Kedelai hitam merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang lumrah dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Kedelai hitam sendiri merupakan bahan utama dalam pembuatan kecap yang merupakan salah satu bumbu dapur dan juga penambah citarasa dalam makanan. Adapula beberapa orang yang mengonsumsi langsung kedelai hitam dengan cara direbus atau digoreng layaknya mengonsumsi kacang kedelai biasa.
Namun, selain berguna sebagai bumbu dapur dan perisa makanan, kedelai hitam ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan apabila dikonsumsi. Melansir dari situ halodoc.com, kedelai hitam mengandung banyak senyawa seperti antosianin, isoflavone dan berbagai senyawa lain yang dapat menjadi penangkal radikal bebas. Berikut 3 manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi kedelai hitam.
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Kandungan isoflavone yang tinggi dalam kedelai hitam diyakini dapat berperan sebagai penjaga kesehatan jantung dan peredaran darah. Melansir dari artikel berjudul “Peranan Kedelai dalam Mengendalikan Penyakit Degeneratif”, mengonsumsi kedelai hitam yang telah direbus atau dikukus diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dalam darah. Di sisi lain, kandungan isoflavone dalam kedelai hitam mampu meningkatkan produksi kolesterol baik dalam tubuh.
Selain itu, kandungan senyawa lain seperti asam fitat, lesitin dan serat dalam kedelai hitam dapat membantu menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi, hiperkolestrol, diabetes melitus dan diyakini mampu pula menurunkan risiko kanker.
2. Menjaga Kesehatan Kulit
Kandungan berbagai senyawa mineral dan vitamin yang terdapat dalam kedelai hitam diyakini mampu mengurangi efek penuaan dan menyamarkan kerutan pada kulit. Melansir dari artikel berjudul “Studi Potensi Sifat Anti-Aging Ekstrak Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill) Varietas Detam 1 melalui Uji Antioksidan”, beragam kandungan dalam kedelai hitam mampu berperan sebagai anti-aging dan menjaga elastisitas kulit. Hal ini membuat kedelai hitam mampu pula mengurangi efek paparan radikal bebas pada kulit.
3. Menyehatkan Pencernaan
Seperti lazimnya jenis kacang-kacangan lainnya, kedelai hitam juga dikenal memiliki kandungan serat pangan yang cukup tinggi. Dalam setiap 100 gram kedelai hitam mentah, terdapat sekitar 6-7 gram serat pangan yang terkandung di dalamnya. Serat pangan inilah yang berperan menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, serat pangan yang cukup besar ini juga mampu menurunkan kadar gula berlebih dalam darah.
Nah, itulah beberapa manfaat dari mengonsumsi kedelai hitam bagi tubuh. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Miliano Jonathans Dinaturalisasi, 3 Pemain Timnas Ini Rawan Tergeser!
-
Daftarkan Anak Ikut Futsal Sedini Mungkin? Ini Dia 3 Dampak Positifnya!
-
Sandy Walsh Gabung Buriram United, akan Duet dengan Shayne Pattyanama?
-
Rizky Ridho Dianggap Layak Main di Eropa, Mengapa Tak Langsung Abroad?
-
Diisukan Diincar Schalke 04, Akankah Thom Haye Pilih Karir di Liga Jerman?
Artikel Terkait
-
Peringati Hari Ibu, Pegadaian Syariah Gelar Edukasi Kesehatan Wanita
-
Dapat Menangkal Alergi, Ini 3 Khasiat Mengonsumsi Bawang Merah untuk Kesehatan
-
Review Anime 'Wonder Egg Priority', Mengangkat Tema Kesehatan Mental
-
9 Karakteristik Gangguan Kepribadian NPD, Kurangnya Empati
-
Pengaruh Makanan Manis terhadap Kesehatan Gigi Anak, Benarkah Bisa Bikin Gigi Berlubang?
Health
-
Biblioterapi: Cara Praktis Atasi Gangguan Mental Melalui Aktivitas Membaca
-
Kapur Sirih Bisa Atasi Jerawat? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Hati-Hati, Ini Mitos Buah Noni alias Mengkudu yang Perlu Kamu Tahu
-
Menguak Rahasia Oranye pada Udang: Astaxanthin, Si Kecil dengan Segudang Manfaat
-
5 Buah Ini Bisa Jadi Sumber Kalsium Alami, Apa Saja?
Terkini
-
Manga Wind Breaker Masuk Nominasi Best Manga di Harvey Awards 2025
-
Demon Slayer: Infinity Castle Bocorkan Momen Shinobu vs Doma di Teaser Baru
-
Miliano Jonathans Dinaturalisasi, 3 Pemain Timnas Ini Rawan Tergeser!
-
A Livid Lady's Guide to Getting Even Resmi Diadaptasi Jadi Anime
-
Budaya Konsumtif Perparah Krisis Iklim, Saatnya Berubah dari Hal Kecil