Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Budi Prathama
Ilustrasi belajar. (Pixabay/@klimkin)

Belajar bukanlah berproses dalam kehampaan, tidak pula pernah sepi dari berbagai aktivitas. Belajar adalah suatu kata yang tentu sudah akrab dengan berbagai lapisan masyarakat. Apalagi bagi kalangan pelajar dan mahasiswa, belajar sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari semua kegiatan dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan. 

Menurut Cronbach, belajar sebagai bentuk (aktivitas) yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku hasil dari pengalaman. Perubahan yang dimaksud di sini tentunya sesuai dengan perubahan yang dimaksud dengan si pelajar. Dalam proses belajar, seseorang tidak akan dapat menghindarkan diri dari suatu situasi. Situasi menentukan aktivitas apa yang dilakukan dalam rangka belajar. Setiap situasi akan memberikan kesempatan belajar kepada seseorang. Oleh karena itu, berikut tujuh aktivitas belajar seperti disebutkan dalam buku “Psikologi Belajar” karangan Drs. Syaiful Bahri Djamarah. 

1. Mendengarkan 

Mendengarkan salah satu aktivitas belajar yang diakui kebenarannya dalam dunia pendidikan formal persekolahan, maupun pendidikan non formal. Aktivitas mendengarkan dalam proses belajar jelas tidak asing dalam pendidikan formal, misalnya seorang guru ataupun dosen menggunakan metode ceramah saat memberikan pengajaran, maka siswa (mahasiswa) patut untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru (dosen). Bahkan menjadi pendengar yang baik dituntut bagi setiap orang guna bisa memahami sesuatu secara utuh. Meskipun di sela-sela pengajaran itu ada waktu untuk mencatat dan berdiskusi. 

Diakui memang bahwa mendengarkan bukan satu-satunya aktivitas belajar. Hal ini disebabkan karena ada orang yang tuna rungu belajar yang tidak mempergunakan aktivitas mendengarkan, melainkan hanya melalui visual (penglihatan). Tetapi aktivitas mendengarkan sangat penting diperhatikan bagi mereka yang tidak tuna rungu. 

2. Memandang

Memandang adalah proses mengalihkan penglihatan ke suatu objek. Aktivitas memandang ini tentu berhubungan erat dengan mata. Misalnya dalam pendidikan, seorang pelajar bisa memandang papan tulis yang sudah ditulis oleh guru. Tulisan yang pelajar pandang itu selanjutnya akan menimbulkan kesan dan tersimpan dalam otak. Pada dasarnya maksud dari aktivitas memandang dalam belajar guna memberikan perubahan tingkah laku bagi orang yang memandang secara positif. 

Penting diingat bahwa tidak semua aktivitas memandang berarti belajar. Aktivitas memandang dalam arti belajar adalah aktivitas memandang yang bertujuan sesuai dengan kebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang positif. Aktivitas memandang tanpa tujuan bukanlah termasuk perbuatan belajar. Meskipun pandangan itu tertuju pada suatu objek tertentu, tetapi jika tidak memiliki tujuan yang ingin dicapai, maka pandangan yang demikian itu tidak termasuk belajar. 

3. Menulis atau mencatat

Menulis atau mencatat menjadi hal terpenting dan tak terpisahkan dengan aktivitas belajar. Misalnya dalam pendidikan tradisional mencatat sudah menjadi hal yang sering dilakukan. Ketika guru selesai menjelaskan, maka seorang pelajar patut untuk mencatat setiap informasi penting yang dinilai dapat memberikan manfaat dalam pencapaian tujuan belajar. 

Saat mencatat tidak sekedar mencatat, tetapi mencatat yang dapat menunjang pencapaian belajar. Artinya dalam belajar seseorang memahami tujuan dan kebutuhannya dalam mencatat, jangan sampai mencatat sembarangan karena bisa saja hanya mendatangkan kerugian material maupun pemikiran. Dalam proses mencatat (menulis) juga tidak dibenarkan menjiplak atau mengcopy karya orang lain yang bisa terindikasi pada hak cipta. 

4. Membaca

Aktivitas membaca merupakan aktivitas yang banyak dilakukan dalam proses pendidikan formal. Membaca tidak melulu harus buku, tetapi membaca dapat pula membaca dengan bantuan smartphone dan alat canggih yang lain di internet. Membaca sejatinya sebagai jalan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, sehingga dapat menjadi orang yang cerdas, dan bagi mereka yang mengabaikan untuk membaca bisa saja akan dilanda kebodohan. 

Cara dan teknik untuk membaca mungkin setiap orang memilikinya dengan cara yang berbeda, artinya penting untuk mengenali cara belajar yang tepat sesuai versi sendiri yang membuat nyaman saat membaca dan bisa mencapai suatu tujuan membaca. Maka dari itulah pilihlah teknik membaca sesuai dengan karakteristik pribadi, dengan tidak mengabaikan pola-pola umum dalam belajar. 

5. Mengingat 

Mengingat menjadi faktor penting dalam hal proses belajar. Mengingat merupakan gejala psikologis yang dapat dilihat dari sikap dan perbuatannya. Proses mengingat di sini adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan, menyimpan, dan menimbulkan kembali hal-hal yang berlalu atau sudah pernah dilewati sebelumnya. Proses ingatan seseorang sangat ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya sifat seseorang, alam sekitar, keadaan jasmani, keadaan rohani, dan umur seseorang. 

6. Berpikir 

Berpikir juga aktivitas penting dalam proses belajar. Berpikir tentunya membuat seseorang dapat menemukan hal baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu hubungan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Berpikir yang dimaksud di sini tentu bukanlah sembarangan berpikir, tetapi ada draf tertentu, mulai dari taraf berpikir yang rendah sampai pada taraf berpikir yang tinggi. 

7. Latihan atau praktek

Latihan atau praktek menjadi hal penting dilakukan setelah melalui berbagai proses belajar yang lain. Belajar sambil berbuat merupakan bagian dari latihan. Melalui latihan menjadi hal penting untuk memperkuat ingatan. Misalnya seseorang telah mempelajari rumus matematika atau rumus bahasa, maka penting membuat latihan sebanyak-banyaknya agar rumus tersebut tidak terlupakan. Dengan banyak latihan memungkinkan seseorang dapat menerima kesan-kesan secara fungsional dan termasuk aktivitas belajar yang optimal. 

Nah, itulah tujuh aktivitas belajar yang sangat penting diperhatikan dan memang saling terkait satu sama lain. Berbagai aktivitas tersebut tentu dapat mendorong berhasilnya suatu tujuan belajar, dan tentunya dapat mendorong diri bisa lebih mengetahui banyak hal dan pengembangan diri pun dapat terwujud dengan baik. 

Budi Prathama