Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi menstruasi (freepik.com/freepik)

Hipermenorea didefinisikan sebagai kondisi pendarahan menstruasi yang berlangsung dalam waktu lebih lama dari biasanya, yakni lebih dari 7 hari. Pada kondisi ini pula, darah juga akan keluar lebih banyak sehingga dikategorikan sebagai gangguan menstruasi, seperti dikutip dari Mayo Clinic. 

Hipermenorea juga memiliki tanda dan gejala khusus yang perlu kamu pahami, yakni, kram perut secara terus menerus, keluarnya gumpalan darah pekat berwarna merah muda, merah, ataupun coklat, tubuh terasa lelah hingga mengalami sesak, serta Kehilangan lebih dari 80 mililiter darah sehingga sering mengganti pembalut atau tampon, setidaknya satu jam sekali atau lebih dalam satu hari, seperti dikutip dari laman Cleveland Clinic. Lantas apa saja faktor penyebab terjadinya hipermenorea ini? Melansir dari Healthline.com berikut diantaranya.

1. Gangguan Hormon

Adanya gangguan hormon saat terjadinya menstruasi akan membuat lapisan dinding rahim menjadi terlalu tebal sehingga membuat waktu menstruasi menjadi lebih lama dari biasanya.

2. Tanda Kehamilan Tidak Normal

Tanda awal kehamilan seringkali tidak disadari oleh beberapa wanita, karena memiliki ciri yang mirip dengan menstruasi. Akan tetapi, jika jumlah darah yang keluar lebih banyak, maka ada kemungkinan bahwa hal itu menunjukkan adanya tanda kehamilan tidak normal seperti keguguran ataupun kehamilan ektopik.

BACA JUGA: Lagi-lagi! Nakes Berulah Bikin Konten Bedakan Pasien BPJS Vs Umum, Netizen: Sakit Hati Banget

3. Fibroid

Fibroid merupakan pertumbuhan jaringan otot rahim yang tidak tergolong kanker namun dikategorikan sebagai tumor jinak. Namun, adanya fibroid ini bisa memicu pendarahan berat saat menstruasi dan terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama.

4. Kanker

Kanker juga menjadi salah satu penyebab terjadinya hipermenorea, terutama pada kasus kanker serviks. Kondisi ini biasanya juga diikuti dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, nyeri perut bagian bawah, dan terasa ada benjolan di area perut bawah.

Selain tanda, gejala, serta penyebab terjadinya hipermenorea, kita juga perlu memahami bagaimana cara mengatasi kondisi medis ini terutama dalam hal penanganan awalnya, yakni dengan mengompres bagian perut bawah yang mengalami kram untuk meminimalisir rasa sakit, minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta mencegah stres, seperti dikutip dari Alodokter.

Selain itu kamu juga perlu berkonsultasi kedokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz