Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan kebudayaan. Kebudayaan tersebut telah ada sejak dari zaman dulu, mulai dari alat musik, seni tari, pakaian adat, makanan hingga bahasa daerah. Namun, sayangnya hal itu tidak dibarengi dengan besarnya minat masyarakat untuk menjaga budaya yang telah ada dan diturunkan sejak zaman nenek moyang. Masyarakat kita lebih memilih budaya asing yang mereka anggap lebih maju dan modern.
Hal itu tentu tidak dapat dibiarkan, karena selain budaya kita terancam hilang dan lagi bisa saja ada negara lain yang akan mengakui budaya kita sebagai budaya mereka. Kasus terbaru ada alat music dari NTT yaitu sasando yang diklaim oleh Sri Lanka. Tak hanya sekali sudah banyak negara lain yang mencoba mengakui kekayaan negara kita sebagai budaya mereka. Melansir dari Kelaspintar dan berbagai sumber lainnya, berikut 5 diantaranya.
1. Sasando dari NTT
Sasando adalah alat music yang cara memainkannya dipetik, terbuat dari bambu dan daun lontar yang dikeringkan. Beberapa hari yang lalu muncul berita menganai Sri Lanka nekat mendaftarkan alat musik sasando asal Pulau Rote tersebut ke World Intelectual Property Organization atau WIPO di Jenewa Swiss.
2. Wayang Kulit dari Jawa Tengah
Wayang kulit merupakan budaya dari Jawa Tengah. Eksistensinya tak dapat diragukan lagi, siapa yang tak kenal dengan wayang kulit. Banyak dalang-dalang hebat yang mencoba terus melestarikannya. Namun Malaysia mengaggap bahwa wayang kulit adalah budaya mereka. Untung saja klaim itu terbantahkan sejak 27 November 2003 dan UNESCO mengakui bahwa wayang kulit merupakan sumber kekayaan warisan budaya asli Indonesia.
3. Batik dari Jawa Tengah
Batik tak pernah lepas dari kehidupan masyarakat kita. Batik biasa digunakan untuk acara formal bahkan sampai acara kenegaraan. Namun, Malaysia mengakui batik sebagai sumber kekayaan budaya milik mereka. Hingga akhirnya Indonesia melayangkan notes keberatan akan hal itu dan sekaligus mendaftarkan batik ke UNESCO pada 3 September 2008. Hingga pada 2 Oktober 2009 batik baru dinyatakan sah sebagai salah satu warisan budaya milik Indonesia.
4. Angklung dari Jawa Barat
Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dan cara memainkannya dengan digoyang-goyangkan sesuai nada. Lagi dan lagi Malaysia mengakui bahwa angklung adalah warisan budaya milik mereka.
5. Rendang dari Sumatera Barat
Tak cukup dengan kebudayaan yang berupa alat musik, pakaian, dan kesenian. Malaysia juga mengakui makanan khas Padang, Sumatera Barat yaitu Rendang.
Oleh karena itu kita harus menjaga semua budaya kita tanpa terkecuali, agar tidak punah bahkan sampai diakui negara lain.
Baca Juga
-
3 Macam Tipe Cumlaude yang Dapat Kamu Raih sebagai Seorang Mahasiswa
-
5 Manfaat Me Time untuk Kesehatan Mental dan Hubunganmu
-
Ulasan Film Fresh, Melarikan Diri dari Pacar Psikopat Juga Kanibal
-
4 Fakta Riddler, Villain DC di Film The Batman yang Penuh Teka-Teki
-
Ulasan Film Scream 5, Kembalinya Sosok Ghostface Meneror Seluruh Kota
Artikel Terkait
-
3 Alat Musik Tradisional yang Terkenal di Mata Dunia
-
Ada Lagu Berbahasa Indonesia dengan Alunan Gamelan di Album Natal Australia
-
Jangan Malu, Ini 5 Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi
-
Fashion 2021, Tenun Diprediksi Menggantikan Batik
-
Tegas! Kirim Pesan Tidak Sopan, Gibran Pecat Pengemudi BST Nakal
Entertainment
-
52 Tahun Usai Rilis, Film High Plains Drifter Jadi Tontonan Hits di Netflix
-
4 Film dan Series Indonesia yang Angkat Tema tentang Bahaya Pinjol, Apa Saja?
-
Sinopsis Hi-5, Film Korea yang Dibintangi Lee Jae In dan Ahn Jae Hong
-
Nayato Fia Nuala Comeback Lewat Film Malam Jahanam yang Bikin Merinding!
-
Ramai Dibahas, Live-Action Avatar: The Last Airbender Resmi Lanjut Season 3
Terkini
-
Kalah di Final Europa League, Tak Ada Kebanggaan yang Dibawa MU dalam Lawatan Asia Tenggara
-
Dilepas Persebaya, Muhammad Hidayat Bakal Jadi Kapten saat Jamu Bali United
-
4 Padu Padan OOTD Street Style Anak Muda ala Narin MEOVV, Siap Tiru?
-
Ulasan Lagu Royalty: ENHYPEN Totalitas Tunjukkan Kesetiaan, Bikin Baper!
-
Ulasan Novel The Heiress: Ketika Warisan Menjadi Intrik dan Pengkhianatan