Karya-karya para pegiat dunia hiburan asal Korea Selatan sepertinya semakin kokoh dalam mengarungi persaingan dunia entertainment internasional. Setelah beberapa pekan belakangan ini mampu merajai daftar pemuncak tontonan non bahasa Inggris di Netflix internasional, pekan terakhir di bulan Maret 2022 ini pun mereka kembali mampu merajai charts tersebut dengan catatan yang lebih baik lagi.
Disadur dari laman Netflix international, untuk kategori tontonan non bahasa Inggris periode 21-27 Maret 2022 kembali didominasi oleh drama-drama yang diproduksi oleh para sineas negeri ginseng tersebut. Setidaknya, dalam daftar 10 besar daftar tonton terbanyak, terdapat 6 drama korea dalam list tersebut. Itu artinya, drama-drama asal Korea Selatan kembali mampu mendominasi penayangan di skala global dalam platform layanan streaming Netflix.
Peringkat pertama masih ditempati oleh drama yang belakangan ini semakin digilai, yakni A Business Proposal. Drama korea yang mengisahkan tentang hubungan yang berawal dari kencan buta yang dilakukan Shin Ha Ri dan Kang Tae Mu ini mencatatkan waktu tonton 30.940.000 jam tonton dan semakin tak tersentuh di posisi puncak.
Peringkat kedua pun masih dimiliki oleh drama produksi Korea Selatan. Dengan jumlah mencapai 24.150.000 jam tonton, Twenty-Five Twenty-One menempati posisi kedua, unggul dari Café Con Aroma de Mujer dari Kolombia yang menjadi satu-satunya drama non-Korea yang masuk dalam posisi 3 besar dengan 18.270.000 jam tonton.
Selain dua drama diatas, 4 drama lain asal rumah produksi Korea Selatan yang mampu masuk ke daftar 10 besar daftar tonton Netflix internasional adalah Forecasting Love and Weather Season 1 yang berada di peringkat 4 dengan 14.480.000 jam tonton, Juvenile Justice Season 1 dengan 12.510.000 jam tonton dan berada di peringkat keenam, All of Us Are Dead season 1 di peringkat ketujuh dengan 11.380.000 jam tonton, dan Thirty Nine season 1 yang berada di peringkat ke Sembilan dengan 10.430.000 jam tonton.
Sementara tiga drama serial lainnya, yakni Cracow Monsters season 1 berhasil masuk ke peringkat kelima dengan 13.260.000, Yo Soy Betty, la Fea Season 1 di peringkat kedelapan dengan jumlah jam tonton 10.430.000 dan Pedal to Metal Season 1 yang sukses menembus 10 besar untuk pertama kalinya dengan 8.150.000 jam tonton.
Daftar lengkap 10 besar Netflix internasional periode 21-27 Maret 2022:
1. A Business Proposal : 30.940.000
2. Twenty-Five Twenty-One : 24.150.000
3. Café Con Aroma de Mujer : 18.270.000
4. Forecasting Love and Weather Season 1 : 14.480.000
5. Cracow Monsters season 1 : 13.260.000
6. Juvenile Justice Season 1 : 12.510.000
7. All of Us Are Dead season 1 : 11.380.000
8. Yo Soy Betty, La Fea season 1 : 11.160.000
9. Thirty-Nine season 1 : 10.430.000
10. Pedal to Metal Season 1 : 8.150.000
Daftar lengkap 10 besar Netflix internasional periode 21-27 Maret 2022.
Baca Juga
-
4 Klub Unggas Sudah Berjaya di Tahun 2025, tapi Masih Ada Satu Lagi yang Harus Dinantikan!
-
Harapan Pupus! Ada 2 Alasan Kekalahan MU dari Spurs Kali Ini Terasa Jauh Lebih Menyakitkan
-
Gagal Juara Europa League, Tottenham Benar-Benar Berikan Musim Menyakitkan bagi Iblis Merah
-
Kevin Diks, Sandy Walsh dan Cara Semesta Beri Kesempatan Pemain Reserve Berbakti ke Timnas
-
Kalah di Final Europa League, Tak Ada Kebanggaan yang Dibawa MU dalam Lawatan Asia Tenggara
Artikel Terkait
Entertainment
-
Netflix Buka Suara Soal Yeji ITZY Gabung Alice in Borderland Season 3
-
Haechan akan Merilis Lagu The Reason I Like You, OST Second Shot At Love
-
Film Animasi KPop Demon Hunters Umumkan Jajaran Pengisi Suara dan Musik
-
Simon Pegg Tolak Film Shaun of the Dead Dibuatkan Sekuel, Ini Alasannya
-
Elektronik hingga Romantis, Intip Preview Album ENHYPEN Bertajuk Desire: Unleash
Terkini
-
4 Klub Unggas Sudah Berjaya di Tahun 2025, tapi Masih Ada Satu Lagi yang Harus Dinantikan!
-
Wacana BRI Liga 1 Tambah Kuota 11 Pemain Asing, Ini 3 Dampak Negatifnya
-
4 Padu Padan OOTD ala Soobin TXT yang Anti Gagal Bikin Gaya Makin Keren!
-
Rayakan Hari Keluarga Sedunia, TFR News Perkenalkan Festival LittleDoodle
-
Review Film Angkara Murka: Horor dan Kekuasaan di Balik Gelapnya Tambang