Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
Ilustrasi makanan diet (Pexels.com)

Secara global penyakit endometriosis ini telah mempengaruhi 1 dari 10 orang wanita usia poduktif di seluruh dunia, atau sekitar 200 juta orang wanita di dunia memiliki endometriosis seperti yang dikutip pada laman Alomedika.com.

Penyakit endometriosis terjadi akibat jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim, seperti ovarium, perut, usus, ataupun vagina.

Endometrium pada dasarnya merupakan jaringan yang melapisi dinding rahim dan akan menebal agar menjadi tempat menempelnya sel telur. Akan tetapi, ketika terjadinya menstruasi, lapisan ini akan luruh menjadi darah mens.

Pada kasus endometriosis, jaringan ini tidak ikut luruh saat proses mens, karena tidak berada pada posisi asalnya. Hal ini lantas mengakibatkan peradangan yang memicu nyeri pada panggul hingga kemandulan.

Secara keilmuan gizi, diet atau pengaturan konsumsi makanan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala atau tingkat keparahan penyakit. Mengutip dari laman Healthline.com, berikut ulasan tentang diet endometriosis tersebut.

1. Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Omega 3

Asam lemak omega 3 dalam makanan berfungsi sebagai anti inflamasi yang dapat mengurangi tingkat peradangan akibat endometriosis. Penelitian menunjukkan bahwa omega 3 dapat menghambat pertumbuhan jaringan endometrium dalam studi tabung reaksi.

Selain itu, berdasarkan studi observasional menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi omega 3 dalam jumlah tinggi pada asupan makanannya memiliki kemungkinan 22 persen lebih kecil untuk terjangkit endometriosis.

Jenis makanan yang mengandung omega 3, meliputi berbagai jenis ikan, seperti tuna, kembung, salmon. Selain itu, terdapat pula pada kacang kenari, kacang kedelai, serta tiram.

2. Hindari Konsumsi Makanan yang Mengandung Lemak Trans

Lemak trans berasal dari minyak sawit yang dipanaskan secara berulang pada suhu tinggi. Lemak trans ini juga sering dijadikan pengawet dan perenyah oleh produsen makanan ringan kemasan.  

Pada wanita, makanan yang mengandung lemak trans ini patut dihindari karena akan meningkatkan risiko hingga 48 persen untuk terjangkit endometriosis serta mempercepat pertumbuhannya. Untuk itu Anda dapat membaca label pada kemasan makanan mengenai ada tidaknya kadar lemak trans yang terkandung dalam makanan kemasan tersebut.

Selain itu, berbagai jenis gorengan juga mengandung lemak trans, akibat penggunaan minyak goreng secara berulang dengan suhu yang tinggi.

3. Mengurangi Asupan Daging Merah

Mengonsumsi daging merah dalam jumlah yang tinggi akan meningkatkan kadar hormon estrogen dalam tubuh wanita. Hormon tersebut berkaitan dengan pertumbuhan jaringan endometrium. Oleh karena itu, dengan mengurangi konsumsi daging merah akan membuat kadar hormon estrogen tetap stabil.

4. Utamakan Konsumsi Buah, sayur, serta biji - bijian

Mengonsumsi berbagai jenis buah serta sayuran yang mengandung antioksidan, mampu mencegah serta mengatasi peradangan serta mengurangi rasa nyeri yang  ditimbulkan oleh endometriosis.

Selain itu, buah, sayur, serta biji - bijian mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kadar estrogen berlebih, dengan demikian akan membantu mengurangi pertumbuhan jaringan endometrium yang berada di luar rahim.

5. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan

Berbagai jenis makanan olahan, seperti sosis, kornet, kue kering, kerupuk, keripik,  serta bakso mengandung lemak jahat yang tinggi dan dapat memicu rasa nyeri serta peradangan. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengurangi konsumsi makanan olahan tersebut.

Itulah 5 tips diet bagi penderita endometriosis. Tetap konsultasikan diri kedokter mengenai kondisi medis yang dialami. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz