Kasus dugaan hubungan tak pantas antara aktor terkenal Korea Selatan Kim Soo Hyun dengan almarhum aktris Kim Sae Ron kembali mencuat ke publik, kali ini dengan bukti baru yang mengejutkan dan sejumlah pernyataan serius dari pihak keluarga Kim Sae Ron.
Pada 7 Mei 2025, keluarga mendiang Kim Sae Ron mengadakan konferensi pers yang dihadiri pengacara mereka, Bu Ji Seok dari firma hukum BUYOU, serta Kim Se Eui dari Garo Sero Institute, untuk mengungkap bukti rekaman suara dan menjelaskan perkembangan terbaru kasus ini.
Dalam konferensi pers tersebut, diungkapkan bahwa Kim Sae Ron sempat berbicara dengan seorang whistleblower (saksi pelapor) di New Jersey sekitar satu bulan sebelum kematiannya. Percakapan itu direkam secara lengkap dan dilakukan atas persetujuan Kim Sae Ron.
Rekaman berdurasi sekitar satu setengah jam itu memuat pengakuan bahwa dirinya pernah menjalin hubungan dengan Kim Soo Hyun sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Dalam bagian rekaman yang diputar di hadapan media, Kim Sae Ron terdengar berkata, "Aku pacaran dengan Soo Hyun Oppa. Mungkin kamu pikir aku gila dan tidak percaya, tapi aku sudah pacaran dengannya sejak SMP dan putus saat kuliah. Soo Hyun Oppa dan orang-orang di GOLDMEDALIST itu benar-benar menakutkan dan bisa melakukan apa saja," dikutip dari Soompi pada Rabu (7/5/2025).
Ia bahkan mengungkapkan bahwa dirinya merasa dimanfaatkan sejak remaja, dan menyebut bahwa Kim Soo Hyun pernah mengirimkan foto tak senonoh dari dirinya bersama orang lain, disertai komentar menghina.
Lebih lanjut, dalam rekaman yang diambil pada 10 Januari 2025 di sebuah kedai kopi di New Jersey, Kim Sae Ron menyebut bahwa hubungan seksual pertama antara dirinya dan Kim Soo Hyun terjadi saat ia duduk di kelas dua SMP, saat libur musim dingin.
Berdasarkan pengakuan ini, keluarga Kim Sae Ron secara resmi mengajukan gugatan pidana terhadap Kim Soo Hyun atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Kesejahteraan Anak Korea (Child Welfare Act) serta tuduhan fitnah (false accusation).
Dalam pernyataan resminya, pengacara Bu Ji Seok menyebut bahwa keluarga sebenarnya hanya ingin permintaan maaf, namun malah mendapat gugatan balik sebesar 12 miliar won (sekitar 144 miliar rupiah) dari pihak Kim Soo Hyun, yang membantah pernah menjalin hubungan dengan mendiang ketika masih di bawah umur.
Lebih dari itu, situasi semakin rumit ketika whistleblower yang membantu keluarga Kim Sae Ron menjadi korban serangan fisik pada 30 April 2025 waktu setempat. Ia ditikam sembilan kali di bagian leher oleh dua pelaku—satu berasal dari Korea dan satu lagi dari China. Insiden ini kini tengah diselidiki oleh FBI dari Biro Investigasi Federal AS.
Menurut pengacara Bu Ji Seok, pelaku penikaman adalah seorang Joseonjok (etnis Korea dari Tiongkok) yang baru saja masuk ke Amerika, dan dibawa ke lokasi kejadian oleh warga Korea lain yang juga baru tiba di AS. Karena itulah, pihak keluarga meminta penyelidikan lebih lanjut terhadap identitas para pelaku dan motif di balik serangan ini.
Tidak hanya itu, keluarga Kim Sae Ron juga melaporkan adanya upaya pembelian barang bukti penting dari whistleblower dengan tawaran uang bernilai miliaran won. Setelah tawaran ini ditolak, whistleblower langsung mengalami berbagai ancaman keselamatan.
Bahkan, baru-baru ini terlihat kendaraan mencurigakan di sekitar rumah bibi Kim Sae Ron yang dicurigai sebagai aksi penguntitan. Oleh karena itu, pihak keluarga juga meminta perlindungan dari kepolisian untuk anggota keluarga yang tersisa serta Kim Se Eui, kepala kanal YouTube Garo Sero Institute, yang aktif menyuarakan kebenaran versi keluarga mendiang.
Di tengah gempuran opini publik dan media, keluarga Kim Sae Ron tetap memilih untuk bersikap tenang dan menyerahkan proses pembuktian melalui jalur hukum resmi. Mereka telah menyerahkan seluruh bukti yang diminta kepada pihak berwenang, termasuk Kepolisian Metropolitan Seoul, yang kini menangani kasus tersebut.
Kebenaran dari semua tuduhan ini masih menunggu proses penyelidikan hukum yang kini melibatkan lembaga nasional dan internasional. Namun satu hal yang pasti, kasus ini telah membuka kembali diskusi penting soal perlindungan anak, kekuasaan selebriti, serta transparansi dalam dunia hiburan.
Baca Juga
-
4 Member OH MY GIRL Perpanjang Kontrak, YooA dan Arin Tinggalkan Agensi
-
Permintaan Maaf Mecima Pro Soal Konser DAY6 Picu Reaksi Negatif dari Fans
-
Dapat Izin Remake, Produser Film Parasite Siap Garap Agak Laen Versi Korea
-
YG Konfirmasi WINNER Gelar Konser Bertiga Tanpa Song Mino pada Juli 2025
-
Sutradara Weak Hero Class Buka Suara Soal Unsur Bromance di Serialnya
Artikel Terkait
-
Sutradara Weak Hero Class Buka Suara Soal Unsur Bromance di Serialnya
-
Rilis Poster Karakter, Ini 5 Pemain Utama Drama Korea Good Boy
-
Rilis Poster dan Teaser, Squid Game Season 3 Janjikan Lebih Mematikan?
-
Sinopsis Drama Spring of Youth, Dibintangi Park Ji Hu dan Ha Yu Jun
-
Ulasan Novel Sylvia's Letters: Kenangan yang Tidak Akan Menemukan Tujuan
Entertainment
-
4 Member OH MY GIRL Perpanjang Kontrak, YooA dan Arin Tinggalkan Agensi
-
Skip Jakarta, Doyoung NCT Umumkan Jadwal Terbaru Konser 'Doors' di Asia
-
Kamus Emoji dalam Film Adolescence, Biar Ngerti Ceritanya
-
Marvel Resmi Ubah Judul Thunderbolts* Jadi The New Avengers
-
Kiss of Life 'Live, Love, Laugh' Pesan untuk Menghargai Momen dalam Hidup
Terkini
-
Terhadang Deretan Tim Favorit, Jay Idzes Temui Jalan Terjal untuk Selamatkan Venezia
-
Kecemasan Digital: Bagaimana Algoritma Politik Membentuk Pikiran Kita?
-
Ekonomi 'Sehat' Versi Pemerintah vs Dompet Tipis Rakyat: Siapa yang Bohong?
-
Taipei Open 2025: Tiga Wakil Ganda Campuran Sukses Buka Kemenangan Awal
-
NARA Coffee, Rekomendasi Kafe Hidden Gem ala Ghibli di Malang