Final Liga Champions antara The Reds, Liverpool kontra Real Madrid sudah di depan mata. Tinggal menghitung hari, laga sengit itu akan segera terjadi. Bagi Liverpool, memenangkan final Liga Champions ini adalah hal sangat urgensi. Begitu pula bagi Los Merengues, Real Madrid.
Kedua tim ini sama-sama mengincar kemenangan di stadion Parc des Princes itu. Salah satunya, kenapa kedua kesebelasan itu begitu ngotot untuk mengakhiri laga dengan kemenangan selain karena mengusung misi ajang balas dendam?
Ingin Menang untuk Mencapai Trible Winner
Kau mungkin sudah tahu, bahwa Jurgen Klopp ingin membuat Liverpool meraih empat gelar. Nyatanya, satu asa itu sudah tumbang. Ia gagal mengunci gelar Premier League. Kejayaan The Reds, Liverpool meraih Carabao Cup dan FA Cup adalah suatu hal. Namun, menjuarai Liga Champions, adalah hal yang lain lagi.
Begitu pula dengan Real Madrid. Mereka memang sudah menjuarai Liga Spanyol. Pun juga sudah berhasil menyabet gelar Piala Super Spanyol. Tapi, bagi Madrid, menjuarai hal itu tentu saja bukanlah harus puas begitu saja. Liga Champions harus tetap diraih dengan nyata.
Artinya, kedua tim, antara Liverpool dan Real Madrid sudah sama-sama meraih gelar di musim ini. Tapi, siapa yang tak mau memenangkan Liga Champions? Dengan kata lain, Liverpool dan Madrid sedang berada dalam fase "mengincar juara ketiga atau trible winner di musim ini".
Ini tentu menjadi laga yang sangat menarik. Laga tentu saja akan berjalan dengan dinamis dan intensitas yang cukup tinggi. Dan yang tak ketinggalan, adalah jual-beli serangan yang menegangkan. Sukma-sukma yang terlelap, akan bangun dari tidurnya. Pasalnya, untuk meraih tiga gelar dalam satu musim adalah bukan yang gampang. Terlebih penentuan tiga gelar tadi, siapa yang bakalan menang, sedang dalam Liga Champions.
Dan ketika kita berbicara Liga Champions, maka ia adalah adalah yang neraka. Di liga, selain Champions, laga memang berjalan dengan cukup membuat hati menggebu-gebu. Tapi di Liga Champions, jauh lebih mendebarkan lagi. Kita lihat saja, Madrid adalah juara Liga. Sedangkan Liverpool, adalah runner-up liga. Akankah sang juara Liga akan mendapat kejutan dari sang runner-up liga? Atau, apakah sang runner-up liga Inggris itu dilibas habis oleh sang juara Liga Spanyol?
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
5 Striker Ganas Berstatus Bebas Transfer, Nomor Satu Pernah Jadi Andalan Liverpool dan Barcelona
-
Pemain Liverpool Latihan Pakai Sensor Otak Jelang Lawan Real Madrid, Ini Fungsinya
-
Mohamed Salah Tegaskan Bertahan Bersama Liverpool hingga Musim Depan
-
Enggan Pikirkan Kontrak, Salah Pastikan Bertahan di Liverpool Musim Depan
Hobi
-
Futsal, Navigasi Otak, dan Jalan Menuju Merdeka
-
Dipaksa Berbagi Poin, Pelatih Arema FC Sanjung Perlawanan PSIM Yogyakarta
-
Gol Debut Luis Diaz Antar Bayern Munchen Juarai Piala Super Jerman 2025
-
Alami Start Buruk, Pecco Bagnaia Merasa Ada yang Ganjal Sejak Awal
-
Amunisi Baru Timnas Indonesia, Proses Naturalisasi Miliano Jonathans Lanjut
Terkini
-
Sinopsis Drama China The Perfect Suspect, Dibintangi Ou Hao dan Wang Herun
-
Ulasan Buku The Smileless Princess, Putri yang Dikutuk Tidak Bisa Tersenyum
-
Sinopsis Drama China Keluarga This Thriving Land, Dibintangi Yang Mi dan Ou Hao
-
Ulasan Film Tinggal Meninggal: Sindiran Kocak untuk Hidup Modern!
-
Seni Perang Lawan Sampah Makanan: Selamatkan Sisa Nasi, Lawan Inflasi