Hampir sebulan sudah saya menekuni kembali dunia tulis menulis, terutama menulis di Yoursay.suara.com. Tekad saya tentunya beralasan, sebagaimana kata pepatah, “Tak akan ada asap, jika tak ada api.” Demikian pula dengan niat, tekad atau perbuatan. Kita berniat, bertekad dan berbuat seperti ini, pasti ada alasan yang menyertai.
Pengalaman selama menulis artikel di Yoursay ini, saya pikir akan menjadi gumpalan kikir jika tidak saya bagikan juga ke kamu yang juga gemar menulis. Tulisan ini juga menjadi jawaban dari banyak pertanyaan teman-teman yang bertanya, “Apa kelebihan menulis di Yoursay daripada menulis di media lain?”
Untuk itu, dalam kesempatan kali ini, saya bagikan pengalaman saya selama menyuarakan isi kepala juga isi dada di Yoursay. Sekali lagi, kamu harus tahu. Bila perlu silakan ambil pulpen dan catat poinnya!
1. Notifikasi setiap pemuatan
Saya sering submit artikel ke Yoursay di malam hari, karena pagi sampai sore banyak aktifitas rutin dan kewajiban yang tidak bisa ditinggal. Saya memilih malam hari untuk submit, karena waktu yang tepat. Sepi, tidak ada suara bising yang memekakkan telinga dan membuyarkan konsentrasi.
Malam lebih cepat fokus untuk menuangkan isi pikiran, sehingga menulis sangat lancar seperti aliran sungai. Mengalir deras. Hanya sesekali telinga mendengar zikir binatang malam. Kemudian, pagi menjelang siang, pada biasanya sudah ada notifikasi via email dari suara.com. Notifikasi pemuatan artikel yang disambut senang hati tiada tara.
Tak hanya itu, info pemuatan tersebut juga disertai link atau pranala yang langsung menggiring ke artikel yang telah dimuat. Cukup mudah, bukan? Bukan hanya mudah, tetapi juga simpel dan uenak tenan. Tak perlu capek ngecek setiap waktu di laman suara.com untuk memastikan artikel yang disubmit sudah dipublikasikan atau belum. Pasalnya, pemuatan artikel pasti ada notifikasi yang dikirim ke email. Super mantap.
2. Koreksi gratis dari admin
Hal ini juga yang sangat saya sukai dari menulis artikel di Yoursay. Jika artikel kita tidak lolos kurasi, pasti ada catatan dari admin yang baik hati. Ini menjadi pengalaman berharga untuk terus menulis dengan tulisan yang semakin berkualitas. Sebab, dengan koreksi dari admin, kita jadi tahu titik lemah artikel kita.
“Paragraf awal kurang menggigit. Poin ini kurang deskriptif. Bagian ini kurang menarik" dan seterusnya. Bukan hanya itu, cacatan tersebut diiringi dengan kalimat motivasi. “Tetap semangat. Terus berkarya. Silakan direvisi. Kami tunggu tulisan Anda berikutnya.” Jarang-jarang yang demikian, bukan? Saya berdoa semoga Yoursay ini terus eksis selamanya. Semakin jaya dan maju.
3. Redeem poin lancar
Bagian terpenting juga dari alasan mengapa menulis artikel di Yoursay, karena redeem poin di Yoursay lancar. Sangat lancar malah. Meski pencairan reward dibatasi maksimal 14 hari kerja, tetapi tidak sampai batas maksimal tersebut, sudah ada notifikasi via email sebagai tanda penukaran poin telah berhasil.
Sedangkan untuk poin yang bisa ditukar sebesar 250 poin senilai Rp 50.000, 375 poin senilai Rp 75.000, 500 poin senilai Rp 100.000, 625 poin senilai Rp 125.000, dan 750 poin senilai Rp 150.000. Sekali artikel diterbitkan, kita telah mengantongi 25 poin. Jadi, dengan sepuluh artikel yang ditayangkan, kita dapat 250 poin dan sudah bisa menukarkannya senilai Rp 50.000.
4. Boros pemuatan
Yoursay dermawan sekali dalam memuat artikel yang lolos kurasi. Soal pemuatan artikel, Yoursay terbilang boros. Artikel saya dalam sehari pernah tayang sampai lima kali. Gila. Bahkan, beberapa penulis lain ada yang lebih dari itu. Fakta ini semakin menggugah semangat dan mengobarkan gairah menulis.
Tak harus berhari-hari dan berminggu-minggu menunggu tulisan tayang, hanya hitungan jam, sudah dimuat lagi dan lagi. Namun, sekalipun demikian, meski terbilang boros dalam pemuatan artikel, Yoursay tetap punya prinsip yang tak bisa ditawar, makanya tidak semua artikel bisa lolos dan dimuat.
Inilah empat fakta menulis artikel di Yoursay yang harus kamu ketahui. Jika sudah tahu, silakan buka laptop, ketik dan segera submit. Selamat berkarya dan siap-siap menunggu cairan dari penukaran poin!
Tag
Baca Juga
-
Temukan Potensi Diri dan Kekuatan Pikiran dalam Buku Mind Power Skills
-
Ulasan Buku Memaknai Jihad, Mengenal Pemikiran Prof. Dr. KH. Quraish Shihab
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
Proses Perubahan Ulat Menjadi Kupu-Kupu dalam Buku Metamorfosis Sempurna
-
Kritik Tajam tapi Santai dalam Buku Kumpulan Cerpen Jreng Karya Putu Wijaya
Artikel Terkait
-
Jadi Penulis Itu Pilihan, Bukan Pelarian
-
Sering Dicap Tajir Melintir, Gaya 'Sederhana' Sisca Kohl Bikin Salah Fokus
-
Suara.com Raih Sertifikasi Journalism Trust Initiative, Semakin Kredibel dan Terpercaya
-
Belajar dari Tabiat Tom Lembong di Sidang, Intip Manfaat Menulis Menurut Ahli
-
Suara.com dan UMN Jalin Kerja Sama untuk Perkuat Jurnalisme Berkelanjutan
Hobi
-
Nova Arianto Capai Tonggak Sejarah Baru, Bukti Nyata Talenta Pelatih Lokal?
-
Timnas Indonesia U-17 Tampil Beda saat Gasak Yaman, Nova Arianto Soroti Dua Hal Ini
-
Bikin Gregetan! Inilah 3 Momen Menyebalkan yang Tercipta di Laga Indonesia vs Yaman
-
Nestapa Rafael Struick: Cari Menit Bermain Namun Kian Tersingkir di Klub
-
3 Momen Unik yang Terjadi di Laga Indonesia vs Yaman, Ada yang Notice Ini?
Terkini
-
Kim Soo-hyun Kembali Bantah Tuduhan Pedofilia kepada Kim Sae-ron
-
Dari Ratu Rom-Com ke Horor, Kim Hye Yoon Digaet Bintangi Film Salmokji
-
Langgam 'Kuncung' Didi Kempot, Kesederhanaan Hidup yang Kini Dirindukan
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit
-
Review Anime Madome, Raja Iblis Jatuh Cinta Pada Budak Elf