Buat para ibu yang belum tahu, plagiocephaly merupakan sebutan dari suatu kondisi di mana kepala bayi mengalami perubahan bentuk menjadi datar pada salah satu sisinya. Biasanya, orang umum menyebut plaghiocephaly dengan sebutan kepala peyang. Bentuk kepala bayi bisa berubah sebenarnya bisa terjadi secara normal, contohnya setelah proses persalinan.
Apakah Penyebab Terjadinya Plagiocephaly?
Menurut dr. Levina Felicia dalam sehatq.com, ketika bayi lahir melewati jalan lahir, kepala bayi akan tertekan dan lempeng-lempeng tulang tengkorak yang masih tersusun longgar dapat tumpang tindih selama beberapa saat. Kemudian dr. Reni Utari menambahkan bahwa tumpang tindihnya lempeng-lempeng tengkorak ini bisa terjadi lantaran struktur tengkorak yang masih longgar, terutama pada bagian fontanel atau ubun-ubun.
Mengutip dari klikdokter.com, apabila kondisi proses persalinan menghabiskan waktu yang cukup lama, penekanan tulang kepala ini akan membentuk kepala bayi menjadi lonjong dan terlihat peyang. Tapi bunda jangan khawatir, saat kondisi seperti ini maka bentuk kepala bayi akan menjadi normal kembali dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Dokter Reni Utari menambahkan tidak hanya karena proses persalinan saja plagiocephaly bisa terjadi, posisi tidur yang tidak diubah-ubah atau relatif sama dari waktu ke waktu juga bisa membuat kepala bayi menjadi tidak rata. Bunda harus bisa memperhatikan posisi tidur pada bayinya, ya!
Bagaimana Cara Mengobati Plagiocephaly?
Apabila plagiocephaly terjadi karena posisi tidur yang salah pada bayi, ditinjau oleh dr. Merry Dame Cristy Pane dalam alodokter.com maka yang harus dilakukan adalah mengubah posisi tidurnya seperti:
- Menidurkan bayi dengan posisi yang sedikit dimiringkan
- Mengubah posisi saat menyusui
- Menggendong bayi bila ia terjaga dari tidurnya
- Tummy time atau menengkurapkan posisi bayi namun harus diawasi
Jika dengan cara menguban posisi tidur ini tidak juga dapat mengatasi plagiocephaly, penggunaan helm khusus bisa jadi solusi. Ada helm khusus yang biasanya digunakan untuk pengobatan plagiocephaly pada kepala bayi. Dalam penggunaannya biasanya efektif tergantung dari arahan dokter.
Oleh karena itu, jika bunda merasa telah melakukan perubahan pada posisi tidur bayi namun tak kunjung membaik, segera konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang lebih serius.
Baca Juga
-
3 Tips Jitu Menerapkan Pikiran Positif, Jauhi Toxic Mindset!
-
Mengenal Istilah Endometriosis: Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
-
3 Ide Outfit Feminim ala Aktris Thailand Love Pattranite, Stylish Banget!
-
Pikirkan 6 Hal Ini saat Mantan Mengajak Balikan, Jangan Buru-Buru Terima!
-
3 Alasan Mengapa Harus Mendukung Hobi si Buah Hati, Support Selagi Positif!
Artikel Terkait
-
Bahaya Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir, Ini Tanda-tandanya
-
Puluhan Staf Rumah Sakit Terseret dalam Kasus Penipuan Jaminan Sosial yang Merenggut Nyawa Bayi di Turki
-
Penyebab Dan Gejala Cacar Air yang Kerap Menjangkiti Anak-anak Dan Dewasa Belum Tervaksin
-
Bahaya PCOS dan Obesitas saat Hamil: Bayi Berisiko Lahir dengan Berat Badan Rendah!
-
5 Kesalahan Orang Tua yang Bikin Bayi Susah Tidur, Kenali Penyebab dan Solusinya!
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Bittersweet Marriage: Jodoh Jalur Hutang, 'Sampai Hutang Memisahkan Kita!'
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?
-
Meski Tidak Turunkan Skuat Terbaiknya di AFF 2024, Indonesia tetap Ancaman bagi Vietnam
-
Dibintangi Kim Soo Hyun dan Jo Bo Ah, Ini Jadwal Tayang Drama Korea Knock Off
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik