Déesert, adalah novel genre romansa karya Elsa Puspita di tahun 2016. Novel ini menceritakan tentang Naya yang kembali pulang ke kampung halamannya, Palembang, setelah resign dari pekerjaaanya sebagai presenter acara kuliner. Bukan tanpa alasan, acara yang dia bawakan dinilai tak laku karena memiliki rating yang rendah.
Sewaktu pulang, dia bertemu kembali dengan Lulu, sahabatnya. Lulu bukan hanya sahabat, tetapi juga kakak dari mantan pacarnya yang bernama Dewa.
Naya diajak oleh Lulu dan Arfan yang merupakan calon suaminya untuk bergabung dalam proyek usaha kuliner, sebuah restoran yang bernama Dapoer Ketje. Perempuan itu langsung setuju, karena usaha yang dijalankan juga berkaitan dengan kuliner. Industri yang sama seperti dulu pernah ia tekuni, lalu Naya menjadi manager di sana.
Di tengah kesibukannya dalam membangun restoran, Dewa kembali ke Tanah Air, setelah delapan tahun hidup di Australia sebagai pastry chef. Lulu yang merupakan kakak dari Dewa juga mengajak pria itu untuk menjadi chef sementara di sana.
Jelang pembukaan Dapoer Ketje, keduanya justru melancarkan aksi perang dingin dengan ego masing-masing dari hubungan mereka yang kandas bertahun-tahun lalu.
Keadaan makin memanas dengan kehadiran Ava, mantan kekasih Dewa yang datang dari Australia dan Dipati, mantan Naya yang sekaligus seorang aktor. Hal itu menjadi sesuatu yang menyadarkan Naya dan Dewa bahwa masa lalu mereka belum sepenuhnya selesai.
Review
Novel ini diterbitkan oleh penerbit Bentang Pustaka. Buku ini masuk menjadi bagian dari Yummylit Series, novel genre romansa yang menjadikan makanan sebagai kondimen utama dalam hubungan antar tokohnya.
Buku yang bertebalkan 318 halaman itu memiliki gaya penceritaan yang mudah dicerna. Penggambaran latar tempat dan penulisan narasi yang jelas menjadi nilai utama dalam novel ini.
Elsa Puspita selaku penulis juga memberikan daya tarik pada kondimen makanan pada cerita ini. Dewa yang merupakan seorang pastry chef benar-benar ditunjukkan bahwa ia orang yang jago masak. Penjelasan tentang makanan di Dapoer Ketje mengenai fusion food juga menarik, sehingga pembaca jadi bisa membayangkannya. Benar-benar bisa bikin lapar!
Hubungan antara Naya dan Dewa juga digambarkan secara slowburn. Keduanya tidak terburu-buru dalam berhubungan satu sama lain, malah terkesan kaku saat mereka baru pertama kali bertemu lagi. Pembaca jadi dibuat geregetan dengan interaksi antar keduanya, tetapi dengan penulisan yang mengalir, penikmat cerita romansa juga dapat memahami hubungan mereka menjadi lebih jelas. Komunikasi menjadi kunci utama dalam cerita ini.
Adegan flashback saat Naya dan Dewa berpacaran juga banyak ditunjukkan. Karakter Dewa menjadi salah satu bintang utama di sini. Si cuek dan peduli itu menjadi daya tariknya, terlebih lagi saat dinarasikan bahwa pria itu lebih mudah menyampaikan perasaan lewat masakannya. Ava yang merupakan mantannya, menjadi titik awal penjelasan mengapa Dewa ingin kembali ke Indonesia dan merelakan semua karir yang sudah dibangun saat berada di Australia.
Naya punya karakter yang tegas tetapi rapuh. Terlebih lagi saat adegan munculnya orang masa lalu seperti Dipati, mantannya. Dipati yang ingin berteman kembali dengan Naya, benar-benar digambarkan bahwa sang puan hanya menyetujui sebagai teman, tidak untuk kembali menjadi kekasih dari sang aktor. Perempuan seperti Naya mulai terlihat rapuh saat Dewa mulai mendekatinya kembali.
Premis cerita dan gaya bahasa yang sederhana tetap menjadikan buku ini layak dibaca. Meskipun terbit sekitar 9 tahun yang lalu, buku ini masih seru untuk dibaca. Terlebih lagi kalau pembaca punya masalah yang relate terkait dengan hubungan Naya dan Dewa.