Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Ahmad Zubairi
Para pemain Eintracht Frankfurt merayakan akhir pertandingan sepak bola leg kedua perempat final Liga Europa antara FC Barcelona melawan Eintracht Frankfurt di Camp Nou, Jumat (15/4/2022) pagi WIB. Jose Jordan / AFP

Di luar prediksi, besutan Xavi Hernandez justru harus keok di kandangnya sendiri. Terlepas dari pengaruh suporter Frankfurt yang datang memenuhi Camp Nou, kandang rasa tandang, Barcelona memang kalah perihal serangan balik. Di lain sisi, Besutan Oliver Glasner sukses memaksa Pedri dan rekan-rekannya permainannya tak berjalan sesuai rencana. 

Barcelona harus mengakui keunggulan sang tamu, Eintracht Frankfurt dengan skor 3:2. Rentetan atau konsistensi Barcelona yang sudah 15 laga di semua kompetisi tak terkalahkan, kini harus ikhlas menjadi kenangan semata. Semua itu telah pupus dan sirna di tangan anak-anak Eintracht Frankfurt. Lantas, apa saja yang menjadi kelemahan Barcelona yang dapat memicu kekalahan di laga leg kedua Liga Europa ini? Berikut 4 penyebab Barcelona kalah di Camp Nou atas Frankfurt.

1. Dua Peluang Emas yang Gagal Dikonsumsi Menjadi Gol

Di babak pertama, umpan krosing manja Dembele kepada sang bomber Aubameyang gagal dimaksimalkan menjadi gol. Tandukannya jauh dari sasaran. Aubameyang tampak menyesal dengan hal itu. Sayangnya, sebuah penyesalan tak dapat menyelesaikan permasalahan. Jika tidak gol, tetap saja tidak gol. 

Di babak kedua, Dembele kembali berhasil memberikan umpan manja kepada Aubameyang. Lagi dan lagi Aubameyang gagal memaksimalkannya dengan sempurna. Padahal, sejatinya, bola itu hanya butuh sentuhan. Pasalnya, sudah di depan mulut gawang, tapi sirnalah semuanya. 

Jika di posisi Aubameyang itu diganti Luuk de Jong, mungkin hasilnya berbeda. Sayangnya, Xavi lebih sayang kepada Aubameyang. Aubameyang selalu dijadikan starter meskipun tak jarang membuang peluang. Sedangkan Luuk de Jong, dimasukkan saat Barcelona dalam keadaan tertinggal. Luuk de Jong hanya dijadikan pelapis dan dibutuhkan tatkala Barcelona membutuhkan tenaganya dalam keadaan darurat. 

2. Pertahanan yang Ceroboh

Kemarin, saat bersua dengan Levante, anak asuh Xavi Hernandez ini melakukan pelanggaran di kotak terlarang sebanyak tiga kali. Dan akhirnya, mendapatkan tiga kali penalti. 

Pada saat berhadapan dengan Frankfurt, kecerobohan itu diulang kembali, Eric Garcia pelaku pertamanya. Ia melanggar salah satu pemain Frankfurt dan akhirnya penalti. 

3. Penyelesaian Akhir

Barcelona memang rajanya penguasaan bola. Akan tetapi, mutlak bukan itu yang diperhitungkan. Tetapi gol untuk sebuah kemenangan dan terbukti, Barca begitu dominan menguasai bola, namun untuk menyelesaikannya itu yang masih dilanda trauma. 

4. Pemain dan secuil problemnya

Entah apa yang Xavi mau. Mingueza pada laga kontra Frankfurt ini dijadikan starter utama. Padahal, di laga-laga sebelumnya ia jarang dimainkan. Mungkin, Xavi sudah tahu bahwa permainannya telah kurang menjanjikan. Lantas, kenapa ia dijadikan starter? Sedangkan Sergio Dest dan Lenglet adalah pilihan yang lebih menjanjikan. 

Tak hanya itu, masuknya Adama Traore yang bertukar posisi dengan Dembele, bukan kian membuat pertahanan Frankfurt kocar-kacir. Justru malah kian gampang merebut bola dari kaki Adama. Adama egois. Ingin membawa bola sendiri, ingin lari adu kecepatan. Sayangnya gagal. 

Itulah 4 penyebab Barcelona kalah di Camp Nou atas Frankfurt. Terakhir, mengapa Xavi selalu menjadikan Aubameyang starter? Kenapa saat Aubameyang buntu tidak cepat diganti. Opsinya baru ia akan diganti di menit-menit akhir oleh Luuk de Jong. 

Ahmad Zubairi