Anxiety atau rasa cemas sebenarnya normal untuk dilakukan. Dengan merasa cemas tubuh bisa merasakan reaksi alami terhadap stres sehingga kita bisa menjadi lebih hati-hati dan waspada. Namun, jika rasa cemas atau anxiety ini muncul secara berlebihan perlu kita waspadai karena bisa menyebebabkan gangguan kecemasan.
Orang yang mengalami kecemasan berlebih akan merasa gugup dan gelisah ketika menghadapi situasi tertentu serta terus memikirkan suatu hal yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika hal ini terus dilakukan tentunya akan memiliki dampak negatif. Kecemasan berlebih disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya adalah pola pikir atau yang tidak sehat.
Tanpa kita sadari, kita terbiasa untuk mengulang-ulang pola pikir yang sama padahal kita tahu dampaknya buruk terhadap kehidupan kita. Mengutip dari intrvrt.me ada 8 pola pikir anxiety trigers atau pola pikir pemicu kecemasan berikut penjelasannya.
1. Overgeneralization
Menyamaratakan semua kejadian berdasarkan satu kejadian yang pernah dialami atau terjadi. Misalnya ketika kamu merasa gagal dalam melakukan sesuatu, kamu langsung berfikir akan gagal seterusnya. Atau pernah memiliki teman yang berkhianat dan menyimpulkan semua teman adalah pengkhianat.
2. Emotional reasoning
Menganggap perasaan atau emosi kamu mencerminkan realita yang sebenarnya, apa yang kamu rasakan pasti benar. Misalnya, merasa cemas ketika orang lain membenci kamu, otomatis kamu akan meyakini dan merasa semua orang membencimu. Ingat bahwa perasaan itu valid, tapi tidak semua perasaan bersifat rasional.
3. Self blame
Selalu menyalahkan diri sendiri terhadap apapun yang terjadi. Kamu selalu melibatkan diri kamu terhadap berbagai masalah yang terjadi dikehidpan kamu. Padahal sebenarnya bisa jadi kamu tidak memiliki sakut pangkut dengan masalah tersebut.
4. Disqualifying the positive
Tidak menganggap pengalaman baik yang terjadi dan seakan-akan hanya hal buruk yang pernah terjadi. Mindset seperti ini sama saja mengabaikan atau tidak memberikan validasi pada hal-hal baik yang terjadi pada dirinya sendiri.
5. Catasphrophizing
Cenderung menilai atau mengasumsikan segala sesuatu akan berakhir buruk atau berujung bencana. Pola pikir seperti ini sangat sulit menilai sesuatu secara objektif, padahal dalam kehidupan ini tidak melulu tentang hitam dan putih, ada juga abu-abu dan lain sebagainya.
6. Labelling
Menilai diri sendiri atau orang lain dengan label tertentu secara sepihak. Contohnya, orang yang tidak tersenyum sebagai orang sombong.
7. Jumping to coclusions
Menyimpulkan suatu hal tanpa menggunakan informasi atau fakta pendukung apapun.
Nah, itulah beberapa mindset atau anxiety triggers yang dapat picu kecemasan. Yuk, ubah pola pikirmu sekarang agar menjadi pribadi yang lebih positif.
Baca Juga
-
5 Destinasi Wisata di Guci Tegal yang Wajib Dikunjungi, Estetik Banget!
-
7 Skill Penting yang Harus Dimiliki Siswa, Jarang Dipelajari di Sekolah!
-
Waspada! Kenali 7 Alarm Tubuh yang Menandakan Anda Sedang Kelelahan
-
Bikin Ilfeel, 5 Sikap Cewek yang Tidak Disukai Cowok, Kamu Menyadarinya?
-
Ladies Wajib Tahu! 5 Tanda Pria Toxic, Hindari Ya
Artikel Terkait
Health
-
Tubuh Tak Pernah Lupa: Bagaimana Trauma Tinggalkan Luka Biologis
-
Kabar Buruk dari Jakarta! Udara Pagi Ini Resmi Masuk Peringkat 5 Terburuk di Dunia
-
Nitrit Lebih Mematikan dari Bakteri? 5 Fakta Mengerikan di Balik 1.315 Siswa Keracunan MBG
-
Waspada! Hipertensi Intai Anak Muda, Ini Resep Sehat Kata Dokter
-
7 RS di Jakarta Ini Tawarkan Paket MCU Unik: Cek Kesehatan Jiwa Hingga Bebas Narkoba
Terkini
-
Blak-blakan, Tora Sudiro Akui Jadi YouTuber karena Sepi Tawaran Syuting?
-
Dianggap Relate Dengan Kehidupan Mahasiswa, Apa Itu Sindrom Duck Syndrome?
-
5 Alasan Gachiakuta Wajib Ditonton, Anime Misteri Relate dengan Kehidupan!
-
6 OOTD Feminin Lee Si An Single Inferno dengan Sentuhan Dress dan Skirt
-
Bijak! Andre Taulany Sebut Hidup Itu Cuma Perkara Waktu: Ada Suka Ada Duka