Sebagai seseorang yang baru saja memulai belajar membuat tulisan, tentunya hal yang wajar jika masih merasa insecure dengan karya sendiri. Perasaan bahwa tulisan masih banyak buruknya, kurang enak dibaca, diksi yang amburadul membuat para penulis pemula memutuskan untuk menyimpan sendiri karya yang sudah dibuat.
Dengan menyimpan karya sendiri dan tidak menunjukkannya ke orang lain memang menciptakan rasa aman. Kita jadi tidak perlu takut akan menerima kritik atau tulisan kita dianggap buruk. Namun jika terus menyimpannya sendiri, lalu kapan mimpi menjadi penulis sukses itu akan berhasil diraih?
Mulai sekarang, cobalah untuk lebih berani mempublikasikan tulisanmu. Baik melalui blog pribadi, media sosial, ataupun media online yang menerima karya dari para kontributor. Tidak perlu merasa insecure, karena dengan memberanikan diri mempublikasikan tulisan, akan ada 3 manfaat yang kamu dapatkan.
1. Kepercayaan diri meningkat
Tidak semua pikiran buruk tentang tulisanmu itu memang benar adanya. Mungkin kamu menganggap bahwa tulisanmu tidak layak untuk dibaca. Para penulis sukses di luar sana, dulu ketika baru memulai menulis juga tulisannya tentu tidak sebaik sekarang. Namun berhasil menyelesaikan sebuah karya itu sudah seharusnya pantas diapresiasi.
Jika kamu takut mendapat penolakan dari media tempatmu mengirim tulisan, kamu bisa mencoba untuk membuat blog pribadi. Biasanya para blogger ketika membaca karya orang lain cenderung lebih mengapresiasi dan akan memberikan kritik yang membangun.
Publikasikan tulisanmu dan biarkan orang-orang membacanya. Ini saatnya kamu membuktikan apakah ketakutanmu itu benar adanya, atau justru malah sebaliknya. Dengan membiasakan diri berbagi tulisan, maka kamu juga akan terbiasa dengan berbagai respons yang di dapat. Kepercayaan dirimu pun akan meningkat seiring waktu. Apalagi jika respond yang kamu dapat berupa pujian, kamu jadi yakin bahwa tulisanmu itu memang layak dinikmati banyak orang.
2. Tulisan semakin berkualitas
Dengan mempublikasikan tulisan, maka tentunya akan ada orang yang memberikan komentar hingga kritik terhadap karya kita. Dari sana kita bisa belajar untuk lebih baik lagi dalam berkarya. Apalagi jika tulisan yang kita bagikan jumlahnya banyak. Kita bisa membuat perbandingan, kira-kira tulisan mana yang lebih banyak peminatnya.
Dari respons yang diberikan para pembaca, maka kita jadi tertantang untuk memperbaiki tulisan kita. Berbeda jika memilih menyimpan tulisan sendiri, maka hanya diri sendiri yang menilai kekurangan dari karya tersebut. Kalau hanya diri sendiri yang menilai, tentunya kurang objektif dan tidak bisa memastikan kualitas tulisan sendiri. Maka dari itu, jika ingin tulisan semakin berkualitas, jangan ragu untuk berbagi karya.
3. Kesempatan tak terduga
Sebagai penulis pemula, mungkin kamu merasa bahwa tulisanmu nggak akan menghasilkan uang dalam waktu dekat. Menulis memanglah sebuah proses panjang. Perlu konsistensi agar tulisan kita menjadi berkualitas. Namun hal menyenangkan dari menulis ini bukan hanya tentang penghasilan yang akan kita dapat.
Dengan berani mempublikasikan karya, kita bisa bertemu dengan lebih banyak orang yang sehobi. Kita juga bisa ikut bergabung ke komunitas-komunitas kepenulisan di luar sana. Siapa tahu, kenalan yang kamu dapat dari lingkaran kepenulisan itu adalah para penulis terkenal. Selain itu, kamu juga bisa ikut berbagai lomba kepenulisan seperti antologi cerpen atau puisi. Menyenangkan sekali pasti bisa menerbitkan buku. Apalagi ditambah sertifikat yang tentunya dapat menambah isi CV atau Portofolio kita.
Itulah 3 manfaat mempublikasikan tulisan bagi penulis pemula. Jika kamu masih merasa insecure untuk mempublikasikannya, maka kesempatan emas yang menantimu bisa hangus dan sia-sia. Jangan sampai menyesal ya, beranikan diri dan jangan sia-sia kan kesempatan yang menanti.
Baca Juga
-
4 Inovasi Daur Ulang Plastik, Makin Optimis Indonesia Bebas Sampah Satu Ini!
-
4 Alasan Penulis Tetap Bertahan Walau Minim Penghasilan
-
Jangan Merasa Paling Jago, 4 Alasan Jam Terbang Membaca Penting bagi Penulis Pemula
-
Siapa Bilang Gampang! 3 Alasan Kenapa Menulis Itu Tak Selalu Menyenangkan
-
4 Skill Ini Berkembang saat Kamu Hobi Membaca Novel
Artikel Terkait
-
7 Alasan Naskah Ditolak Penerbit, Jangan Asal Kirim!
-
Ulasan Buku Kitab Writerprenenur, Jangan (Takut) Jadi Penulis
-
Selain Rajin Membaca, Ini 7 Cara untuk Membuatmu Semakin Pintar!
-
Bukunya Terbalik, Cara Menulis Siswi Ini Bikin Warganet Heran
-
Jangan Diremehkan, Ini 5 Keuntungan Mengirim Tulisan ke Media Online
Hobi
-
Satoru Mochizuki Lebih Lama di Indonesia, Kembali Tukangi Timnas Putri?
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Bersinar di AFF U-23, Dony Tri dan Rayhan Hannan Tembus Tim Utama Persija?
-
Jadwal Formula 1 GP Hungaria 2025, Lando Norris Ingin Cetak Sejarah
-
Percaya Diri, Fabio Quartararo Anggap Dirinya Setara dengan Marc Marquez
Terkini
-
Mengapa Bendera Bajak Laut One Piece Berkibar Jelang HUT NKRI ke-80?
-
SEVENTEEN "Clap": Lagu Rock yang Ajak Bertepuk Tangan di Hari yang Sial
-
Berbahasa Inggris Hingga Emosional, Ini 3 B-side Album Key SHINee "Hunter"
-
Cuma Satu Season, Ini 5 Rekomendasi Anime Romance yang Patut Ditonton
-
Echoes oleh ENHYPEN: Teman Melamun saat Tengah Malam, Liriknya Penuh Makna