Selama ini, kita menganggap anjing adalah binatang yang paling setia kepada manusia bahkan ia mencintai tuannya tanpa syarat. Namun, apakah pernyataan ‘cinta tanpa syarat’ ini benar? Tentu tak mudah menjawabnya. Apalagi, istilah cinta tanpa syarat selalu dikaitkan secara luas oleh banyak orang yang berarti mencintai tanpa pamrih, dan tanpa balasan.
Sejak berabad-abad yang lalu, anjing peliharaan selalu mengandalkan tuannya terkait makanan dan tempat tinggal. Apabila suatu hari nanti sang tuan berhenti memberi makan, lalu melepas si anjing dan memberinya ruang gerak kebebasan, kemungkinan anjing tersebut mencari makan di luar demi bertahan hidup.
Dilansir dari laman Cuteness, anjing dan manusia memiliki hubungan yang berbasis simbiosis mutualisme. Artinya, keduanya saling membutuhkan. Namun, hubungan batin yang terbangun antara manusia dan anjing tidak serta merta karena kebutuhan saja.
Sederhananya, anjing mencintai tuannya karena ia merasa nyaman saat dicintai oleh sang tuan. Sebagai hewan sosial, sentuhan fisik tuannya menghasilkan hormone oksitosin atau hormone cinta pada diri anjing. Ketika hormon ini dilepas, maka akan meningkatkan kualitas hidup si anjing, dan dia ingin balas budi.
Masih menurut Cuteness, anjing memiliki bagian otak yang akan bereaksi terang terhadap bau manusia yang mereka cintai, seperti halnya reaksi kita saat diperlihatkan foto kekasih masing-masing.
Membangun Ikatan Terhadap Anjing
Siapapun yang memelihara anjing, entah ia sendirian atau bersama keluarga, maka akan menyadari jika hubungan yang terjalin dengan anjing tidak akan tergantikan. Tentu ada beberapa cara agar ikatan tersebut lebih erat.
Misalnya, cara termudah adalah dengan menikmati aktivitas bersama anjing seperti berjalan-jalan, mendaki gunung, berolahraga bersama atau mengendarai mobil. Sang tuan juga dapat mengajari anjing beberapa perintah yang tidak harus membuat mereka mendengarkan tuannya, tetapi juga sebagai bentuk harga diri anjing.
Apalagi, beberapa ras anjing teramat menyukai kegiatan yang berbau kelincahan, seperti kursus memburu, dan tentunya kegiatan ini mesti di bawah pengawasan manusia, dan tidak boleh dilakukan sembarangan.
Pada akhirnya, untuk menjawab apakah anjing mencintai kita tanpa syarat, ini benar-benar tidak mudah sebab antara sang tuan dan anjing memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Hubungan yang saling membutuhkan. Namun, kita tidak bisa memungkiri dan tidak bisa meragukan jika anjing sangat mencintai kita secara mendalam terlebih jika kita sangat menyayanginya.
Baca Juga
-
4 Zodiak yang Gampang Baper dan Cepat Menangis, Siapa Saja Mereka?
-
Kamu Susah Move On dari Mantan? Bisa Jadi Ini Alasannya
-
Benarkah Kesehatan Mental Bisa Terganggu Akibat Candu Media Sosial?
-
Cara Mengatasi Deadlock saat Menulis, Simak Tips Berikut Ini!
-
5 Tips agar Cerpenmu Dimuat di Koran dan Media Online
Artikel Terkait
-
5 Tanda Inner Child Terluka, Kenali dan Hadapi dengan Tepat
-
Menko PMK Ungkap Digitalisasi Penyaluran Bantuan Sosial Masih Terkendala
-
Liontin Terbuat dari Tulang Manusia Ditemukan di Kuburan Zaman Batu
-
Bank Indonesia melantik 11 pemimpin baru Kantor Pusat dan Perwakilan BI.
-
Momen Street Performer Diberi Dompet Hermes Malah Sedih, Kenapa?
Hobi
-
Persijap Jepara Kantongi Tiga Poin, Mario Lemos Soroti Torehan Kartu Kuning
-
Komentari Penampilan Pembalapnya, Gigi Dall'Igna Kecewa pada Pecco Bagnaia
-
BRI Super League: Jordi Amat Puji Solidaritas Lini Belakang Persija Jakarta
-
Belajar dari Futsal: Lapangan Tumbuh dan Bangkit
-
Dominasi Turnamen, Mali Memang Layak Juarai Piala Kemerdekaan 2025
Terkini
-
Komunitas Buku sebagai Safe Space: Pelarian dari Kegaduhan Dunia Digital
-
Ulasan Buku Make It Happen, Now! Panduan Perencanaan Finansial Keluarga
-
Ceria dan Penuh Energi, NCT Wish Siap Warnai Dunia Lewat Lagu Baru 'Color'
-
OOTD Gaeul IVE: 4 Gaya Kasual yang Fleksibel Buat Segala Momen
-
Bukan Lagi Panjat Pinang, Begini Cara Gen Z Rayakan HUT RI di Era Digital