Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | raysa zahra
Film The Social Network (Columbia Pictures)

Setelah hampir 15 tahun sejak perilisan, film The Social Network yang mengisahkan kelahiran dan evolusi platform Facebook akhirnya akan berlanjut ke sekuel.

Proyek The Social Network Part II tengah digarap oleh Sony Pictures, namun kali ini posisi sutradara tidak diisi oleh David Fincher.

Menyadur laporan dari Deadline pada Kamis (26/6/2025), sekuel film The Social Network resmi dikembangkan oleh Sony dengan Aaron Sorkin sebagai sutradara sekaligus penulis naskah. Tidak hanya menghadirkan sutradara baru, film ini juga mengusung premis yang berbeda dari film pertama.

Sekuel ini terinspirasi dari The Facebook Files, serangkaian artikel investigasi yang diterbitkan oleh The Wall Street Journal pada tahun 2021.

Artikel tersebut membongkar bagaimana cara kerja internal Facebook serta berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh platform media sosial terbesar di dunia tersebut.

Aaron Sorkin sudah lama mengungkapkan keinginannya untuk menggarap sekuel The Social Network, namun sempat kesulitan menemukan sudut pandang yang tepat untuk membangunnya.

Inspirasi akhirnya datang dari peristiwa tragis penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021, di mana Aaron Sorkin blak-blakan menyebut bahwa Facebook memainkan peran besar dalam insiden tersebut.

Film ini tak hanya akan membahas dampak dari pemilu 2020, tapi juga menggali lebih dalam soal pengaruh buruk Facebook terhadap remaja dan anak-anak praremaja, serta hubungannya dengan penyebaran kekerasan.

Aaron Sorkin secara terbuka menjelaskan isu besar yang ingin ia soroti lewat sekuel The Social Network. Ia menyinggung bagaimana Facebook, menurutnya, sengaja menyetel algoritma mereka untuk menyebarkan konten yang paling memecah belah.

Ia juga menyoroti bahwa seharusnya ada ketegangan konstan antara pertumbuhan dan integritas di perusahaan sebesar Facebook.

Namun baginya, pada kenyataannya yang ada hanyalah dorongan tanpa henti untuk terus bertumbuh, tanpa mempertimbangkan dampak etisnya.

Film The Social Network terhitung meraih delapan nominasi Oscar dan membawa pulang tiga piala, serta mengumpulkan pendapatan lebih dari 225 juta dolar di seluruh dunia dari bujet 40 juta dolar.

Meski sukses secara kritis dan komersial, keakuratan ceritanya menuai banyak perdebatan. Mark Zuckerberg dan tim Facebook bahkan kabarnya sama sekali tidak terlibat dalam proyek film ini.

Keputusan apakah Jesse Eisenberg akan kembali memerankan Mark Zuckerberg di The Social Network Part II masih belum dapat dipastikan.

Aktor yang pernah masuk nominasi Oscar berkat akting briliannya sebagai pendiri Facebook itu enggan untuk kembali memerankan karakter yang kini ia anggap sebagai sosok bermasalah.

Di sisi lain, Andrew Garfield justru menunjukkan minat untuk kembali bergabung dalam proyek sekuel tersebut. Namun, aktor yang pernah memerankan Eduardo Saverin itu juga belum sepenuhnya yakin apakah dirinya akan kembali memainkan karakter yang sama seperti di film pertama.

The Social Network sendiri mengikuti kisah Mark Zuckerberg ketika masih menjadi mahasiswa jurusan komputer di Harvard.

Pada tahun keduanya, ia bersama Eduardo Saverin menciptakan situs untuk menilai tingkat daya tarik teman-teman perempuan mereka.

Aksi itu mengundang perhatian dua mahasiswa senior kaya raya, si kembar Tyler dan Cameron Winklevoss, serta rekan bisnis mereka yang lantas merekrut Zuckerberg untuk mengembangkan platform jejaring sosial khusus mahasiswa Harvard.

Namun alih-alih menjalankan proyek itu, Zuckerberg justru meminta bantuan dana awal dari Saverin untuk membangun situs versinya sendiri: thefacebook.

Dimulai dari Harvard, situs ini dengan cepat menyebar ke universitas-universitas elit lainnya. Setelah ekspansi ke Stanford, Zuckerberg dan Saverin bertemu dengan Sean Parker, salah satu pendiri Napster, yang mulai masuk ke lingkaran dalam mereka.

Parker perlahan menggusur posisi Saverin dan membantu Zuckerberg mendapatkan investor besar untuk mengubah thefacebook menjadi Facebook.

raysa zahra