Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Fachry Fadillah
Ilustrasi cerita pendek. (Pinterest/Aryani Nur)

Barangkali ketika kita membaca suatu cerita pendek atau cerpen, kita beranggapan bahwa penyampaian di dalam cerita tersebut amatlah mudah. Akan tetapi di dalam proses kepengarangannya, membuat suatu cerita pendek tidaklah semudah yang kita bayangkan. Meskipun demikian, bukan amat sulit bagi kita mempelajari bagaimana caranya membuat suatu karangan cerita pendek yang baik.

Cerita pendek amatlah jelas perbedaannya dengan novel. Jika novel menyajikan suatu kisah dengan panjang dan perlu berhalaman-halaman, maka cerita pendek tidaklah demikian. Cerita pendek hanya memerlukan jumlah kata yang kurang dari 10.000 kosa kata, dan di sinilah barangkali letak kesulitannya. Di dalam sebuah cerita pendek, kita dituntut untuk menciptakan suatu kisah yang terdiri dari beberapa tokoh dan latar cerita dengan cara lebih meringkas pengungkapannya.

Cerita pendek yang baik sama halnya dengan sebuah berita. Jika sebuah berita menyajikan suatu kejadian secara langsung, maka cerita pendek menyajikan berita secara tidak langsung, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa cerita pendek sangat bisa untuk menyajikan suatu peristiwa atau kejadian dengan cara yang berbelit-belit. Memang itulah fungsinya cerita pendek, yakni menyampaikan suatu peristiwa dengan sudut pandang yang berbeda, agar para pembacanya dapat menafsirkan suatu kejadian dengan penafsirannya masing-masing.

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa cerita pendek tidak ubahnya suatu berita, maka sebuah cerita pendek yang baik hendaknya memiliki unsur-unsur yang pada umumnya terdapat pada suatu berita. Unsur-unsur tersebut antara lain adalah what (apa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), who (siapa), dan how (bagaimana). Unsur-unsur tersebut tentu telah kita kenal dengan sebutan 5W + 1H.

Selain unsur-unsur tersebut, ada hal lain yang perlu kalian perhatikan apabila hendak membuat sebuah cerita pendek. Unsur-unsur tersebut bukan lagi yang terdapat pada suatu berita, melainkan unsur-unsur pembentuk cerita. Lalu apa saja unsur-unsur tersebut?

Berikut langkah-langkah menulis cerita pendek yang menarik:

1. Tekad yang Kuat

Apabila kalian ingin menulis suatu cerita pendek, kalian hendaknya memiliki tekad yang kuat. Karena dalam proses penulisan cerpen, tidak cukup waktu jika hanya satu hingga dua jam.

Kalian perlu menyediakan waktu bahkan hampir dari dua puluh jam! Tetapi itu tentu saja bukan berarti kalian tidak tidur selama dua puluh jam.

2. Mencari Ide

Kalian tentunya ingin menyampaikan suatu gagasan atau perasaan kalian dalam sebuah cerpen yang hendak kalian tulis. Barangkali kalian menemukan kesulitan, salah satu caranya adalah mencari ide-ide yang ada di luar kepala kalian.

Membaca suatu bacaan sebagai referensi juga amat penting kalian lakukan. Karena, tidak ada satu pun penulis ataupun sastrawan yang berhasil menulis karya tanpa pernah membaca.

3. Tentukan Gaya Kalian Sendiri

Buku-buku yang kalian baca, pada intinya hanyalah sebuah referensi. Dengan kata lain, buku-buku tersebut hanyalah penunjang bagi kepenulisan kalian.

Adapun dalam proses penyajiannya, kalian harus berani menuangkan gagasan atau perasaan kalian sendiri, tentu dengan gaya bahasa kalian masing-masing. Dengan begitu, kalian akan menemukan suatu 'kepuasan' dalam karya kalian.

4. Menentukan Tema

Sama halnya seperti karya sastra yang lainnya, kalian harus menentukan suatu tema. Suatu tema sama halnya dengan gagasan dan perasaan kalian sendiri, karena tema merupakan suatu gagasan pokok di dalam sebuah cerita.

Yang perlu kalian lakukan adalah menentukan tema yang berkaitan dengan gagasan atau perasaan kalian sendiri.

5. Membuat Judul

Judul yang menarik menjadi modal utama bagi para pembaca untuk berkeinginan membaca tulisan kita. Untuk bisa membuat suatu judul yang menarik, kalian harus berani menuliskan sesuatu yang kadangkala di luar kebiasaan pada umumnya.

Tak mengapa bila kalian menuliskan suatu judul yang tidak singkat, semisal menulis suatu kalimat dan bukan suatu frasa untuk judul cerita kalian.

6. Membuat Alur atau Plot Cerita

Sebelum melangkah lebih jauh untuk menuangkan gagasan dan perasaan kalian, ada baiknya jika kalian menentukan atau membuat alur cerita terlebih dahulu.

Alur cerita atau plot merupakan sebab-akibat kejadian yang ada dalam sebuah cerita. Maka dari itu, kalian harus bisa mengaitkan antara satu babak dengan babak yang lainnya, agar jalannya cerita menjadi terhubung satu sama lain. 

7. Menentukan Penokohan

Dalam menulis sebuah cerita, suatu penokohan amat wajib diciptakan. Tak ada cerita yang diciptakan tanpa adanya suatu penokohan.

Suatu cerita yang baik, harus terdapat tokoh utama dengan pewatakannya yang mengalami suatu peristiwa. Berbagai tokoh dan pewatakannya tersebut kita kenal dengan istilah antagonis, protagonis, dan tritagonis.

8. Menentukan Latar

Latar atau setting, merupakan suatu yang menunjukkan tempat, waktu, dan suasana. Untuk dapat menciptakan latar yang sesuai dengan jalannya cerita, hal pertama yang harus kalian pikirkan adalah mengaitkan jalannya cerita dengan plot yang sudah kalian tentukan.

9. Membuat Sudut Pandang

Hal selanjutnya yang membuat suatu cerita tampak menarik adalah sudut pandang. Sudut pandang merupakan cara pengungkapan suatu tokoh dalam jalannya cerita.

Berbagai macam sudut pandang yang ada antara lain yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua sebagai pelaku tunggal atau jamak, dan sudut pandang orang ketiga sebagai pelaku tunggal atau jamak.

Itu saja yang ingin saya sampaikan mengenai langkah-langkah dalam proses pembuatan cerita pendek. Kurang dan lebihnya saya ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat. 

Fachry Fadillah