Pembajakan menjadi salah satu tantangan yang tak kunjung selesai bagi industri kreatif di Indonesia, termasuk buku. Apalagi dengan berbagai kemudahan, juga didukung oleh berbagai promo menarik yang tawarkan oleh toko buku online yang menjual buku-buku bajakan. Dari alasan ini saja kita sudah paham kerugian yang dialami penulis dan semua pihak yang terlibat di belakangnya karena ulah oknum pembajakan ini. Nah, berikut 3 alasan mengapa kita harus membeli buku original.
1. Kualitas buku terjamin
Tak dapat dihindari, kulitas buku merupakan perbedaan yang paling mencolok antara yang asli dengan yang bajakan. Dari mulai tampilan cover yang tidak halus, punggung buku yang tidak rata, buku bajakan juga memiliki kualitas kertas yang sudah pasti berbeda dengan yang asli. Buku asli memang lebih mahal, tapi barang yang kita dapat pasti sebanding dengan uang yang dikeluarkan.
2. Bentuk penghargaan pada penulis
Kita semua tahu, menciptakan sebuah karya bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu yang tidak sedikit, juga proses yang panjang demi melahirkan sebuah buku. Selain itu, disetiap buku pasti mengandung ide-ide kreatif, inspirasi, banyak pesan, juga perasaan yang ingin disampaikan penulis kepada para pembacanya. Itu semua adalah sesuatu yang tak bisa kita nilai harganya.
Dengan membeli buku-buku yang asli, artinya kita menghargai perjuangan penulis dan semua orang yang terlibat dibalik proses produksi sampai penerbitannya. Harga yang kita bayar adalah bentuk ucapan terima kita kepada mereka semua karena telah berjasa menambah wawasan kita. Membeli buku asli juga merupakan sebuah bentuk dukungan kita kepada penulis dan tim kreatifnya agar dapat melahirkan karya-karya terbarunya.
3. Negara melarang
Sebenarnya kita pasti sudah tahu apa hukumnya jika kita membaca dan membeli buku bajakan. Dengan membeli dan membaca buku bajakan, artinya kita mendukung praktik pelanggaran hukum di negara kita. Begitu pula dengan hukum agama. Bayangkan, apa jadinya jika kita mencari ilmu tapi tidak disertai kebaikan dalam prosesnya.
Menurut saya, ilmu itu bisa kita dapat dari mana saja, dan buku bukanlah sebuah kebutuhan yang sifatnya urgent. Jika memang belum mampu membeli buku yang asli, menabunglah dulu, kita juga masih bisa membaca dengan meminjam pada teman atau perpustakaan. Mengapa kita rela mengeluarkan uang untuk hal yang tidak baik untuk diri kita sendiri?
Baca Juga
-
Hari Buruh Internasional: Seruan Perubahan untuk Dunia Kerja
-
Buka Kembali Kenangan Lama Lewat Google Maps dan Earth
-
Belajar Jadi Seru: 7 Cara Pilih Aplikasi AI yang Cocok untuk Anak
-
Chatbot vs Agen AI: Kenali Perbedaannya sebelum Memilih
-
Tren Masa Depan AI Action Figure: Mainan dengan Kecerdasan Buatan
Artikel Terkait
Hobi
-
Diplot untuk Gantikan Oratmangoen, Lilipaly Sejatinya Layak untuk Dapatkan Posisi Itu
-
Jalani Musim yang Suram, Manchester United Berpeluang Besar Dapatkan Satu Trofi
-
MU vs ASEAN All Stars: Ingar Bingar Pesta Sepak Bola yang Digagalkan Tuan Rumahnya Sendiri
-
MU vs ASEAN All Stars: Saat Tim Pemain Reserve Melawan Tim Semenjana Benua Eropa
-
Resmi! Skuad Timnas Putri Indonesia Tambah 4 Pemain Naturalisasi Baru
Terkini
-
Cultural Tokenism di Dunia Hiburan: Representasi atau Sekadar Simbolik?
-
Mitos dan Aksi, Racikan Seru dalam Film Fountain of Youth
-
Ulasan Novel The Paris Apartment: Apartemen Mewah yang Menyimpan Kengerian
-
Bird On The Edge oleh Lee Mu Jin: Bertahan di Tengah Hati yang Hancur Lebur
-
Ulasan Buku Nenek Mipo Sang Perajut Mimpi, Kisah Imajinatif Pengantar Tidur