Akhir-akhir ini kasus rabies di Indonesia mulai mendapatkan perhatian lebih dari publik. Pasalnya, penyakit yang cukup identik dengan hewan anjing ini terdeteksi menyerang beberapa orang. Melansir dari situs yankes.kemkes.go.id, penyakit ini disebabkan oleh virus yang dikenal dengan nama Lyssavirus yang dapat menyerang dari hewan ke hewan atau dari hewan ke manusia. Penyakit ini memang mudah sekali menyebar ke hewan-hewan berdarah panas.
Rabies memang dikenal merupakan penyakit yang identik menyerang hewan peliharaan, khususnya anjing. Dalam beberapa kasus anjing-anjing tersebut menjadi agresif dan tidak segan-segan mengigit manusia yang bisa menjadi salah satu cara penyebaran penyakit ini. Akan tetapi, ternyata ada beberapa hewan lainnya yang juga dikenal dapat terserang rabies. Berikut 3 hewan yang dapat menyebarkan rabies selain anjing.
1. Kucing
Mungkin sebagian orang tidak akan menyangka bahwa hewan yang cukup dekat dengan manusia ini bisa terkena rabies. Melansir dari situs Klikdokter, seperti lazimnya rabies pada anjing, penularan rabies pada kucing ke manusia juga dapat melalui lender atau air liur. Meskipun tidak seagresif anjing ketika terserang rabies, kucing juga dapat memungkinkan menggigit manusia saat terkena rabies.
Beberapa ciri awal yang kemungkinan menjadi penanda kucing terkena rabies adalah produksi liur berlebihan dan menjadi lebih sensitif. Selain itu, dalam beberapa kasus kucing tersebut akan mengalami perubahan perilaku dari yang sebelumnya. Apabila beberapa tanda tersebut muncul di kucing peliharaanmu segera bawa ke klinik atau dokter hewan sehingga kucingmu mendapatkan penanganan lebih lanjut.
2. Kelelawar
Mamalia yang bisa terbangi ini memang dikenal menjadi hewan yang paling sering diketahui dapat membawa parasit seperti kutu hingga virus atau bakteri penyakit. Melansir dari situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kelelawar juga menjadi salah satu hewan yang bisa menyebarkan rabies kepada manusia. Umumnya kelelawar akan menyebarkan penyakit rabies melalui gigitan yang terkontaminasi virus rabies dari air liurnya.
Di beberapa kasus seperti di Afrika, Amerika Selatan dan beberapa negara di Asia beberapa orang dilaporkan terkena rabies setelah digigit atau terkena cairan lendir atau liur dari kelelawar. Meskipun dilaporkan cukup jarang terjadi, akan tetapi resiko penyebaran penyakit rabies dari kelelawar juga cukup riskan terjadi.
3. Sapi
Mungkin hampir semua orang tidak tahu bahwa hewan ternak satu ini dapat menyebarkan rabies. Bahkan, kasus rabies terhadap sapi juga pernah terjadi di Indonesia beberapa tahun yang lalu. Melansir dari situs Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies, kasus rabies pada sapi memang cukup jarang terjadi. Akan tetapi, penyebaran virus rabies ini bisa pula menular ke manusia meskipun skala yang dilaporkan sangat kecil.
Umumnya sapi terkena rabies karena telah melakukan kontak dengan hewan lain yang menjadi pembawa virus ini seperti anjing, kelelawar atau kucing dan musang. Dalam beberapa kasus juga dimungkinkan sapi tersebut telah digigit oleh hewan yang terinveksi tersebut. Ciri-ciri yang paling terlihat apabila sapi terkena rabies adalah produksi air liur berlebihan hingga berbusa, peka terhadap cahaya dan terkadang menjadi gelisah atau agresif. Umumnya sapi ini apabila sudah mencapai tahap kronis kemungkinan akan segera mati.
Nah, itulah beberapa hewan selain anjing yang dapat pula terkena penyakit rabies. Bahkan, beberapa hewan tersebut cukup sering ditemui di sekitar masyarakat. Tentunya dengan melakukan pengobatan dan vaksinasi terhadap hewan-hewan di sekitar tersebut dapat memutus penyebaran penyakit rabies ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Naturalisasinya Disetujui DPR, Kevin Diks Bisa Main saat Lawan Arab Saudi?
-
Badai Cedera Timnas Indonesia Kian Parah, Skuad Garuda Tak Full-skuad Lawan Jepang?
-
Laga Indonesia vs. Jepang: Ajang Pembuktian Shin Tae-yong ke Fans Garuda
-
Tanpa Ayase Ueda, Lini Depan Timnas Jepang Tetap Tak Bisa Dianggap Tumpul
-
3 Pemain Kunci Timnas Jepang yang Perlu Diwaspadai, Ada Eks-Inter Milan
Artikel Terkait
-
4 Mitos dan Fakta Diabetes, Termasuk Larangan Konsumsi Gula hingga Obesitas
-
Mulai Nyeri Dada Sampai Leher, Ini Pertanda Kolesterol Tinggi Yang Tak Bisa Disepelekan
-
Pentingnya Deteksi dan Skrining Dini Penyakit Tiroid: Cegah Dampak Buruk pada Kualitas Hidup
-
Jangan Sampai Terjangkit, Apa Itu Penyakit Istibtha yang Dibenci Allah SWT?
-
Waspada! Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Demensia, Wanita Paling Rentan
Health
-
Pro dan Kontra: Kebijakan Cukai untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan, Benarkah Efektif?
-
Bukan Pilihan Alternatif, Mengapa Vape Sama Berbahaya dengan Rokok Biasa?
-
Ini 3 Tanda Tubuhmu Terlalu Banyak Mengonsumsi Kopi, Apa Saja?
-
Mabuk hingga Keracunan, Kenali Bahaya Mengkonsumsi Bunga Terompet
-
3 Cara Mudah Menangani Kondisi Sesak Napas Mendadak
Terkini
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings