Gangguan makan atau eating disorders merupakan jenis gangguan mental yang ditandai dengan perilaku makan abnormal dan diiringi oleh emosi. Pada orang dengan gangguan makan ini biasanya akan mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat banyak atau sangat sedikit, serta berlangsung dalam waktu yang lama.
Penyebab utama dari gangguan makan adalah keinginan untuk mendapatkan tubuh yang ideal, namun pada akhirnya malah membuat tubuh menjadi sangat kurus serta kurang gizi. Tentu saja hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan dengan mengundang berbagai macam penyakit hingga menyebabkan kematian bagi penderitanya apabila tidak segera ditangani. Untuk itu, di artikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa jenis gangguan makan yang penting untuk kamu ketahui.
Melansir dari laman Healthline.com, berikut empat diantaranya.
1. Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa merupakan jenis gangguan makan dengan jumlah penderita yang paling banyak ditemukan daripada jenis gangguan makan lainnya. Biasanya penderita anoreksia nervosa berasal dari kalangan remaja atau dewasa muda dan di dominasi dari para wanita.
Pada kasus anoreksia nervosa, penderitanya akan selalu merasa bahwa tubuhnya memiliki berat badan berlebih, meskipun pada dasarnya status gizi mereka telah menunjukkan kategori kurus ataupun sangat kurus. Namun akibat pengaruh psikologis yang kuat itu menyebabkan mereka tetap melakukan diet ketat dengan membatasi asupan kalori harian dalam jumlah besar, memilih - milih makanan, bahkan terkadang mereka hanya makan sebanyak satu kali per harinya.
Mengutip dari laman psychiatry online, bahwa gejala yang ditimbulkan pada kasus anoreksia nervosa ini antara lain, yaitu : mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat terbatas, takut akan kenaikan berat badan, serta menginginkan bentuk tubuh yang sekurus mungkin.
Anoreksia bisa sangat merusak tubuh. Seiring waktu, gangguan makan ini akan menyebabkan penipisan tulang, infertilitas, serta rambut dan kuku yang rapuh akibat kekurangan zat gizi. Bahkan, dalam kasus yang parah, anoreksia dapat menyebabkan kegagalan jantung, otak, komplikasi medis, hingga kematian.
2. Bulimia Nervosa
Pada jenis gangguan makan ini penderitanya akan mengonsumsi makanan dalam jumlah sangat banyak pada satu waktu. Namun setelah itu mereka akan kembali memuntahkan makanan yang telah mereka makan, menggunakan pencahar ataupun dengan melakukan olahraga secara berlebihan. Tujuannya sama dengan anoreksia nervosa, mereka tidak ingin terjadi kenaikan berat badan dan tetap fokus pada image tubuh yang kurus.
Berdasarkan penelitian dari National Institute of Mental Health, bahwa bulimia nervosa akan menyebabkan dampak buruk, seperti radang tenggorokan, kelenjar ludah bengkak, enamel gigi yang aus, kerusakan gigi, refluks asam, iritasi usus, dehidrasi parah, dan gangguan hormonal. Selain itu pada kasus yang parah, bulimia juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar elektrolit, seperti natrium, kalium, dan kalsium. Hal ini berpotensi menyebabkan stroke dan penyakit jantung.
3. Binge Eating Disorder
Berbeda dari kasus anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, pada binge eating disorder, penderitanya akan mengonsumsi banyak makanan dalam satu waktu, makan dengan cepat, serta menyendiri saat makan agar orang lain tidak mengetahui sebanyak apa makanan yang dikonsumsinya. Berat badan berlebih serta perasaan malu akan bentuk tubuh yang gemuk menjadi salah satu faktor pencetus binge eating disorder ini. Namun dampak buruknya, gangguan makan ini berisiko menimbulkan komplikasi medis, seperti jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
4. Pica
Pica merupakan jenis gangguan makan dimana penderitanya sangat menyukai konsumsi benda - benda yang bukan merupakan makanan, seperti kotoran, kapur, tanah, sabun, kertas, detergen, kain, rambut, atau bahkan kerikil.
Gangguan makan jenis ini biasanya disebabkan oleh cacat intelektual, gangguan spektrum autisme, hingga skizofrenia. Penderita pica yang tidak segera ditangani berpotensi mengalami keracunan makanan, kurang gizi, infeksi, hingga cedera usus.
Itulah tadi empat jenis gangguan makan yang penting untuk kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Tag
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
-
Viral Kisah Gadis Suka Makan Detergen, Warganet Sarankan ke Psikolog: Takut Kena Pica
-
Terobsesi Ingin Sehat, Mahasiswa Kedokteran Ini Justru Derita Anoreksia Nervosa!
-
Putri Diana Pernah Mengalami Bulimia Semasa Hidup, Kenali Gejalanya!
-
Lamanya Pandemi Mengakibatkan Jutaan Anak Indonesia Kekurangan Gizi
-
7 Juta Anak Indonesia Alami Kurang Gizi Akibat Dua Tahun Pandemi Covid-19
Health
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
-
Cognitive Offloading: Ketika Otak Tak Lagi Jadi Tempat Menyimpan Informasi
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e