Film horor yang sempat ramai tahun lalu, ‘Kuasa Gelap’ kini resmi tayang di Netflix! Cukup menarik perhatian sejak pertama kali perilisannya, ‘Kuasa Gelap’ menjadi film pertama di Indonesia yang mengangkat tema eksorsisme Gereja Katolik, sesuatu yang jarang dibahas di layar lebar tanah air.
Disutradarai oleh Bobby Prasetyo sutradara yang sudah sering seliweran lewat film horor, sebut saja ‘Pamali’, ‘Kultus Iblis’ hingga ‘Pamali: Dusun Pocong’, ‘Kuasa Gelap’ dibintangi oleh Lukman Sardi dan Jerome Kurnia. Mungkin kalian sudah familiar dengan mereka, ya?
Nah, film ini bakal ngajak kita melihat sisi horor yang agak berbeda, dengan sentuhan spiritual yang nggak cuma bikin merinding, tapi juga penasaran.
Cerita dari ‘Kuasa Gelap’ dimulai dari dua sahabat bernama Kayla (diperankan oleh Lea Ciarachel) dan Cilla (diperankan oleh Freya JKT48), yang penasaran dan mencoba memanggil arwah menggunakan boneka jelangkung. Sayangnya, eksperimen mereka justru membawa bencana. Kayla mulai kerasukan, dan tentu saja orang tuanya panik.
Mereka pun memutuskan untuk meminta bantuan kepada seorang pastor ahli eksorsisme, Romo Rendra (diperankan oleh Lukman Sardi). Tapi ternyata, Romo Rendra nggak bisa menghadapinya sendirian.
Dia butuh bantuan Romo Thomas (diperankan oleh Jerome Kurnia), seorang pastor muda yang sedang bergumul dengan keraguan imannya setelah tragedi yang menimpa keluarganya.
Romo Thomas, yang awalnya enggan terlibat karena berniat mundur dari tugasnya setelah kehilangan ibu dan adiknya dalam kecelakaan, akhirnya menerima permintaan gereja untuk membantu.
Bersama Romo Rendra, mereka berusaha keras mengusir roh jahat yang merasuki Kayla. Masalahnya, kekuatan iblis yang mereka hadapi jauh lebih kuat dari yang mereka bayangkan.
Bukan cuma nyawa Kayla yang terancam, tapi juga nyawa ibunya, Maya (diperankan oleh Astrid Tiar), yang ternyata menyimpan masa lalu kelam yang bisa jadi menjadi kunci dari semua teror ini.
Hal yang menarik dari ‘Kuasa Gelap’ adalah sajian horor yang intens, film ini nggak cuma mengandalkan ketegangan semata. Ada elemen spiritual yang kuat yang membuat film ini terasa lebih dalam dan emosional.
Sejak awal perilisannya, film ini udah menarik lebih dari 1,4 juta penonton hanya dalam waktu kurang dari sebulan sejak tayang di bioskop pada Oktober 2024 lalu.
Sekarang, buat kalian yang belum sempat nonton di bioskop, film ini sudah bisa disaksikan secara eksklusif di Netflix mulai hari ini.
Jadi, buat yang suka film horor dengan tema yang lebih berat dan penuh makna, ‘Kuasa Gelap’ bisa jadi pilihan seru untuk ditonton!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Drama Korea Salon de Holmes: Ketika Ibu-Ibu Kompleks Jadi Detektif Dadakan
-
Fakta Peran Moon Ka Young di Drama 'Law and the City', Jadi Pengacara Muda
-
Di Balik Layar Drama Korea Good Boy: Para Cast Ceritakan Pengalaman Seru Selama Syuting
-
First Impression Good Boy: Aksi Seru, Visual Keren, dan Cerita Bikin Nagih
-
Jadwal Tayang Drama Korea 'Good Boy', Comeback Terbaru Park Bo Gum dan Kim So Hyun
Artikel Terkait
-
Film Coto Vs Konro, Ketika Bisnis dan Cinta Bertemu dalam Perang Kuliner
-
Ngaku Awalnya Nggak Nonton Drakor Bad Guys, Oka Antara Dibandingkan dengan Abidzar
-
Sidang Usai, Yoo Ah In Comeback Lewat Film 'The Match' dengan Lee Byung Hun
-
Isu Poligami dalam Film Pintu-Pintu Surga: Solusi, Cinta, atau Ujian?
-
Daftar Film Indonesia yang Remake Luar Negeri, Nggak Kalah Seru!
Entertainment
-
Introspeksi Diri, Azizah Salsha Sudah Bersedia Buka Lembaran Baru?
-
Mengejutkan! Rachel Amanda Stand-Up dalam Film Suka Duka Tawa
-
Kisah Berlanjut, The 100 Girlfriends Who Really Love You Season 3 Digarap
-
Rilis Tahun Depan, Anime You and I Are Polar Opposites Ungkap Seiyuu Baru
-
One Punch Man Season 3: Penantian Panjang Tapi Tuai Banyak Kritikan
Terkini
-
The Boss on My Bed: Ketika Kuasa dan Cinta Bertabrakan
-
Look Kasual hingga Elegan, 5 Inspirasi Outfit Serba Hitam ala Zhang Miao Yi
-
Tak Bisa Dipungkiri, Dipecatnya Patrick Kluivert Jadi Efek Domino di Timnas
-
Ulasan Novel Outlier: Penerimaan Diri di Tengah Luka Lama
-
Antara Rantai dan Tawa: Potret Luka di Balik Topeng Monyet yang Tak Merdeka