Amore: Eleanor merupakan novel karya Arumi E. yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2015. Novel ini mengambil latar Inggris, kota London dan Liverpool sebagai latar cerita. Arumi E. berhasil menerbitkan sebuah novel dengan gaya bahasa baku yang nyaman dibaca.
Novel ini menceritakan tentang Eleanor Septajingga yang diterima magang selama setahun di butik Deluxe, kota London. Eleanor meninggalkan Indonesia dengan segala kenangannya dan pergi mencari pengalaman fashion di negara Inggris. Ada dua hal yang ingin dia cari di Inggris. Pertama, magang di butik ternama. Kedua, mencari Papanya yang tidak pernah dia temui dari lahir sampai sebesar ini.
Mama Eleanor sudah mengatakan untuk tidak mencari keberadaan sang Papa. Beliau tidak ingin putrinya kecewakan jika seandainya tidak menemukannya. Apalagi tujuan pertamanya adalah magang di butik terbesar di London. Tidak seharusnya Eleanor mengambil niat lain selain mencari pengalaman satu tahun lewat butik itu.
Tiba di London, Eleanor tidak sendiri. Dia ditemani oleh Darel, pekerja tetap butik Deluxe yang dari Indonesia. Eleanor sangat senang mengetahui ada orang Indonesia di tempat magangnya, jadi dia tidak kesusahan jika ingin bertanya mengenai segala hal yang ada.
Bagian senangnya lagi, Eleanor disediakan tempat tinggal yang ternyata itu adalah rumah nenek Darel. Itu artinya, dia tinggal bersama Darel yang dari Indonesia. Dia merasa Tuhan sangat memberkatinya saat tiba di London ini. Bersyukur sekali dia satu atap dengan darah Indonesia.
Darel sendiri berdarah Semarang Inggris. Dia lebih suka orang-orang tidak menyebutnya blesteran karena tetap saja dari kecil sampai besar, dia tinggal di Indonesia. Jika hatinya dibedah, isinya hanya Indonesia. Darel tipikal cowok tampan, rapi, wangi, dan baik. Tidak sedikit dia membantu Eleanor di kota yang tidak pernah dia kunjungi.
Eleanor tetap sadar diri. Bagaimanapun juga, Darel merupakan seniornya, dia tidak boleh melewati batas walaupun kadang Eleanor melewati batas ucapannya yang sok akrab. Darel tidak mempermasalahkan, yang penting Eleanor tahu mana pekerjaan dan mana urusan pribadi.
Darel selalu baik kepada Eleanor. Walaupun terkadang menyebalkan, laki-laki itu selalu membantu dan menghibur di kala dia masih belum menemukan keberadaan sang Papa. Mengajaknya ke tempat-tempat indah, membelikannya sebuah hadiah, dan menghiburnya agar Eleanor tidak sedih terus-terusan.
Dalam misi mencari pengalaman dan mencari keberadaan Papa Eleanor, dia bertemu dengan Kyle, laki-laki seniman yang dulunya adalah seorang pianis. Kedekatannya dengan Kyle membuat Eleanor lupa akan misinya. Darel juga tidak suka Eleanor menjalin hubungan dengan Kyle karena Kyle membawa pengaruh buruk dan membuatnya cemburu.
Hubungan Darel dengan Eleanor jadi renggang karena Eleanor membagi semuanya dengan Kyle, bukan dengan Darel. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena Kyle dihadapan oleh dua hal yaitu memilih kembali menjadi pianis tapi harus meninggalkan Eleanor atau tetap menjadi seniman dengan keadaan keuangan yang semakin turun.
Dalam novel ini, penulis seperti mengajak pembaca mengenal kota London dengan fashion yang mendunia dan elegan. Jangan lupakan tentang The Beatles yang menjadi ikon terbaik di novel ini. Bagi siapapun penggemar fashion, novel ini sangat cocok dibaca karena penulis mengajak pembaca seperti berkeliling di dunia fashion.
Selain mencari, novel Amore: Eleanor juga menginspirasi. Bagaimana Eleanor yang terus berjuang menyelesaikan karya magangnya di saat kesedihan melandanya berturut-turut. Eleanor tidak putus asa meskipun angan-angannya telah dihancurkan sekian detik. Justru hal itulah yang membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih bersemangat dalam menjalani kehidupan.
Tokoh Darel juga menginspirasi. Dia tetap berusaha membuat karyanya sendiri walaupun keluarganya mempunyai nama yang membuatnya langsung tertinggi. Pembaca laki-laki juga dapat mencontoh bagaimana perilaku Darel yang sangat gentleman kepada perempuan. Dia serius akan satu hati dan bersikap setia sampai mati.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE