Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Fachry Fadillah
Ilustrasi karya tulis.[Pixabay]

Kalian tentu pernah membaca berbagai tulisan yang memuat opini secara sepintas, bukan? Jika kalian pernah, itu artinya kalian pernah membaca karangan esai. Ya, karangan esai merupakan salah satu karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Di dalam karangan esai, terdapat opini si penulisnya, pandangan atau ekspresi si penulis mengenai suatu hal yang sedang terjadi atau berlangsung di masyarakat. 

Karangan esai atau essay pertama kali diperkenalkan sebagai karya tulis oleh seorang filsuf yang bernama Michael de Montaigne pada tahun 1580 dalam bukunya yang berjudul Essais. Saat itu esai dimaknai sebagai sebuah usaha atau percobaan yang bersifat sementara. Pada perkembangannya, karya tulis esai ini semakin populer pada abad ke-19 Masehi. Para sastrawan pun banyak yang menggunakan karya tulis esai sebagai sarana untuk membahas suatu permasalahan karena bentuk dari esai yang tidak terikat oleh aturan yang ketat serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan penulisan. 

Berbicara mengenai esai, tentu tidak lengkap apabila tidak disertakan dengan uraian struktur dan tata cara pembuatannya. Karena sebagai karya tulis, tentu esai dapat diciptakan secara sistematis dan terstruktur. Adapun struktur karangan esai antara lain seperti pendahuluan; badan/kerangka karangan; dan kesimpulan. Sementara langkah-langkah membuat esai secara sistematis akan saya uraikan di bawah ini, di antaranya sebagai berikut:

1. Menentukan Tema atau Topik

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam tata-cara pembuatan esai ialah menentukan tema atau topik yang ingin dibahas. Tema atau topik merupakan pokok cerita yang akan dibahas dalam karangan esai. Usahakan menggunakan tema atau topik esai yang sesuai dengan kebutuhan (misalnya seorang sastrawan membahas tentang sastra); dan usahakan agar tema atau topik esai bersifat aktual dan faktual. 

2. Membuat Gagasan Utama

Setelah menentukan tema atau topik pembahasan, langkah selanjutnya ialah membuat gagasan utama. Gagasan utama merupakan pokok pikiran seorang penulis terhadap tema atau topik yang akan dibahas. Gagasan utama biasanya berupa rangkaian ide-ide terhadap pembahasan. Maka dari itu, rangkaian ide tersebut harus kita simpulkan kemudian. 

3. Menyusun Tubuh Esai

Yang dimaksud dengan tubuh esai ialah kerangka atau struktur karangan esai. Langkah pertama dalam menyusun tubuh/kerangka esai ialah memilah poin-poin penting yang akan kita masukkan ke dalam karangan esai; kemudian membuat subtema pembahasan untuk memudahkan pembaca memahami maksud gagasan kita; lalu yang terakhir ialah mengembangkan poin-poin penting yang sudah terpilih pada berbagai subtema yang ada. 

4. Membuat Paragraf Pertama

Langkah selanjutnya ialah membuat paragraf pertama. Paragraf pertama ini dimaksudkan sebagai pendahuluan atau eksposisi pembahasan. Itu sebabnya, paragraf pertama harus membuat latar belakang atau alasan kita menulis esai tersebut. 

5. Menuliskan Kesimpulan

Langkah berikutnya ialah menuliskan kesimpulan. Kesimpulan amatlah penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus membuat kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Tanpa adanya kesimpulan yang bersifat 'menyentuh' di akhir karangan, tentu pembaca akan menganggap bahwa sang penulis esai tersebut tidak bersungguh-sungguh membahas suatu personal. 

Itu tadi merupakan ulasan mengenai pengertian, karakteristik, struktur, dan tata cara pembuatan karya esai. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi yang saya rangkum dari Wikipedia. Di akhir kalimat ini saya ucapkan terima kasih, dan semoga bermanfaat. 

Fachry Fadillah