The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an

Ayu Nabila | Lena Weni
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
The Help (Prime Video)

The Help adalah film yang disutradarai Tate Taylor yang naskahnya ia kerjakan bersama rekannya, penulis Kathryn Stockett. Film yang dirilis pada tahun 2011 ini menghadirkan deretan pemain kelas dunia seperti Viola Davis, Emma Stone dan Octavia Spencer. 

Adapun kisahnya bercerita tentang perjalanan Eugenia Phelan (Emma Stone) yang baru saja mendapat pekerjaan di koran lokal. Suatu hari ia hendak mengangkat tema tentang kehidupan para pembantu kulit hitam yang bekerja pada keluarga kulit putih dalam artikelnya. Ia pun datang pada Aibileen (Viola Davis), seorang pembantu kulit hitam yang kemudian terbuka untuk berbagi kisahnya. 

Ulasan Film The Help

The Help adalah suara lantang perlawanan dari kaum tersisihkan yang hidup di era kefanatikan atas ras dan kelas sosial yang gamblang di awal tahun 1960-an. Ini adalah film yang akan membuat kita tertawa, sedih, marah, merasa pilu sekaligus optimis pada saat bersamaaan. 

Film ini menampilkan sebuah kisah yang membahas tentang rasa sakit, kepiluan tetapi dengan gaya penyampaian yang ringan sehingga memungkinkan untuk kita menikmati kemanisan di tengah ironinya—pengemasan cerita yang rasanya tepat menggambarkan kehidupan yang begitulah adanya. 

Secara alur cerita, film ini tidak terlalu banyak drama alias alurnya mengalir tanpa konflik yang rumit, tapi lebih dari cukup untuk meninggalkan kesan yang kuat. Ada beberapa adegan yang menyentil dan yang patut disorot adalah ketika para pembantu kulit hitam dipaksa menggunakan toilet yang berbeda dengan majikan mereka, dengan alasan warna kulit mereka adalah identitas dari penyakit.

Pun ada adegan yang menampakkan bahwa ada taksi yang hanya boleh dinaiki oleh ras kulit putih, dan ada pula rumah sakit yang dikhususkan untuk orang kulit hitam, bukan karena mereka dispesialkan tapi sengaja dipisahkan karena warna kulit mereka. Dan jujur, sulit menahan diri untuk menyaksikan hal-hal seperti ini. 

Ya, saya memang tidak hidup di era itu dan tidak pula menjadi bagian dari bangsa itu, tapi jika pun itu memang terjadi (mengingat rasis akan ras masih ada sampai saat ini), saya berani mengatakan betapa terbelakangnya pola pikir manusia di era tersebut. Dan yang saya rasakan ini berkat keberhasilan semua orang yang berkontribusi dalam film ini. 

Selain alur ceritanya yang tajam, hal menarik lainnya dari film ini adalah penokohannya. Saya tertarik pada beberapa tokoh, tentunya karakter Skeeter Phelan (Emma Stone), tokoh utama yang membawa titik balik pada beberapa karakter di film ini. 

Tapi semakin dalam masuk pada alurnya, saya rasa karakter Aibileen Clark (Viola Davis) dan Minny Jackson (Octavia Spencerl) justru yang paling mencuri perhatian. Perjalanan keduanya adalah nadi yang membawa semua rasa, ada senang, sedih, pilu, hingga menyentuh. 

Karakter Hilly Holbrook (Bryce Dallas Howard), sosialita rasis yang berperan sebagai pemantik konflik di sini juga penting untuk dinamika cerita. Sementara, Celia Foote (Jessica Chastain), wanita kulit putih dari kelas bawah tapi menikah dengan seorang pengusaha kaya adalah tokoh yang menceritakan skema lain dari cerita rasis yang ditampilkan di film ini. 

Sementara itu, penataan latar, penentuan konstum hingga tata riasan film ini tampak autentik menggambarkan periode itu. Intinya dengan semesta film yang luar biasa, sudah sepatutnya film ini kamu saksikan, ya! Jadi, pastikan kamu menyaksikan The Help di layanan streaming resmi, ya! Selamat menyaksikan! 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak