Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
Ilustrasi gangguan makan (Pixabay/RyanMcGuire)

Gangguan makan atau eating disorders merupakan jenis gangguan mental yang ditandai dengan perilaku makan abnormal dan diiringi oleh emosi. Pada orang dengan gangguan makan ini biasanya akan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat banyak atau sangat sedikit, serta berlangsung dalam waktu yang lama. 

Penyebab utama dari gangguan makan adalah keinginan untuk mendapatkan tubuh yang ideal, namun pada akhirnya malah membuat tubuh menjadi sangat kurus serta kurang gizi. Tentu saja hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan dengan mengundang berbagai macam penyakit hingga menyebabkan kematian bagi penderitanya apabila tidak segera ditangani. Untuk itu, di artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa jenis gangguan makan yang penting untuk kamu ketahui.

Melansir dari laman Healthline.com, berikut empat diantaranya.

1. Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa merupakan jenis gangguan makan dengan jumlah penderita yang paling banyak ditemukan daripada jenis gangguan makan lainnya. Biasanya penderita anoreksia nervosa berasal dari kalangan remaja atau dewasa muda dan di dominasi dari para wanita. 

Pada kasus anoreksia nervosa, penderitanya akan selalu merasa bahwa tubuhnya memiliki berat badan berlebih, meskipun pada dasarnya status gizi mereka telah menunjukkan kategori kurus ataupun sangat kurus. Namun akibat pengaruh psikologis yang kuat itu menyebabkan mereka tetap melakukan diet ketat dengan membatasi asupan kalori harian dalam jumlah besar, memilih - milih makanan, bahkan terkadang mereka hanya makan sebanyak satu kali per harinya.

Mengutip dari laman psychiatry online, bahwa  gejala yang ditimbulkan pada kasus anoreksia nervosa ini antara lain, yaitu : mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat terbatas, takut akan kenaikan berat badan, serta menginginkan bentuk tubuh yang sekurus mungkin.

Anoreksia bisa sangat merusak tubuh. Seiring waktu, gangguan makan ini akan menyebabkan penipisan tulang, infertilitas, serta rambut dan kuku yang rapuh akibat kekurangan zat gizi. Bahkan, dalam kasus yang parah, anoreksia dapat menyebabkan kegagalan jantung, otak, komplikasi medis, hingga kematian.

2. Bulimia Nervosa

Pada jenis gangguan makan ini penderitanya akan mengonsumsi makanan dalam jumlah sangat banyak pada satu waktu. Namun setelah itu mereka akan kembali memuntahkan makanan yang telah mereka makan, menggunakan pencahar ataupun dengan melakukan olahraga secara berlebihan. Tujuannya sama dengan anoreksia nervosa, mereka tidak ingin terjadi kenaikan berat badan dan tetap fokus pada image tubuh yang kurus.

Berdasarkan penelitian dari National Institute of Mental Health, bahwa bulimia nervosa akan menyebabkan dampak buruk, seperti radang tenggorokan, kelenjar ludah bengkak, enamel gigi yang aus, kerusakan gigi, refluks asam, iritasi usus, dehidrasi parah, dan gangguan hormonal. Selain itu pada kasus yang parah, bulimia juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar elektrolit, seperti natrium, kalium, dan kalsium. Hal ini berpotensi menyebabkan stroke dan penyakit jantung.

3. Binge Eating Disorder

Berbeda dari kasus anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, pada binge eating disorder, penderitanya akan mengonsumsi banyak makanan dalam satu waktu, makan dengan cepat, serta menyendiri saat makan agar orang lain tidak mengetahui sebanyak apa makanan yang dikonsumsinya. Berat badan berlebih serta perasaan malu akan bentuk tubuh yang gemuk menjadi salah satu faktor pencetus binge eating disorder ini. Namun dampak buruknya, gangguan makan  ini berisiko menimbulkan komplikasi medis, seperti jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

4. Pica

Pica merupakan jenis gangguan makan dimana penderitanya sangat menyukai  konsumsi benda - benda yang bukan merupakan makanan, seperti kotoran, kapur, tanah, sabun, kertas, detergen, kain, rambut, atau bahkan kerikil. 

Gangguan makan jenis ini biasanya disebabkan oleh cacat intelektual, gangguan spektrum autisme, hingga skizofrenia. Penderita pica yang tidak segera ditangani berpotensi mengalami keracunan makanan, kurang gizi, infeksi, hingga cedera usus.

Itulah tadi empat jenis gangguan makan yang penting untuk kamu ketahui. Semoga bermanfaat!

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz