Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi leher bergaris (freepik.com)

Munculnya garis atau kerutan pada area leher tak jarang menimbulkan perhatian dari sebagian orang. Pasalnya, leher yang bergaris diartikan sebagai tanda penuaan sehingga membuat rasa percaya diri Anda menurun. 

Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, karena dalam proses penuaan, seseorang akan mengalami perubahan secara fisiologis yang dimulai dari kulit

Akan tetapi, munculnya garis halus pada kulit, terutama leher tak selalu dipicu oleh penuaan. Ada beberapa faktor lain yang bisa menyababkan masalah tersebut.

Lantas, seperti apa penyebab lain dari leher bergaris? Berikut lima di antaranya.

1. Paparan Sinar Matahari

Kebanyakan orang sering menganggap remeh paparan sinar matahari. Padahal, sinar ini mengandung UVB dan UVA yang dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit.

Perlu diketahui bahwa kolagen dan elastin merupakan jenis protein yang berperan dalam kepadatan dan elastisitas kulit. Rusaknya kedua komponen ini akan membuat kulit kehilangan elastisitasnya, sehingga muncul garis-garis halus dan kerutan, khususnya pada bagian leher.

2. Kebiasaan Merokok

Tak hanya berdampak buruk bagi saluran pernafasan, kebiasaan merokok juga bisa mempengaruhi kesehatan kulit Anda. Hal ini dipicu oleh zat nikotin dalam rokok yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah serta mengurangi aliran darah ke kulit. 

Akibatnya pasokan gizi dan oksigen menjadi berkurang, sehingga kulit lebih rentan mengalami kerutan serta tanda penuaan lainnya.

3. Keturunan

Genetik atau keturunan memiliki efek langsung terhadap jumlah kolagen dan elastin pada tubuh seseorang. Pada orang yang memang memiliki kolagen dan elastin yang cukup banyak, risiko leher bergaris bisa lebih diminimalisir. 

Sedangkan bagi orang yang memiliki kolagen dan elastin yang lebih rendah, akan rentan mengalami masalah garis dan kerutan pada leher.

4. Tekanan Berlebih pada Leher

Terlalu lama menatap layar monitor, posisi tidur yang salah, serta kebiasaan lain yang membuat Anda terus menunduk, akan meningkatkan risiko terjadinya leher bergaris. 

Sebab, kebiasaan ini akan menimbulkan tekanan berlebih pada leher, serta memicu kerusakan kolagen dan elastin di kulit.

5. Penurunan Berat Badan yang Drastis

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa kulit sering kali tidak dapat mengikuti perubahan berat badan dengan cepat. Terutama pada orang dengan kulit yang kurang elastis.

Dampaknya, kulit akan tampak lebih kendur serta menghasilkan garis-garis atau kerutan yang mengganggu.

Untuk mengatasi leher bergaris, Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Pertama, pastikan Anda menggunakan sunscreen ketika beraktivitas di luar ruangan. Cara ini terbukti ampuh untuk menghalangi masuknya sinar UV kedalam kulit. 

Kedua, Anda bisa menggunakan pelembap agar kulit wajah tampak kenyal dan tidak kering. Ketiga, terapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menghindari rokok, dan rutin berolahraga. Bila perlu, Anda dapat mengonsumsi suplemen kolagen, agar elastisitas kulit terjaga secara maksimal. 

Itulah tadi pembahasan tentang lima penyebab dan cara mengatasi leher bergaris, seperti dilansir oleh situs kesehatan cosmoderma.org dan jurnal Hughes, M. C., Williams, G. M., Baker, P., & Green, A. C. (2013). Sunscreen and prevention of skin aging: a randomized trial. Annals of internal medicine, 158(11), 781–790. Semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz