Review Novel Return to the Dallergut Dream Department Store: Misteri di Balik Toko Mimpi

Hayuning Ratri Hapsari | Ardina Praf
Review Novel Return to the Dallergut Dream Department Store: Misteri di Balik Toko Mimpi
Novel Return To The Dallergut Dream Department Store (goodreads.com)

Setelah sukses memikat pembaca lewat novel fantasi pertamanya, Lee Miye kembali hadir dengan seri kedua berjudul Return to the Dallergut Dream Department Store.

Sinopsis Return to the Dallergut Dream Department Store

Kali ini, kisah petualangan Penny di dunia mimpi berlanjut, dengan babak hidup baru yang lebih menantang dan penuh kejutan. Ia sekarang menjadi karyawan tetap setelah setahun bekerja di toko impian itu.

Status barunya itu membuat Penny mendapatkan akses me Distrik Perusahaan, tempat semua mimpi diproduksi.

Cerita dibuka dengan Penny yang menaiki kereta ekspres menuju distrik tersebut, membayangkan keindahan dan pesona ajaib yang menantinya.

Tapi seperti kata pepatah, tak semua yang tampak memesona benar-benar tanpa cela.

Distrik itu menyimpan sisi kelam yang selama ini tak pernah terpikirkan oleh Penny, tentang bagaimana mimpi-mimpi yang selama ini tampak indah ternyata bisa dimanipulasi demi kepentingan tertentu.

Ulasan Novel Return to the Dallergut Dream Department Store

Meski tema yang diangkat masih sama dengan seri sebelumnya, namun ada perkembangan cerita yang lebih dalam dari seri kedua Return to the Dallergut Dream Department Store ini.

Lee Miye menulis kisah di novel ini dalam bentuk bab-bab pendek dengan kisah yang berbeda-beda.

Namun di sini, dunia mimpi diceritakan lebih dalam. Pembaca bisa melihat bagaimana proses mimpi dibuat, bahan baku yang digunakan, hingga sistem di dalam dunia mimpi. Bagian ini terasa sangat menyenangkan ketika dibaca, serasa imajinasi kita sangat dimainkan.

Tak hanya itu, novel ini juga memperkenalkan tokoh-tokoh baru yang memberi warna lebih hidup dalam cerita. Beberapa karakter dari buku sebelumnya yang dulu hanya muncul sekilas, kini tampil lebih menonjol dan memberikan kontribusi penting bagi perkembangan cerita.

Penny sendiri mengalami perkembangan sebagai tokoh. Ia menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab. Ia juga rajin mendengarkan keluh kesah orang lain. Bahkan ia berpikir untuk membuat pelanggan yang sudah lama jauh bisa kembali lagi.

Dunia fantasi yang ajaib disertai dengan masalah-masalah kerja yang sesuai dengan realita menjadikan novel ini unik.

Di balik kisah magis tentang mimpi-mimpi yang dijual, ada cerita soal target penjualan, strategi bisnis, hingga ide-ide kreatif untuk mempertahankan pelanggan.

Mungkin bagi sebagian orang, bagian tentang manajemen toko terasa terlalu sederhana. Tapi justru di situlah letak pesona novel ini. Kesinambungan antara dunia fantasi dan realita ini menjadikannya semakin menghibur.

Secara keseluruhan, nuansa novel kedua ini tak jauh berbeda dari pendahulunya. Suasana santai, imajinasi yang liar tapi tetap menenangkan, serta pesan-pesan kecil tentang harapan dan mimpi masih menjadi kekuatan utama yang dipertahankan Lee Miye.

Kalau kamu menikmati buku pertama, hampir bisa dipastikan kamu bakal betah juga dengan yang kedua ini.

Meski tidak membaca seri pertamanya, kamu masih bisa untuk membaca seri ini. Hanya saja mungkin akan lebih mendalami ceritanya jika kamu membaca dari seri pertamanya.

Tidak ada konflik besar atau plot twist yang mengejutkan. Kisah ini dituturkan dengan sederhana, lebih mengutamakan kehangatan dunia fantasinya yang lembut. Cocok sekali buat kamu yang sedang mencari bacaan ringan untuk dinikmati sebelum tidur.

Novel Return to the Dallergut Dream Department Store ini tetap berdiri kuat sebagai bacaan ringan, hangat, dan penuh imajinasi, cocok buat kamu yang butuh pelarian sejenak dari dunia nyata yang menyinukkan ini.

Kalian penggemar novel ini pasti juga penasaran dengan kelanjutan kisahnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak