Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Lintang Larissya
Ilustrasi Menonton Film. (pexels)

Menonton film merupakan hobi yang selalu saya nikmati bahkan jauh sebelum new normal. Tapi, saya merasakan perbedaan emosi yang cukup signifikan yang membuat saya menjadi lebih tertutup dan menyendiri saat new normal berlangsung yang mengakibatkan perubahan genre film kesukaan.

Hal-hal yang biasanya saya lakukan untuk healing, seperti berkumpul dengan teman atau jalan-jalan, sayangnya harus berhenti. Sementara ketika saya melalui waktu istirahat, biasanya saya lebih menikmati film action, komedi romantis, atau thriller. Tapi sejak sebagian besar kegiatan saya lakukan di dalam rumah, kesesakkan itu membawa saya lebih menikmati film dengan cerita sedih

Mengutip EG24 News, sebuah penelitian dari Oxford University menegaskan apabila menonton film sedih dapat tingkatkan perasaan ikatan dengan kelompok, keluarga, dan teman. Selain meningkatkan toleransi rasa sakit, banyak menonton film sedih akan meningkatkan kadar bahan kimia yang dikeluarkan oleh otak yang bertanggung jawab untuk merasa bahagia.

Menyadur sumber yang sama, profesor psikologi Robinn Dunbar, menegaskan gagasan tersebut, "Emosi yang terjadi akibat menyaksikan peristiwa tragis, mungkin membantu mengaktifkan sistem endorfin," Sementara endorfin diketahui bertanggung jawab untuk meningkatkan toleransi rasa sakit, baik fisik dan emosional, serta memberikan perasaan nyaman.

Merasakan perubahan kepribadian yang tadinya sangat terbuka, kini menjadi lebih tertutup, salah satu yang membantu saya untuk mengekspresikan emosi ketika sedang menjalani waktu sulit adalah menonton film sedih. Bagi saya, hobi ini menjadi terapi untuk kembali meningkatkan mood bahkan dapat bantu saya untuk meredakan stres dan anxiety akibat kehidupan di era new normal

Menonton film dengan berbagai cerita tragis atau mengharukan yang menyentuh hati, membantu saya untuk mampu menilik berbagai situasi atau jenis-jenis manusia di luar sana yang belum pernah saya temui, tentunya ini akan memberikan pelajaran tersendiri untuk saya.

Saya termasuk orang yang jarang menyampaikan perasaan yang saya rasakan, terkadang sesaknya hanya saya simpan sendiri, di sisi lain saya tidak bisa mengeluarkan emosi itu dalam bentuk ekspresi. Menangis adalah jalan keluarnya. Untuk memancing air mata keluar adalah dengan menonton film sedih. Tentunya ini akan sangat membantu saya dalam penyampaian beban yang saya simpan seorang diri dan membuat saya merasa lebih baik.

Bagi kamu yang masih belum bisa menemukan cara untuk mengekspresikan diri, bisa mencoba cara ini, lho! Meskipun tidak semua orang berhasil dengan cara ini. Bila tidak berhasil dapat pula dibantu dengan berolahraga atau meditasi untuk menyalurkan emosi.

Lintang Larissya