Akhirnya, Chelsea bisa meraih kemenangan.
Akhir-akhir ini Chelsea memang sempat menjadi buah bibir atau perbincangan hangat penikmat sepak bola. Bukan karena apa, sebab asuhan Thomas Tuchel itu, pasca gugur di Liga Champions atas Real Madrid, performanya sedikit mengalami kemerosotan.
Laga yang mereka lakoni, sulit diraih dengan kemenangan. Entah itu karena mereka tak bisa move on karena sebagai tim juara bertahan Liga Champions, itu belakangan. Yang jelas Chelsea memang sedikit melempem. Dan memang begitu adanya.
Setidaknya, kegagalan Chelsea meraup poin sempurna, atau gagal menang di tiga laga terakhirnya sebelum menjamu Leeds United adalah fakta yang menyakitkan. Ya, betapa lemahnya Chelsea saat ini. Itulah anggapan mengapa Chelsea sedang tak baik-baik saja. Kekalahan 4:2 atas Arsenal, adalah hal yang sangat lebih mendukung, "kemana taring tajam Chelsea?".
Belum lagi mandulnya sang bomber asal Belgia, si ujung tombak The Blues tersebut, Lukaku. Lukaku tampak kelihatan kehilangan performa terbaiknya.
Tapi, tidak selamanya Chelsea mengalami keterpurukan. Kali ini, polesan Thomas Tuchel itu akhirnya bisa meraih kemenangan.
Bersua dengan Leeds United dalam ajang liga domestik Premier League pekan ke-33, Chelsea sukses meraih kemenangan sempurna. 3:0 Chelsea membawa kejayaan. Dan Lukaku pun akhirnya bisa mencetak gol di kandang Leeds United, Elland Road itu. Dua gol sisanya, mampu dikemas oleh Mason Mount dan Christian Pulisic.
Hasil ini tentu saja sangat memuaskan bagi The Blues. Pasalnya, mereka bisa bertahan di tangga ketiga klasemen sementara. Mengingat Arsenal yang terus mengejar di bawahnya, peringkat empat, kian mengutuk mereka.
Jalannya Pertandingan
Di babak pertama, Chelsea sukses membuat tuan rumah redup akan harapan. Publik Elland Road dibuat bungkam. Mason Mount sukses mencetak gol. Umpan dari James itu, sukses dimaksimalkan dengan baik dan sempurna. Terluka lah hati para penonton di tribun tuan rumah itu.
Serangan terus dilancarkan oleh Chelsea. Tapi, tak ada buah yang berakhir manis dari perjuangan itu. Di babak kedua, Chelsea kian magis. Serangan demi serangan akhirnya membuahkan gol. Kali ini Mount datang sebagai pencetak assist. Pulisic sukses menggandakan keunggulan 2:0 dari upaya yang dilakukan.
Tak puas menyakiti tuan rumah, 2:0 seakan skor yang kecil bagi Chelsea. Mungkin di benak mereka, tiga laga yang sebelumnya tak mampu diraih dengan hasil manis, maka saat ini harus pesta gol. Kejam adalah keharusan. Biarkan tuan rumah menangis pilu.
Lukaku menjawab stigma orang-orang. Bahwa dirinya masih bisa bangkit dari kemandulannya. Ia mencetak gol di menit ke-83.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Revolusi Sepak Bola: AI Tingkatkan Produktivitas Gol Klub Liga Inggris
-
Jadi Penyanyi Seriosa, Chelsea Islan Cerita Persiapan Comeback Akting di Film Rose Pandanwangi
-
Profil Tyias Browning, Bek Naturalisasi China Jebolan Liga Inggris yang Perlu Diwaspadai Indonesia
-
Hiatus Akting 2 Tahun, Chelsea Islan Diam-Diam Siapkan Diri untuk Debut Sebagai Produser
-
Tier List Pemain TOTS Premier League di FC Mobile: Salah dan Isak Jadi Penyerang OP
Hobi
-
PSIS Semarang Turun Kasta, 5 Tim Ini Saling Sikut Demi Hindari Degradasi
-
Persija Jakarta Perpanjang Tren Positif di Kandang, Tuah JIS Jadi Sorotan
-
3 Skenario PS Barito Putera Bertahan di Liga 1, Nasib Ditentukan Klub Lain?
-
Perlawanan Ubed di Taipei Open 2025, Chou Tien Chen: Mentalitas Penantang
-
Lebih Cepat 20 Detik dari Marc Marquez, Johann Zarco Sempat Bikin Khawatir
Terkini
-
6 Rekomendasi Lagu ONF yang Buat Kamu Makin Semangat, Wajib Masuk Playlist!
-
Review Film Death of a Unicorn: Ketika Seekor Kuda Jadi Monster
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
Jadi Villain di Drama Korea Good Boy, Oh Jung Se Jelaskan Detail Karakternya
-
Guru Muda di Kantor! Gen Z dan Pesona Reverse Mentoring