Bukan Sekadar Cinta Monyet, Ini Makna Lagu Naniwa Danshi 'Ubu Love'

Hikmawan Firdaus | Ellyca S.
Bukan Sekadar Cinta Monyet, Ini Makna Lagu Naniwa Danshi 'Ubu Love'
Naniwa Danshi (X/Naniwa Danshi)

Naniwa Danshi telah merilsi lagu yang manis berjudul “Ubu Love”. Ini adalah salah satu JPop yang harus ada di playlist-mu karena menawarkan pesona cinta monyet yang polos. Dengan aransemen musik yang ringan dan penuh semangat, lagu ini membalut nuansa jatuh cinta yang tulus dalam nada-nada yang lembut dan menyenangkan. Jadi "Ubu Love" milik Naniwa Danshi berhasil menghadirkan lagu yang bukan hanya catchy di telinga, tapi juga menggetarkan hati dengan lirik yang sederhana namun bermakna dalam.

Sejak bait pembuka lagu, pendengar langsung diajak merasakan rasa berdebar yang tak bisa dijelaskan. “Kokoro ga zawameku hajimari no yokan!?” yang berarti “hati ini gelisah seperti pertanda awal sesuatu,” menjadi titik tolak emosi yang menyatu dengan musiknya. Lirik ini menangkap kegugupan dan harapan dalam waktu bersamaan, dua hal yang sangat lekat dengan pengalaman cinta pertama.

Nuansa polos dan malu-malu tergambar jelas saat mereka menyanyikan, “Shun to natte kyun to natte, ubu da ne,” yang kurang lebih bermakna “menunduk malu dan jantung berdebar, ini cinta yang polos.” Ungkapan-ungkapan ini menyentuh relung perasaan siapa pun yang pernah jatuh cinta untuk pertama kalinya, di mana kejujuran perasaan justru datang tanpa perhitungan.

Musikalitas “Ubu Love” juga sangat menunjang liriknya. Irama yang ringan, dengan dominasi synth pop dan ketukan drum yang lembut, menciptakan atmosfer manis yang mendukung tema lagu. Tiap notasinya seolah mengalir lembut seperti perasaan yang tumbuh diam-diam, pelan tapi pasti.

Salah satu kekuatan Naniwa Danshi adalah kemampuan mereka menyampaikan emosi melalui vokal. Di lagu ini, vokal tiap member terdengar hangat dan ekspresif, namun tetap lembut. Ini membuat “Ubu Love” tidak terasa berlebihan, justru terasa sangat tulus dan alami seperti cinta yang tumbuh di masa remaja.

Lirik seperti “Deatte shimatta kimi wa taiyou” atau “kau yang kutemui, seperti matahari,” menghadirkan metafora yang indah dan cerah. Sosok yang dicintai digambarkan sebagai sumber cahaya, menegaskan bahwa cinta pertama mampu menerangi sisi gelap hati yang sebelumnya tak dikenal.

Menariknya, lagu ini juga menggambarkan dinamika tarik-ulur dalam perasaan cinta muda. “Jishaku mitai ni mata kuttsuite hanarete,” artinya “seperti magnet, saling mendekat lalu menjauh lagi.” Ini menandakan kebingungan khas remaja yang belum sepenuhnya paham cara mengekspresikan rasa cinta yang dalam.

Bagian chorus sangat ear-catching dan mudah diingat. Dengan pengulangan “Lalalalattta Lalalalattta,” Naniwa Danshi tidak hanya mengajak pendengarnya bernyanyi, tetapi juga menciptakan pengalaman mendengarkan yang menyenangkan dan penuh warna. Ini adalah elemen khas dari lagu-lagu pop Jepang yang ringan namun bermakna.

Selain secara musikal dan lirik, daya tarik lagu ini juga berasal dari energi positif yang terpancar dari keseluruhan aransemen dan penyampaiannya. Tidak ada kesan cengeng ataupun dramatis, justru terasa seperti secarik surat cinta yang ditulis dengan tangan oleh seseorang yang belum tahu apakah perasaannya akan diterima atau tidak.

Refrain “My First Lover...” di awal dan akhir lagu menjadi bingkai emosional yang pas. Ini mengingatkan pendengar bahwa tidak peduli bagaimana akhirnya, cinta pertama selalu punya tempat khusus dalam hati. Dengan sentuhan ini, lagu terasa seperti sebuah kisah cinta mini yang utuh dan puitis.

Melalui “Ubu Love,” Naniwa Danshi tidak hanya merayakan cinta, tapi juga menghadirkan kenangan masa muda yang lugu dan membekas. Lagu ini berhasil menangkap momen-momen kecil yang sering terlupakan. Mulai dari rasa gugup melihat tatapan orang yang disukai hingga degup jantung saat nama kita disebut olehnya.

Secara keseluruhan, “Ubu Love” adalah perwujudan manis dari keindahan cinta yang belum ternoda. Liriknya yang jujur, musiknya yang ringan, dan vokalnya yang hangat menjadikan lagu ini sebagai salah satu karya paling menyentuh dari Naniwa Danshi. Lagu ini cocok dinikmati siapa pun yang ingin kembali merasakan debar pertama kali jatuh cinta.

Bagi penggemar musik pop Jepang yang mencari lagu dengan kombinasi antara lirik tulus, melodi ceria, dan performa vokal yang penuh perasaan, “Ubu Love” adalah jawaban yang tepat. Ini bukan sekadar lagu cinta. Ini adalah pengalaman emosional yang dikemas dalam durasi tiga menit yang membahagiakan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak