Meskipun Post Concert Depression ini bukan gangguan klinis, namun hal ini cukup umum di kalangan penonton konser. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, salah satunya karena sesuatu yang dulunya menjadi fokus kegembiraan mulai tampak seperti kenangan yang ada didepan mata. Depresi pasca-konser dapat terjadi pada siapa saja, baik penonton konser atau bukan, terlepas dari tempat dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk merencanakan acara tersebut.
Melansir dari laman resmi choosingtheraphy.com (13/03/2023) Post-Concert Depression atau Depresi pasca konser adalah jenis depresi yang terjadi setelah seseorang menghadiri konser yang mana menyebabkan kesedihan, terutama setelah penampilan yang sangat dinantikan.
Kegembiraan dan energi yang dirasakan seseorang saat menunggu konser bisa membuat mereka lebih termotivasi, penuh harapan dan bahagia. Termasuk aspek lainnya seperti perjalanan, akomodasi hotel, atau pakaian baru. Kenangan dan surealisme juga bisa dialami dengan melihat penampilan idola secara langsung.
Kembali ke "dunia nyata" setelah konser bisa terasa seperti culture shock, mirip dengan kembali dari liburan yang tak terlupakan atau pernikahan yang menyenangkan. Kegembiraan yang usai setelah menonton konser bisa menyebabkan seseorang jatuh. Waktu yang sebelumnya dihabiskan untuk merencanakan dan menunggu konser selanjutnya dapat meninggalkan kekosongan besar dalam hidup seseorang hingga konser berikutnya atau sampai ia menemukan pengalaman seru lainnya.
Gejala depresi pasca konser bisa terlihat sangat mirip dengan gejala depresi pada umunya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satunya yaitu merasa kekosongan dalam hidup setelah konser selesai. Depresi pasca konser juga dapat dilihat dari gejala sebagai berikut:
- Merenung (pikiran negatif terus-menerus)
- Kesedihan yang mendalam
- Ingin mengalami konser berulang kali
- Kerinduan untuk kembali ke konser
- Khawatir bahwa sesuatu yang menarik tidak akan terjadi lagi
- Terus-menerus melihat gambar dan video saat konser
- Melewati tahapan kesedihan
- Merasa tidak berharga
Meskipun demikian, depresi pasca konser tidak harus menghentikan anda untuk terbuka terhadap hal-hal baru dan menarik. Ada banyak cara untuk menjadi bahagia lagi tanpa harus menonton konser. Berikut adalah tujuh tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi pasca-konser:
1. Cobalah untuk bersyukur
Bersyukur adalah salah satu cara untuk mengalahkan rasa sedih saat mengalami depresi pasca konser. Saat seseorang merasa bersyukur, mereka akan menghargai momen tersebut. Mereka percaya bahwa akan ada kesempatan di lain waktu untuk bisa melihat idola mereka lagi.
2. Berbaur dan terhubung dengan penggemar lainnya
Salah satu cara untuk meningkatkan koneksi antar penggemar adalah melalui media sosial. Jika orang lain tidak memahami perasaan individu tentang idolanya, berinteraksi dengan penggemar lain dapat membantu individu tersebut mengatasi PCD.
3. Membuat kolase foto sebagai kenangan
Membuat kolase adalah salah satu cara kreatif untuk mengabadikan kenangan yang dialami saat konser. Cetak gambar yang berhubungan dengan konser untuk menjaga kenangan tetap hidup.
4. Temukan sesuatu untuk dilakukan
Temukan sesuatu untuk dinantikan untuk meminimalkan stres dan membuat orang bahagia. Misalnya mencoba hobi baru atau kembali ke hobi lama yang Anda sukai.
5. Membuat jadwal untuk bersenang-senang
Semakin sering seseorang merencanakan dan melakukan sesuatu untuk bersenang-senang, semakin baik suasana hati dan kualitas hidup orang tersebut secara keseluruhan.
Sebenarnya, menikmati perasaan bahagia yang tersisa setelah konser bukan merupakan hal yang salah, dan tidak perlu terburu-buru untuk menghilangkan perasaan tersebut. Jangan takut untuk memberi tahu orang-orang terdekat Anda betapa bahagianya Anda melihat konser dan hal-hal unik yang terjadi selama konser. Anda dapat mengucapkannya sampai Anda merasa puas.
Kunci terpenting untuk mengatasi depresi pasca-konser adalah mulai melakukan berbagai aktivitas yang tidak melibatkan idola Anda. Bisa jadi jika Anda disibukkan dengan hal lain, kesedihan dan kerinduan Anda terhadapnya perlahan akan hilang dan Anda dapat kembali beraktivitas seperti semula.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Jangan Anggap Sepele! Berikut Alasan Pentingnya Toilet Training pada Anak
-
Siap-siap War Tiket! Scarlett Rilis Price List Meet & Greet EXO di Jakarta
-
9 Tips Menciptakan Komunikasi Efektif dalam Perkuliahan, Dosen dan Mahasiswa Harus Tahu
-
5 Manfaat Menanam Tanaman Hias dalam Ruangan
-
Menonton Drama Korea Baik untuk Kesehatan Mental? Berikut Penjelasannya
Artikel Terkait
-
Jennie-Lisa, XG, Hingga ENHYPEN Dikonfirmasi Tampil di Coachella 2025
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Intip Harga Tiket Konser Buzz NIKI di Jakarta 2025, Mulai Rp850 Ribu
-
Intip Bocoran Daftar Harga Tiket dan Benefit Konser 10CM di Jakarta
-
16 Tahun Vakum, Oasis Umumkan Konser Perdana di Korea
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
-
Lolos Semifinal China Masters 2024, Jonatan Christie Dihadang Shi Yu Qi
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
Usai Kualifikasi Piala Dunia, STY Langsung Dihadapkan Misi Juara AFF Cup?