Lagu Sore Tugu Pancoran merupakan karya Virgiawan Listanto atau yang akrab disapa Iwan Fals. Sebenarnya lagu ini mengandung persepsi Iwan Fals dalam memandang kehidupan perkotaan yang berlatar belakang pada tahun 1985. Di mana pada saat itu termasuk ke dalam era orde baru.
Lagu Iwan Fals yang satu ini kembali ngehits di dunia digital melalui konten-konten yang populer di berbagai platform, seperti tiktok, instagram, X, dan lain sebagainya. Ada salah satu bagian lirik dari lagu Sore Tugu Pancoran yang diubah oleh netizen. Hal tersebut yang menyebabkan lagu ini kembali viral.
Lirik pada lagu Sore Tugu Pancoran yang berbunyi, “Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu, dipaksa pecahkan karang, lemah jemarimu terkepal.”
Memiliki makna bahwa anak itu harus berjuang melawan waktu yang begitu cepat, sedangkan ia harus menjual korannya sampai laku. Ia (Budi) harus bisa membagi waktunya antara bekerja dan sekolah sehingga keduanya bisa seimbang.
Sedangkan makna dari pecahkan karang lemah jemarimu terkepal menekankan pada anak tersebut harus menyelesaikan problematika dalam hidupnya yaitu bekerja dan sekolah. Di mana ia harus melakukan sesuatu di dua dunia sekaligus yakni sebagai seorang pelajar, dan pekerja penjual koran di siang hingga malam.
Nah, lirik tersebut kini menjadi viral lantaran diplesetkan atau dihubungkan dengan kejadian setelah debat cawapres pada 21 Januari 2024 kemarin, menjadi “Anak sekecil itu berkelahi dengan Mahfud.”
Bukan tanpa sebab lirik lagu Sore Tugu Pancoran diplesetkan menjadi seperti itu. Tentu ada hal yang melatar bekalangi plesetan tersebut, yakni pada saat debat Cawapres pada 21/1/2024 kemarin, Gibran sempat celingak-celinguk sambil mengatakan, “Ini kenapa saya begini (celingak-celinguk), nyari-nyari jawaban Prof. Mahfud, di mana ya, kok nggak ketemu?”
Sebelum kejadian itu pun, Gibran juga sempat mengatakan bahwa, “Baik, Tunggu! Ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau (Mahfud) seorang professor.” Hal tersebut tidak pernah saya bayangkan dalam panggung debat capres maupun cawapres.
Saya akui bahwa saya terkejut melihat aksi teaterikal seperti itu. Ditinjau dari aturan debat, aksi tersebut sudah melanggar satu poin tata tertib debat yakni keluar dari podium yang sudah dijelaskan sebelumnya oleh moderator.
Selain itu, perlu saya sampaikan bahwa saya tidak memihak, saya akan menunjukkan netralitas dan tidak mendeklarasikan dukungan terhadap siapa pun. Saya tidak ingin membahas intisari dari debat kemarin. Yang saya soroti di sini adalah terkait serangkaian adegan dari debat tersebut soal Gibran yang seakan mengetes jika seorang professor harus tahu segalanya. Padahal, sesuai aturan yang ada di debat tersebut, ini bukan soal tahu atau tidak tahu, melainkan pertanyaan yang tuntas dan tidak setengah-setengah.
Baca Juga
-
Mengapresiasi Pencapaian Jokowi, Membangun Harapan untuk Prabowo Subianto, Merdeka!
-
Kosong Melompong: Ketika Presentasi Hanya Jadi Ajang Latihan Membaca
-
Surat Ini Tidak Penting: Non-Blok, Bebas Aktif, atau Bebas Bingung?
-
Pesan Penting: Diplomasi Jokowi, Utang China, dan Harapan untuk Prabowo
-
Laut China Selatan: Diplomasi Kalem Jokowi dan Harapan Tegas untuk Prabowo
Artikel Terkait
-
Dari The Beatles Hingga Iwan Fals, Lagu-lagu Ini Pernah Dilarang Karena Liriknya Kontroversial!
-
Usul Kepala Daerah Ikut Akmil 5 Hari, Publik Singgung Momen Gibran Rakabuming Pulang Duluan
-
Biar Kompak, Wapres Gibran Minta Rakornas Kepala Daerah Digelar di Akmil
-
Tips Meredam Emosi Saat Debat Publik
-
KPU Dogiyai Gelar Debat Publik Kedua Pilkada 2024
Entertainment
-
Resmi Dijadikan Anime, Mr. Yano's Ordinary Days Kisahkan Romansa di Sekolah
-
Yuta NCT Off The Mask: Berani Tampil Apa Adanya Tanpa Peduli Omongan Orang
-
Memasuki Final Season, Anime Beastars Luncurkan Trailer Terbaru
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
Terkini
-
Rebutan Gelar, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin Merasa Tak Perlu Bermusuhan
-
Ulasan Film The Black Phone: Penculikan Misterius Laki-Laki Bertopeng
-
Tantangan Literasi di Era Pesatnya Teknologi Informasi
-
3 Bek Timnas Jepang yang Diprediksi Jadi Tembok Kokoh Saat Jumpa Indonesia
-
Tren Media Sosial dan Fenomena Enggan Menikah di Kalangan Anak Muda