Memasuki bulan Ramadhan seperti sekarang ini, tentunya bagi umat muslim akan menjalankan ibadah puasa dari waktu subuh hingga terbenamnya matahari atau waktu maghrib. Namun, bagi para penderita maag, melakukan ibadah puasa tentunya memerlukan perlakuan khusus, terutama dalam memiliki makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa atau saat sahur. Hal ini dikarenakan penderita maag tidak bisa sembarangan mengonsumsi makanan, khususnya saat menjalani puasa.
Sejatinya dengan berpuasa, para penderita maag juga dapat merasakan efek positif dari kegiatan tersebut. Namun, hal ini juga perlu diperhatikan dengan tidak mengonsumsi makanan secara asal-asalan yang bisa berisiko menimbulkan maag. Berikut ini 3 jenis makanan yang wajib dihindari para penderita maag saat berpuasa.
1. Makanan Dengan Tinggi Lemak
Makanan dengan kadar lemak tinggi sebaiknya cukup dihindari untuk dikonsumsi para penderita maag saat menjalani ibadah puasa. Melansir dari artikel berjudul “The Best and Worst Foods for Acid Reflux”, makanan berlemak berisiko menunda pengosongan perut. Hal ini dapat membuat kadar asam lambung menjadi meningkat dan rawan menyebabkan nyeri karena iritasi berlebih.
Sejatinya makanan berlemak masih diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh penderita maag. Akan tetapi, tentunya dengan jumlah yang sangat terbatas. Beberapa makanan tinggi lemak yang dianjurkan untuk dihindari oleh penderita maag adalah berbagai jenis gorengan, makanan dengan kuah santan, makanan tinggi minyak dan juga beberapa olahan susu.
2. Makanan Pedas
Bagi kamu yang memiliki maag, tentunya cukup membatasi mengonsumsi makanan dengan kadar pedas yang cukup tinggi. Hal ini karena berisiko meningkatkan kadar asam lambung dan juga memperparah iritasi pada lapisan dinding dalam lambung.
Melansir dari artikel berjudul “Heartburn: Foods to Avoid”, makanan pedas perlu dihindari dikonsumsi berlebih saat berpuasa bagi penderita maag. Terutama saat dalam kondisi perut kosong saat berbuka puasa. Hal ini rawan menyebabkan perut terasa panas dan dapat memicu gejala maag.
3. Minuman dan Makanan Berkafein Tinggi
Makanan dan minuman berkafein tinggi juga harus dihindari oleh para penderita maag saat menjalani ibadah puasa. Minuman tinggi kafaein seperti soda, kopi, teh dan minuman beralkohol juga rawan menyebabkan kadar asam lambung menjadi naik. Selain itu, makanan yang terbuat dari bahan-bahan tinggi kafein diatas juga berisiko menyebabkan hal yang sama.
Nah, itulah beberapa makanan yang pantang dikonsumsi oleh penderita maag saat berpuasa. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
-
Sama-sama Gagal, Ini Beda Nasib Timnas Putri dan Putra di SEA Games 2025
-
PSSI Cari Pelatih Berpengalaman Piala Dunia, John Herdman di Ambang Pintu?
-
Tak Pandang Bulu, Ini Cara Nova Arianto Seleksi Pemain Untuk Timnas U-20!
-
Persiapan Buruk, Pergerakan Melenceng: Kritik Keras untuk Timnas Indonesia U-22
Artikel Terkait
-
Belum Ada Sidang Isbat, Ternyata Begini Cara Nentuin Ramadan pada Zaman Belanda
-
Tak Perlu Khawatir, Perawatan Gigi Ini Aman Dilakukan Saat Puasa
-
Rahasia di Balik Puasa Ramadan: Menuju Derajat Lebih Tinggi
-
Agama Selain Islam Ternyata Juga Lakukan Puasa, Ini Penjelasannya
-
Tata Cara Sholat Witir Rasulullah, Buya Yahya Jabarkan Jumlah Rakaat dan Waktu Terbaiknya di Bulan Ramadhan
Health
-
Jangan Anggap Sepele! Larangan Selama Kehamilan yang Sering Diabaikan
-
Udah Rajin Nge-gym tapi Hasilnya Zonk? Jangan-jangan 7 'Blunder' Ini Biang Keroknya!
-
Bukan Cuma Kurang Tidur, Kenali Penyebab dan Cara Atasi Kelelahan Ekstrem
-
Dari Makan Cepat hingga Larut Malam: 5 Kebiasaan Makan yang Perlu Dihindari
-
Waspada! 5 Bahaya Mikroplastik yang Diam-Diam Mengancam Kesehatan Tubuh
Terkini
-
Siluet di Tangga Saat Listrik Padam
-
Rel di Depan SMA 3: Gerbang Senja yang Tak Pernah Sepenuhnya Tertutup
-
5 Scrub Alami yang Bisa Kamu Dapatkan dari Dapur Rumah, Murah Meriah!
-
4 Inspirasi OOTD Kai EXO untuk Gaya Sehari-hari yang Simpel dan Fleksibel
-
Jejak Ketangguhan di Pesisir dan Resiliensi yang Tak Pernah Padam