Babak 8 besar gelaran Piala Dunia Qatar 2022 akan kembali digaungkan pada Kamis (9/12/2022) malam. Juara dunia lima kali, Brasil akan bersua dengan tim kuda hitam Kroasia di babak perempat-final gelaran.
Laga yang akan dilangsungkan di Education City Stadium, Doha Qatar tersebut sekaligus menandai dimulainya perebutan tiket ke babak semi-final oleh para kontestan.
Membicarakan Brasil dan Piala Dunia, tentu kita akan bersinggungan dengan sejarah yang mengkilap di gelaran.
Bagaimana tidak, selain berhasil menjuarai gelaran selama lima kali, sejarah yang ditorehkan oleh Brasil kala berhadapan dengan lawan-lawannya pun selalu membuat negara lain iri. Sejauh ini, Brasil bisa dikatakan selalu dominan ketika bersua dengan para calon lawannya di perhelatan.
BACA JUGA: 3 Peraih Ballon d'Or yang Berhasil Lolos ke Babak 8 Besar Piala Dunia 2022
Pun demikian dengan catatan Tim Samba kala bersua dengan sang calon lawan, Kroasia. Sepanjang catatan gelaran Piala Dunia, tim asal Amerika Latin tersebut telah saling berjumpa sebanyak 2 kali. Dalam dua pertemuan tersebut, Tim Samba mampu memenangi keduanya.
Pertemuan pertama di ajang Piala Dunia antara Brasil dan Kroasia terjadi pada Piala Dunia tahun 2006. Pada gelaran Piala Dunia yang diselenggarakan di Jerman tersebut, Brasil mampu mengandaskan perlawanan Kroasia dengan skor tpis 1-0 melalui gol tunggal Kaka pada menit ke 44.
Pertemuan kedua kesebelasan kembali terjadi pada tahun 2014. Pada Piala Dunia yang berlangsung di Brasil, Tim Samba kembali unggul dengan skor 3-1 melalui brace yang dicetak oleh Neymar, dan satu gol yang disumbangkan oleh Oscar. Sementara satu-satunya gol bagi Kroasia merupakan gol bunuh diri dari Marcelo.
BACA JUGA: Profil dan Karier Goncalo Ramos, Penyerang Muda Masa Depan Timnas Portugal
Selain di ajang Piala Dunia, kedua negara tercatat telah melakoni empat kali pertarungan. Disadur dari laman 11v11, rekor pertemuan kedua kesebelasan di semua pentas yang diakui FIFA pun masih berpihak kepada Brasil.
Dari empat laga tersebut, Brasil unggul dengan tiga kali kemenangan, dan hanya sekali pertandingan berakhir dengan hasil imbang. Satu-satunya hasil imbang terjadi pada pertemuan perdana kedua kesebelasan yang berlangsung 17 Agustus 2005 di FIFA Matchday.
Maka, tak mengherankan jika pada pertemuan kelima kedua kesebelasan di babak 8 besar Piala Dunia 2022, Neymar dan kolega lebih difavoritkan untuk memenanginya. Secara, sejarah selama ini juga berpihak kepada mereka kan?
Tag
Baca Juga
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
-
Melihat Kedewasaan Mental Bermain Marselino Ferdinan Melalui Brace yang Dilesakkannya ke Gawang Arab Saudi
-
Indonesia vs Arab Saudi: Mencoba Memahami Makna di Balik Selebrasi Seorang Marselino Ferdinan
Artikel Terkait
-
Rencanakan Kudeta Luiz Inacio Lula da Silva, Mantan Presiden Brasil Ditetapkan Jadi Tersangka
-
Pasca Konferensi Tingkat Tinggi APEC, Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi G20
-
Terungkap, Ini Makna Seruan 'Viva Zapata' yang Diucapkan Prabowo di Hadapan Presiden Meksiko
-
Sebelum Naik Pesawat dari Brasil ke Inggris, Presiden Prabowo Ungkap Kesan Perdana Ikut KTT G20
-
Tak Bisa Bahasa Inggris Jadi Sebab Pelatih Brasil Minim Kesuksesan, Selaras dengan Nasib Shin Tae-yong?
Hobi
-
AFF Cup 2024 Resmi Gunakan Teknologi VAR, Kabar Buruk Bagi Timnas Vietnam?
-
Belum Dilirik STY untuk AFF Cup 2024, Apakah Jens Raven Tak Masuk Kriteria?
-
Gagal Raih Juara Dunia, Apakah Pecco Bagnaia Ikuti Jejak Marc Marquez?
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
-
Curi Perhatian! Ini Reaksi Pelatih PSBS Biak usai Strikernya Dipanggil Timnas Indonesia
Terkini
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
-
143 Entertainment Bantah Tuduhan CEO Terlibat Pelecehan Pada Member MADEIN
-
Min Hee-jin Tuntut Rp56 M terhadap Agensi ILLIT Atas Pencemaran Nama Baik
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Belajar Menerima Trauma Masa Lalu dari Buku Merawat Trauma