Meski terus mencuri perhatian lewat penampilan konsisten di lini serang, Rayhan Hannan menegaskan dirinya tak ingin cepat puas. Di balik keberhasilan membawa Timnas IndonesiA lolos ke semifinal Piala AFF U-23 2025 tanpa kekalahan maupun kebobolan, Rayhan tetap menjaga fokus dan kerendahan hati.
Pemain kelahiran tahun 2004 ini memang sedang dalam fase krusial dalam kariernya. Namun semangatnya untuk terus berkembang tidak surut. Bersama skuad Garuda Nusantara, Rayhan punya target jelas yang menunjukkan ambisinya.
“Juara di setiap turnamen dan menang di setiap pertandingan bersama timnas,” katanya penuh keyakinan, seperti dikutip dari kitagaruda.id pada Rabu (23/7/2025).
Perjalanan Rayhan hingga berada di titik ini bukan tanpa perjuangan. Ia mengawali langkahnya dari akademi Bina Taruna, sebelum kemudian bergabung bersama Persija Jakarta di level usia muda untuk tampil di Elite Pro Academy.
Di bawah naungan Macan Kemayoran, Rayhan kini menjelma menjadi salah satu pemain muda andalan yang kerap diandalkan pelatih Carlos Pena. Perannya sebagai penghubung lini tengah dan serangan menjadi aset penting bagi tim.
Namun di balik gemerlap kariernya, Rayhan sempat mengalami keraguan besar. Sang pemain mengaku pernah berada di titik di mana harus memilih antara meneruskan pendidikan ke luar negeri atau tetap mengejar mimpi sebagai pesepak bola.
“Memang dari kecil saya ingin menjadi pesepak bola profesional. Namun ada momen di mana saya ingin berhenti karena harus memilih antara kuliah ke luar negeri atau lanjut bermain sepak bola,” ungkapnya jujur.
Keputusan itu tak mudah, tapi semangat dan kecintaan Rayhan terhadap sepak bola membuatnya memilih bertahan. Dan kini, pilihannya terbukti membawa hasil.
Salah satu pengalaman paling berkesan dalam hidupnya adalah saat menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U23 2024 di Qatar.
“Menjadi bagian dari Asian Cup U23 2024 di Qatar adalah pengalaman yang paling berkesan bagi saya,” tuturnya.
Rayhan Hannan Miliki Masa Depan Cerah
Awal tahun 2025 menjadi titik kebangkitan bagi Rayhan. Performanya di Liga 1 bersama Persija Jakarta semakin tajam, dengan kontribusi gol-gol penting yang membawa klubnya meraih kemenangan.
Tak hanya soal ketajaman, kemampuan Rayhan membaca situasi permainan dan menghubungkan antar lini menjadi nilai tambah yang membuatnya semakin menonjol di tengah ketatnya persaingan sepak bola Indonesia.
Tak heran jika manajemen Persija langsung mengambil langkah cepat dengan memperpanjang kontraknya hingga pertengahan 2026. Keputusan ini menjadi bukti kepercayaan besar klub terhadap pemain berusia 21 tahun itu.
Stabilitas karier di level klub menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan Rayhan sebagai pesepak bola profesional. Lingkungan kompetitif di Persija serta kepercayaan penuh dari pelatih Carlos Pena menjadi energi positif untuknya.
Dengan usia yang masih muda dan pengalaman di level internasional bersama Timnas U-23, Rayhan kini memiliki modal teknis dan mental yang solid untuk menapaki level berikutnya dalam karier sepak bolanya.
Komitmennya di lapangan juga menjadi bukti bahwa kesuksesan tak membuatnya lengah. Ia tahu betul bahwa konsistensi adalah kunci bertahan dalam dunia sepak bola yang penuh dinamika.
Bermain reguler, memperkuat tim nasional, mencetak gol, dan mendapatkan kepercayaan pelatih adalah mimpi banyak pemain muda. Tapi Rayhan membuktikan dirinya tak hanya sekadar bermimpi, tapi juga bekerja keras untuk mewujudkannya.
Rayhan Hannan adalah potret pemain muda Indonesia yang menjanjikan, berbakat, rendah hati, dan pekerja keras. Meski sudah menjadi pilar penting di Timnas Indonesia U-23 dan klub besar seperti Persija Jakarta, ia tak terlena. Dengan komitmen tinggi dan semangat terus berkembang, Rayhan Hannan berpeluang besar menjadi salah satu bintang masa depan sepak bola Indonesia.
Tag
Baca Juga
-
Diresmikan Hari Ini, Halte Jaga Jakarta Sisakan Jejak Peristiwa Unjuk Rasa
-
Erick Thohir Dorong Timnas Indonesia U-23 Tampil Totalitas Lawan Korea Selatan
-
Kapolri Listyo Sigit Serukan Pesan Persatuan dalam Momentum Maulid Nabi
-
Max Verstappen Tak Terbendung, Red Bull Kembali Juara di GP Italia 2025
-
Gerald Vanenburg Sebut Korea Tak Lebih Baik dari Indonesia, Blunder Fatal?
Artikel Terkait
Hobi
-
Futsal Zaman Now: Ekspresi Diri, Kepribadian, dan Gaya Hidup Anak Muda
-
Misteri Terjawab! Thijs Dallinga Ternyata Tak Punya Darah Indonesia, Ini Buktinya
-
Bakal Rotasi Pemain di Laga vs Lebanon, Siapa yang Layak Kembali Dimainkan Patrick Kluivert?
-
Erick Thohir Dorong Timnas Indonesia U-23 Tampil Totalitas Lawan Korea Selatan
-
Lawan Lebanon di Laga Kedua FMD, Waktunya Patrick Kluivert Turunkan Skuat Terbaik
Terkini
-
4 Daily Look Minimalis ala Mina TWICE, Cocok untuk Banyak Momen!
-
Daftar Lengkap Reshuffle Kabinet: Prabowo Tunjuk 5 Menteri Baru dan Bentuk Kementerian Haji
-
Delpedro Marhaen, Kriminalisasi Aktivis dan Cermin Demokrasi yang Retak
-
Kronologi Wafatnya Encuy 'Preman Pensiun': Ditemukan Istri, Langsung Dimakamkan Malam Itu Juga
-
10 Rekomendasi Aplikasi Edit Foto AI Gratis Terbaik untuk Hasil Keren