Di luar prediksi, besutan Xavi Hernandez justru harus keok di kandangnya sendiri. Terlepas dari pengaruh suporter Frankfurt yang datang memenuhi Camp Nou, kandang rasa tandang, Barcelona memang kalah perihal serangan balik. Di lain sisi, Besutan Oliver Glasner sukses memaksa Pedri dan rekan-rekannya permainannya tak berjalan sesuai rencana.
Barcelona harus mengakui keunggulan sang tamu, Eintracht Frankfurt dengan skor 3:2. Rentetan atau konsistensi Barcelona yang sudah 15 laga di semua kompetisi tak terkalahkan, kini harus ikhlas menjadi kenangan semata. Semua itu telah pupus dan sirna di tangan anak-anak Eintracht Frankfurt. Lantas, apa saja yang menjadi kelemahan Barcelona yang dapat memicu kekalahan di laga leg kedua Liga Europa ini? Berikut 4 penyebab Barcelona kalah di Camp Nou atas Frankfurt.
1. Dua Peluang Emas yang Gagal Dikonsumsi Menjadi Gol
Di babak pertama, umpan krosing manja Dembele kepada sang bomber Aubameyang gagal dimaksimalkan menjadi gol. Tandukannya jauh dari sasaran. Aubameyang tampak menyesal dengan hal itu. Sayangnya, sebuah penyesalan tak dapat menyelesaikan permasalahan. Jika tidak gol, tetap saja tidak gol.
Di babak kedua, Dembele kembali berhasil memberikan umpan manja kepada Aubameyang. Lagi dan lagi Aubameyang gagal memaksimalkannya dengan sempurna. Padahal, sejatinya, bola itu hanya butuh sentuhan. Pasalnya, sudah di depan mulut gawang, tapi sirnalah semuanya.
Jika di posisi Aubameyang itu diganti Luuk de Jong, mungkin hasilnya berbeda. Sayangnya, Xavi lebih sayang kepada Aubameyang. Aubameyang selalu dijadikan starter meskipun tak jarang membuang peluang. Sedangkan Luuk de Jong, dimasukkan saat Barcelona dalam keadaan tertinggal. Luuk de Jong hanya dijadikan pelapis dan dibutuhkan tatkala Barcelona membutuhkan tenaganya dalam keadaan darurat.
2. Pertahanan yang Ceroboh
Kemarin, saat bersua dengan Levante, anak asuh Xavi Hernandez ini melakukan pelanggaran di kotak terlarang sebanyak tiga kali. Dan akhirnya, mendapatkan tiga kali penalti.
Pada saat berhadapan dengan Frankfurt, kecerobohan itu diulang kembali, Eric Garcia pelaku pertamanya. Ia melanggar salah satu pemain Frankfurt dan akhirnya penalti.
3. Penyelesaian Akhir
Barcelona memang rajanya penguasaan bola. Akan tetapi, mutlak bukan itu yang diperhitungkan. Tetapi gol untuk sebuah kemenangan dan terbukti, Barca begitu dominan menguasai bola, namun untuk menyelesaikannya itu yang masih dilanda trauma.
4. Pemain dan secuil problemnya
Entah apa yang Xavi mau. Mingueza pada laga kontra Frankfurt ini dijadikan starter utama. Padahal, di laga-laga sebelumnya ia jarang dimainkan. Mungkin, Xavi sudah tahu bahwa permainannya telah kurang menjanjikan. Lantas, kenapa ia dijadikan starter? Sedangkan Sergio Dest dan Lenglet adalah pilihan yang lebih menjanjikan.
Tak hanya itu, masuknya Adama Traore yang bertukar posisi dengan Dembele, bukan kian membuat pertahanan Frankfurt kocar-kacir. Justru malah kian gampang merebut bola dari kaki Adama. Adama egois. Ingin membawa bola sendiri, ingin lari adu kecepatan. Sayangnya gagal.
Itulah 4 penyebab Barcelona kalah di Camp Nou atas Frankfurt. Terakhir, mengapa Xavi selalu menjadikan Aubameyang starter? Kenapa saat Aubameyang buntu tidak cepat diganti. Opsinya baru ia akan diganti di menit-menit akhir oleh Luuk de Jong.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Ridwan Kamil Punya Cara Untuk Tekan Polusi Udara: WFH Bergilir Hingga Kerahkan Truk Penyemprot Air Tiap Pagi
-
Usai Imbang Lawan Australia, Arab Saudi Target 3 Poin Saat Jumpa Indonesia
-
Ketahui Penyebab dan Cara Mencegah Stretch Mark
-
Tak Perlu Disesali, Takluk dari Jepang Bukanlah Hal yang Memalukan!
-
Temui Dua Calon Pemain Naturalisasi Baru, Ini Harapan Erick Thohir
Hobi
-
Timnas Indonesia, Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan Satu Poin Sakral yang Tak Kunjung Didapatkan
-
Diisukan Hijrah ke Man United, Victor Gyokeres Janji Setia pada Sporting CP
-
Herve Renard Punya Kenangan Apik dengan Arab Saudi, Ancaman bagi Indonesia?
-
Move on dari Jepang, Timnas Indonesia Bidik Kemenangan Lawan Arab Saudi
-
Jorge Martin Juara Dunia MotoGP 2024, Ini 6 Fakta Unik yang Harus Kamu Tahu
Terkini
-
5 Rekomendasi Film Adaptasi Game, dari Aksi Seru hingga Horor Mendebarkan
-
3 Rekomendasi Masker Jelly Lokal untuk Meredakan Kulit Kemerahan
-
4 Film yang Diperankan oleh Kristo Immanuel, Terbaru The Shadow Strays
-
Ulasan Buku Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti Karya Julia Keller
-
ENHYPEN Umumkan Jadwal Baru Tur Dunia Walk The Line di Asia