Musim yang buruk dijalani oleh tim tradisional Liga Primer Inggris, Manchester United di tahun ini. Sepanjang keikutsertaan mereka di berbagai ajang pada musim ini, tim berjuluk si Iblis Merah tersebut tak mampu menahbiskan diri menjadi yang terbaik barang satu kali pun.
Tercatat, dalam berbagai pemberitaan disebutkan, tim yang satu hingga dua dekade lalu merupakan raksasa di persepakbolaan benua Eropa itu selalu saja terjegal saat berjuang untuk menjadi kampiun.
Dimulai dengan hilangnya peluang menjadi juara di Community Shield imbas dikalahkan oleh sang tetangga, Manchester City, kemudian melebar ke EFL Cup alias Curabao Cup. Berlanjut kemudian ke terhentinya langkah mereka di FA Cup, hingga pada akhirnya, di akhir bulan Mei ini mereka kembali mendapati dua kenyataan pahit di dua ajang yang berbeda.
Menyadur laman UEFA, pada tanggal 22 Mei kemarin, Manchester United harus kehilangan satu-satunya peluang juara yang bisa mereka dapatkan di musim ini.
Bertarung di final Europa League melawan tim yang tak asing bagi mereka, Tottenham Hotspurs, Bruno Fernandes dan kolega justru harus kembali terkapar pasca gol tunggal Brennan Johnson pada menit ke-42 membuat trofi yang sudah berada di depan mata berpindah ke sang rival.
Bukan hanya itu, hanya berselang beberapa hari saja pasca kekalahan menyakitkan dari The Spurs, yang notabene adalah tim dengan peringkat liga lebih buruk daripada mereka, Manchester United kembali mendapati kenyataan pahit, di mana mereka harus terjerembab di posisi ke-15 di klasemen akhir Liga Primer Inggris.
Menyadur laman premierleague.com, koleksi 42 poin yang didapatkan oleh United di sepanjang perjalanan mereka mengarungi musim ini, tak mampu membawa anak asuh Ruben Amorim itu finish di peringkat yang membanggakan.
Alih-alih menembus papan atas, modal 42 poin yang mereka miliki hanya cukup untuk membuat MU bertahan di papan tengah klasemen, dan berjarak hanya dua strip saja dari zona degradasi. Sebuah pencapaian yag sejatinya sangat tidak mewakili nama besar dari Iblis Merah yang beberapa dekade lalu dikenal sebagai salah satu tim terbaik dunia.
Manchester United Masih Miliki Peluang untuk Dapatkan Satu Trofi di Akhir Musim
Namun demikian, meskipun di sepanjang musim ini tim Iblis Merah selalu babak belur di berbagai kompetisi yang diikutinya, ternyata mereka masih memiliki satu peluang besar untuk bisa mendapatkan trofi. Yah, meskipun bukan trofi yang "bernama" dan prestisius.
Mengacu unggahan akun instagram @seasiagoal (27/5/2025), anak asuh Ruben Amorim tersebut masih memiliki satu peluang tersisa untuk menggondol pulang trofi yang diperebutkan dalam pertandingan ekshibisi melawan tim ASEAN All Stars.
Sekadar menginformasikan, meskipun pertandingan antara Manchester United melawan ASEAN All Stars pada tanggal 28 Mei ini hanyalah sebuah pertandingan uji coba, namun panitia penyelenggara mengumumkan bahwa sang pemenang laga berhak untuk membawa pulang trofi yang telah mereka persiapkan.
Trofi yang diberi nama "Maybank Challenge Cup" tersebut secara khusus dibuat oleh induk sepak bola AFF untuk menjadi tanda penghargaan bagi tim pemenang pada laga yang dimainkan di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur tersebut.
Dan jika dilihat-lihat, peluang Manchester United untuk mendapatkan trofi itu terbuka sangat lebar. Pasalnya, dalam rilisannya di laman manutd.com beberapa waktu lalu, Ruben Amorim menyertakan 32 pemain, yang sebagian besar merupakan para pemain utamanya di skuat Iblis Merah.
Sementara di sisi lain, tim yang bakal mereka lawan, justru berisikan para pemain "seadanya" imbas tak adanya respon positif dari para member AFF terkait permintaan untuk mengirimkan para pemain terbaiknya ke skuat asuhan Kim Sang-sik tersebut.
Dengan amunisi pemain utama yang mereka bawa, tentunya di atas kertas Manchester United akan mampu mengatasi perlawanan para pemain "seadanya" dari ASEAN All Stars bukan?
Dan jika itu terjadi, maka tim Iblis Merah dipastikan akan meraih satu trofi di akhir musim ini. Yah, meskipun (sekali lagi) trofi itu hanyalah sebuah trofi dari fun game yang mungkin tak akan ada duanya di dunia ini.
Baca Juga
-
Review Performa 2 Wakil Indonesia di Laga ASEAN All Stars vs MU, Mengecewakan?
-
Merana!3 Hal Ini Harusnya Bikin MU Rasakan Malu yang Mendalam Pasca Kalah dari ASEAN All Stars
-
Diplot untuk Gantikan Oratmangoen, Lilipaly Sejatinya Layak untuk Dapatkan Posisi Itu
-
MU vs ASEAN All Stars: Ingar Bingar Pesta Sepak Bola yang Digagalkan Tuan Rumahnya Sendiri
-
MU vs ASEAN All Stars: Saat Tim Pemain Reserve Melawan Tim Semenjana Benua Eropa
Artikel Terkait
-
Bird On The Edge oleh Lee Mu Jin: Bertahan di Tengah Hati yang Hancur Lebur
-
MU vs ASEAN All Stars: Ingar Bingar Pesta Sepak Bola yang Digagalkan Tuan Rumahnya Sendiri
-
Perkuat ASEAN All Stars, Ini Target Kakang Rudianto Hadapi Manchester United
-
MU vs ASEAN All Stars: Saat Tim Pemain Reserve Melawan Tim Semenjana Benua Eropa
-
Cara Wonderkid Persib Bandung Bikin Manchester United Bertekuk Lutut
Hobi
-
Ikat Lamine Yamal hingga Tahun 2031, Masa Depan Barcelona Dijamin Cerah?
-
Semen Padang FC Sukses Hindari Degradasi, 3 Pemain Ini Pegang Peran Kunci
-
Kualifikasi Piala Asia U-23: Jumpa Korea Selatan, Indonesia Bisa Lolos?
-
Singapore Open 2025: Hanya Dua Wakil Indonesia yang Lolos ke Perempat Final
-
Review Performa 2 Wakil Indonesia di Laga ASEAN All Stars vs MU, Mengecewakan?
Terkini
-
Kakak Jisoo BLACKPINK Dituduh Lakukan Rekaman Ilegal, Agensi Buka Suara
-
Ulasan Novel The Ex Talk: Ketika Mantan Palsu Membawa Cinta yang Nyata
-
Gabung Band Militer Angkatan Darat, Cha Eun Woo Berangkat Wamil Bulan Juli
-
Harapan Baru Series Harry Potter di Bahu Tiga Bintang Penyihir Cilik
-
2 Months oleh Dreamcatcher UAU: Batasan dalam Hubungan Asmara Baru Dua Bulan