Menulis artikel merupakan aktivitas menulis yang banyak digemari karena fleksibilitas dan kemudahan dalam prosesnya. Banyak para penulis pemula yang mulai belajar menulis lewat aktivitas menulis artikel. Meskipun beberapa jenis artikel memiliki rumusan baku yang menjadi aturan kepenulisannya, namun perlu kita pahami bahwa menulis artikel sebaiknya tidak terlalu terpaku oleh aturan-aturan baku kepenulisan yang justru dapat menghambat dan membingungkan kita dalam proses menulis.
Aturan-aturan dalam kepenulisan sebaiknya dipandang secara proporsional agar tidak membuat kita dibuat kesulitan dalam menulis. Dalam menulis artikel kita dituntut untuk percaya diri terhadap karakter tulisan orisinal yang lahir dari buah pikiran kita sendiri, karena setiap orang memiliki gaya kepenulisan yang berbeda-beda. Yang wajib kita patuhi adalah kaidah-kaidah ejaan yang termaktub dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Cara termudah untuk menulis artikel adalah dengan memulai menulis berdasarkan pengalaman atau dunia yang kita geluti, secara sederhana, menulis berdasarkan basis keilmuan yang kita miliki. Menulis berdasarkan disiplin keilmuan yang kita kuasai tentu akan mempermudah proses kepenulisan karena kita memiliki wawasan dan pengetahuan yang memadai terkait topik tersebut.
Berikut beberapa langkah yang dapat kita terapkan dalam proses kepenulisan artikel:
1. Menentukan Topik
Langkah pertama dalam menulis bukan hanya dalam menulis artikel, namun setiap karya tulis atau jenis tulisan adalah menentukan topik tulisan. Hal ini dilakukan agar sesuatu yang kita tulis memiliki arah dan kejelasan.
Selain itu menentukan topik bisa menjadi langkah awal untuk membuat paragraf pertama yang menarik dan memikat. Sebagaimana lazimnya sebuah tulisan, paragraf pertama merupakan paragraf kunci untuk membuat pembaca menuntaskan bacaannya. Dengan penentuan topik yang tepat dapat melahirkan paragraf pertama yang dapat merangsang pembaca membaca artikel secara utuh.
2. Membuat Sub-sub Tema
Setelah menentukan topik, langkah selanjutnya adalah membuat sub-sub tema atau sub bahasan yang akan kita bahas dalam artikel. Hal ini akan memperjelas kepenulisan kita sehingga dapat menghasilkan artikel yang padu dan sistematis. Sub tema juga berfungsi memberi batasan agar apa yang kita tulis tidak melebar atau terlalu luas sehingga menimbulkan kekaburan substansi isi dari artikel yang kita buat.
Sub tema memang jarang digunakan oleh penulis yang sudah mahir, namun bagi penulis pemula atau baru belajar menulis, membuat sub tema akan sangat membantu proses kepenulisan agar dapat menghasilkan artikel yang baik dan berkualitas.
3. Antarparagraf Harus Saling Berhubungan
Dalam proses menyusun tulisan secara utuh, kita perlu memperhatikan penulisan paragraf. Saat menuangkan apa yang ada dalam pikiran menjadi sebuah tulisan, sebisa mungkin antarparagraf harus saling berhubungan sehingga tercipta tulisan yang padu. Paragraf satu dengan yang lainnnya harus memiliki keterkaitan kuat yang sejalan dengan topik tulisan.
Ketika menulis paragraf, hal lain yang perlu diperhatikan adalah panjang kalimat dalam sebuah paragraf, usahakan tidak terlalu panjang dan monoton agar pembaca merasa nyaman membaca artikel yang kita tulis.
4. Biasakan Menulis Artikel yang Tidak Terlalu Pendek
Memang tidak ada aturan baku mengenai panjang penulisan artikel. Namun menulis artikel yang terlalu pendek akan menimbulkan kesan pembahasan yang tidak utuh dan tidak komprehensif. Usahakan menulis artikel tidak kurang dari 500 kata, pada awalnya mungkin akan terasa sulit bagi yang belum terbiasa.
Namun seiring berjalannya waktu, saat kita telah terbiasa menulis, menulis sebanyak 500 kata tidak akan terasa sulit, justru kita akan semakin lancar menuangkan ide dan gagasan yang ada di benak kita.
5. Melakukan Editing Tulisan
Selesai menulis artikel, langkah terakhir yang sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan adalah melakukan editing terhadap tulisan yang telah selesai kita tulis. Dalam proses ini, posisikan diri kita bukan hanya sebagai penulis, tapi juga sebagai pembaca guna menyempurnakan tulisan kita agar layak dibaca. Mengedit tulisan bukan berarti mengubah tulisan secara total atau keseluruhan, mengedit tulisan pada dasarnya adalah proses koreksi dan penyempurnaan.
Itulah langkah mudah menulis artikel. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'Deep Work': Cara Berhasil Fokus di Dunia yang Penuh Gangguan
-
10 Tips Praktis Menjadi Penulis Non-Fiksi, Gak Susah Kok!
-
Ulasan Buku 'Human Kind': Sejarah Penuh Harapan karya Rutger Bregman
-
Ulasan Novel 'Rumah Kaca': Politik Arsip sebagai Mata Radar Hindia Belanda
-
Menciptakan Demokrasi Ideal melalui Penyelenggaran Pemilu di Indonesia
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Momwriter's Diary, Jadi Ibu Berdaya sekaligus Penulis Produktif
-
Journaling untuk Kesehatan Mental: Rahasia Ketenangan yang Terabaikan
-
Jurnal Emosi: Menulis Bebas Untuk Melampiaskan Emosi dan Beban Diri
-
Serius Tanpa Harus Formal: Menulis dengan Gaya Kasual di Zaman Digital
-
Ulasan Buku Menulis untuk Umur Panjang, Menambah Penghasilan Lewat Tulisan
Hobi
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Jelang Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihantui Statistik Buruk Indra Sjafri
-
Piala Asia U-20: Laga Lawan Uzbekistan dan Capaian Shin Tae-yong yang Terus Membayangi
-
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Kompetitif dan Paling Siap Jalani MotoGP 2025
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!