Lagu "Gala Bunga Matahari" karya Sal Priadi mengandung lirik yang penuh dengan makna dan emosi, menggambarkan rasa rindu dan harapan. Di bagian puncak lagu ini mengungkapkan harapan dan kerinduan yang mendalam. Frasa "Mungkinkah? Mungkinkah? Mungkinkah Kau mampir hari ini?" menunjukkan keinginan penyanyi untuk bertemu seseorang yang sangat dirindukan.
Harapan ini diiringi dengan keinginan agar orang tersebut muncul dalam bentuk lain jika tidak bisa hadir secara fisik, misalnya sebagai bunga matahari yang tiba-tiba mekar di taman. Ini mencerminkan cara kreatif dan emosional penyanyi untuk merasa dekat dengan orang yang dirindukan.
Dalam lagu ini, penyanyi berharap bunga matahari yang mekar dapat berbicara dengannya menggunakan "bahasa tumbuhan." Ini menunjukkan keinginan untuk berkomunikasi dan mengetahui tentang kehidupan baru orang yang dirindukan.
Di bagian verse, pertanyaan-pertanyaan seperti, "Adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi dengan air susu?" dan "Juga badanmu tak sakit-sakit lagi?" mencerminkan rasa ingin tahu dan kekhawatiran penyanyi tentang keadaan orang tersebut di kehidupan barunya. Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan adanya spekulasi tentang surga atau tempat yang lebih baik.
Penyanyi berusaha mengenang bagaimana orang yang dirindukan sering tertawa dan suka bercanda. Frasa "Hati yang gembira, seringnya kau tertawa," dan "seharusnya orang bilang ia memang suka bercanda?" menggambarkan kepribadian ceria dan humoris dari orang tersebut. Kenangan ini memberikan penyanyi perasaan hangat namun juga rasa rindu yang mendalam. Mengingat sifat ceria orang tersebut membantu penyanyi merasa lebih baik dan lebih terhubung.
Pada post-chorus, penyanyi mengakui bahwa rasa rindu masih ada di setiap waktu. "Kangennya masih ada di setiap waktu, Kadang aku menangis bila aku perlu," menggambarkan intensitas dan keberlanjutan perasaan rindu tersebut.
Namun, penyanyi juga menyatakan bahwa dirinya sekarang sudah lebih kuat dan lebih lucu, mencerminkan pertumbuhan pribadi dan kemampuan untuk menghadapi rasa rindu dengan cara yang lebih positif. Penyanyi mengingat nasihat dari orang yang dirindukan untuk menjalani hidup dengan suka cita dan percaya bahwa orang tersebut selalu ada di hatinya.
Chorus yang diulang di akhir lagu, kembali menekankan harapan untuk bertemu lagi. "Mungkinkah? Mungkinkah? Mungkinkah Kau mampir hari ini? Bila tidak sekarang, janji kita pasti akan bertemu lagi," menunjukkan keyakinan bahwa pertemuan kembali akan terjadi di masa depan.
Hal tersebut memberikan penutup yang penuh harapan dan optimisme, mengingatkan pendengar bahwa meskipun orang yang dirindukan tidak hadir secara fisik, ada keyakinan akan pertemuan di masa depan. Lagu ini secara keseluruhan menggambarkan perjalanan emosional penyanyi melalui rasa rindu, harapan, kenangan, dan keyakinan akan pertemuan kembali, semuanya disampaikan dengan lirik yang indah dan penuh perasaan.
Baca Juga
-
Kalau Nggak Upload Instagram, Liburannya Nggak Sah?
-
Gen Z Lebih Pilih Sehat Mental Dibanding IPK Cumlaude, Salahkah?
-
Gen Alpha Beda dari Kita! Pola Asuh Zilenial Ubah Segalanya
-
Hormat Bukan Berarti Setuju! Gen Z dan Keberanian Berdialog
-
Ketika Karnaval Jadi Derita! Sound Horeg dan Dampak Nyata untuk Kesehatan
Artikel Terkait
-
Manis Tapi Menyakitkan, Makna Tersembunyi di Balik Lagu Baru BIBI 'Bam Yang Gang'
-
JVSAN Lakukan Eksplorasi Mendalam di Album Terbarunya, Further
-
Pendidikan Sal Priadi, Disanjung Bikin Lagu Gala Bunga Matahari yang Gambarkan Surga
-
Belajar Peka Terhadap Perasaan Pribadi Lewat Lagu Bertajuk 'Kamu Sedih?' oleh Donne Maula
-
Ajak Pendengar Mencintai Diri Sendiri, Meiska Merilis Album Berjudul Hanya Figuran
Entertainment
-
Maxime Bouttier Ingin Anak Perempuan, Luna Maya Pilih Siap Mental Dulu
-
Sindir DPR RI, Kiky Saputri Bikin Saingan Tepuk Sakinah Jadi Tepuk Amanah
-
Bill Skarsgard Ternyata Sempat Ragu Bintangi IT: Welcome to Derry, Kenapa?
-
Umumkan Single Terbaru, Jisoo BLACKPINK Dikabarkan Gandeng Zayn Malik
-
Lamaran Romantis El Rumi Nyaris Gagal Gara-Gara Ini, Kejadian Lucu di Swiss Bikin Ngakak
Terkini
-
4 Sunscreen Non-Comedogenic di Bawah Rp50 Ribu, Aman Buat Kulit Berjerawat!
-
Review Film Human Resource: Saat Punya Anak Bukan Lagi Hak Personal
-
Pacaran Sama Gemini Nggak Pernah Mudah, Kenapa Ya?
-
Tekad Marc Klok Cetak Sejarah di Kualifikasi Piala Dunia, Target Realistis?
-
Kalau Nggak Upload Instagram, Liburannya Nggak Sah?