Ulasan Heavenly Ever After: Drama Fantasi Unik tentang Cinta di Alam Baka

Ayu Nabila | Ellyca S.
Ulasan Heavenly Ever After: Drama Fantasi Unik tentang Cinta di Alam Baka
Heavenly Ever After (Asian Wiki)

Heavenly Ever After adalah salah satu drama Korea terbaru yang menutup penayangannya pada Minggu, 25 Mei 2025. Dengan latar cerita di alam baka, drama ini menghadirkan kisah cinta sejati yang bertahan hingga kehidupan setelah kematian. Menggabungkan unsur romansa, komedi, dan supernatural, drama ini membawa pesan mendalam tentang keabadian cinta, penerimaan diri, dan kesempatan kedua yang tak terduga.

Dengan ide cerita yang unik dan pendekatan emosional, Heavenly Ever After berhasil mencuri perhatian pecinta K-drama. Terutama karena keberanian mengangkat kehidupan setelah mati sebagai panggung utama drama romantis, sesuatu yang jarang ditemui dalam serial drama konvensional.

Sinopsis Heavenly Ever After

Ceritanya berpusat pada Lee Hae-Sook (Kim Hye-Ja), seorang wanita berusia 80 tahun yang wafat setelah bertahun-tahun menjadi tulang punggung keluarga. Ia harus mengambil keputusan penting di Kantor Konseling Penerimaan Surga: memilih usia yang ingin ia jalani di alam setelah kematian. Bukannya memilih kembali ke masa mudanya, ia justru memilih tetap dalam wujud usia 80 tahun.

Keputusan ini didasari oleh kalimat penuh cinta dari mendiang suaminya, Ko Nak-Joon (Son Suk-Ku), yang pernah berkata, “Kamu cantik di usia 20-an, 40-an, tapi kamu paling cantik sekarang.” Hal itulah yang membuat Hae-Sook mantap menerima dirinya yang sekarang, lengkap dengan kerutan dan rambut putihnya.

Saat tiba di Surga, Hae-Sook terkejut saat melihat Nak-Joon tampil sebagai dirinya di usia 30 tahun. Sebaliknya, Nak-Joon pun terkejut melihat istrinya yang tetap tampil sebagai seorang nenek tua. Menariknya, Hae-Sook adalah satu-satunya orang yang tidak memilih kembali ke masa mudanya di Surga, menjadikannya sosok unik di dunia baru tersebut.

Nak-Joon sendiri bekerja sebagai tukang pos di Surga, mengantar surat-surat penuh harapan dari Bumi ke berbagai penjuru langit. Ia juga membangun rumah yang indah sebagai tempat menyambut kedatangan Hae-Sook. Pertemuan mereka menjadi momen haru, penuh nostalgia dan awal dari kehidupan kedua mereka di alam abadi.

Drama ini juga menampilkan karakter pendukung yang memperkaya cerita, seperti Som-yi (Han Ji-min) dan Lee Young-ae (Lee Jung-eun), yang masing-masing membawa dinamika dan konflik tersendiri dalam dunia Surga.

Review Heavenly Ever After

Heavenly Ever After memberikan pengalaman menonton yang hangat dan menyentuh. Ceritanya menyentuh aspek kehidupan yang dalam: menerima diri apa adanya, arti cinta sejati, dan keindahan di setiap tahap usia. Drama ini mengajak penontonnya merenung tentang kehidupan, kehilangan, dan harapan setelah kematian.

Salah satu kekuatan utama drama ini adalah chemistry antar pemeran utama yang berasal dari generasi berbeda. Hubungan antara Lee Hae-Sook dan Ko Nak-Joon terasa autentik, tulus, dan emosional. Interaksi mereka mampu membangun kisah cinta yang tidak biasa namun sangat menggugah hati.

Kehadiran unsur komedi ringan juga membuat drama ini tidak terlalu berat. Ada banyak adegan yang mengundang tawa, disisipkan dengan cerdas di tengah cerita yang penuh perasaan. Namun, emosi tetap menjadi inti kekuatan dari Heavenly Ever After.

Sayangnya, drama ini tidak bebas dari kritik. Salah satu kekurangan utama terletak pada penggunaan CGI yang kurang maksimal. Visual Surga yang seharusnya memukau, terkadang justru tampak kurang realistis dan mengganggu estetika keseluruhan.

Selain itu, alur cerita yang lambat dan beberapa subplot yang tidak berkontribusi terhadap perkembangan karakter utama membuat beberapa bagian terasa membosankan. Beberapa penonton mungkin merasa kehilangan fokus karena narasi yang bertele-tele.

Perpindahan tone dari adegan serius ke adegan komedi juga kerap kali terasa mendadak. Transisi ini kadang mengganggu ritme emosi dan membuat penonton bingung menentukan suasana hati. Hal ini memperlemah keterikatan emosional terhadap karakter.

Plot dunia akhirat yang dibangun pun terkadang terasa tidak konsisten. Beberapa aturan dan logika alam Surga terlihat dibuat-buat, bahkan bertentangan dengan informasi yang sudah disampaikan sebelumnya. Ini membuat kredibilitas narasi sedikit terganggu.

Penokohan juga menjadi sorotan. Karakter yang awalnya dalam dan emosional, tiba-tiba bisa berubah menjadi humoris tanpa penjelasan yang kuat. Kepribadian mereka kadang terasa tidak konsisten, membuat karakterisasi jadi kurang meyakinkan.

Namun, di balik kelemahan itu, Heavenly Ever After tetap menyimpan banyak nilai. Drama ini cocok untuk penonton yang menyukai kisah sentimental dan reflektif, terutama mereka yang mencari tontonan dengan makna filosofis dan emosional yang dalam.

Secara keseluruhan, Heavenly Ever After adalah drama Korea yang menawarkan kisah cinta tak biasa di dunia setelah mati. Meski belum sempurna, drama ini tetap berhasil menyentuh hati lewat pesan tentang cinta abadi, pengorbanan, dan penerimaan diri.

Bagi penonton yang sabar, reflektif, dan menyukai kisah yang lebih puitis dibanding dramatis, Heavenly Ever After adalah tayangan yang layak untuk dinikmati hingga akhir. Drama ini tidak hanya menghibur, tapi juga memberi ruang untuk merenung tentang arti hidup dan cinta yang melampaui batas waktu.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI SINI

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak