Timnas Maroko berhasil menciptakan kejutan dengan mengalahkan tim unggulan juara Spanyol lewat kemenangan dengan skor 3-0 lewat babak adu penalti. Kemenangan tersebut membuat Hakim Ziyech cs. memastikan satu tempat di babak perempat final dan akan menantang tim kuat lainnya yakni Portugal.
Keberhasilan timnas Maroko melangkahkan kaki ke 8 besar Piala Dunia 2022 tentu tidak terjadi secara kebetulan. Banyak pihak bertanya-tanya apakah yang membuat sepak bola Maroko sedemikian maju sehingga mampu berbicara banyak di Piala Dunia. Berikut ini adalah 3 faktor yang membuat sepak bola Maroko bisa berkembang pesat:
1. Kebijakan pengembangan olahraga yang ambisius
Faktor pertama perkembangan sepak bola Maroko datang dari ambisi para pemegang kuasa di Kementerian Olahraga Maroko untuk mengembangkan berbagai capang olahraga tak terkecuali sepak bola.
Dimulai pada tahun 2014, Fouzi Lekjaa yang diangkat menjadi presiden federasi sepak bola Maroko (FRMF) mulai mengimplementasikan berbagai program salah satunya yaitu tentang infrastruktur.
Yang pertama adalah merenovasi infrastruktur berupa stadion atau lapangan latihan, baik yang dimiliki klub profesional maupun amatir. Lekjaa juga menghentikan penggunaan rumput sintetis dan menggalakkan pemakaian rumput alami. Presiden juga meminta klub untuk memiliki struktur organisasi yang rapi serta pendanaan yang stabil.
BACA JUGA: Profil dan Karier Goncalo Ramos, Penyerang Muda Masa Depan Timnas Portugal
2. Bantuan finansial kepada klub sepak bola
Bantuan finansial kepada klub sepak bola Maroko merupakan salah satu isi dari rangkaian kebijakan olahraga.
Menurut kebijakan ini, klub bola Maroko berada di bawah naungan Direktorat Kontrol dan Manajemen Nasional, sebuah model yang Maroko tiru dari liga Perancis. FRMF memberikan bantuan finansial tahunan kepada klub sebesar 700.000 dollar atau 11 miliar Rupiah.
Bantuan finansial dapat bertambah apabila klub mewakili Maroko untuk berkompetisi di ajang Liga Champions Afrika yang membuat perwakilan Maroko dapat berprestasi apik di kompetisi antarklub Afrika tersebut.
Bantuan finansial ini membuat kewajiban klub seperti pembayaran gaji pemain menjadi tepat waktu, fasilitas juga semakin memadai, sehingga kualitas pemain dan kompetisi juga meningkat.
3. Pengembangan akademi pemain muda
Pemerintah Maroko lewat federasi sepak bolanya juga berfokus pada bagian pengembangan pemain muda. Fouzi Lekjaa sebagai presiden FRMF mendirikan akademi di Berkane dan Tetouan khusus untuk pemain muda yang berpotensi menjadi pemain profesional di masa depan.
Kebijakan ini merupakan pengimplementasian janji Fouzi Lekjaa ketika dipilih sebagai presiden FRMF yaitu membantu klub untuk mengembangkan sarana latihan.
BACA JUGA: Brasil vs Kroasia: Sejarah Pertemuan Lebih Memihak pada Neymar dan Kolega
Akademi yang didirikan oleh federasi sepak bola Maroko ini merupakan kelanjutan dari kebijakan raja Maroko, King Mohammed VI yang juga telah mendirikan sarana latihan di Rabat.
Kebijakan pengembangan kualitas dari tempat latihan ini telah berkontribusi menghasilkan pemain muda yang kini meniti karier di Eropa seperti Youssef En-Nesyri (Sevilla FC), hingga Nayef Aguerd (Dijon FCO).
Nah itu tadi adalah faktor-faktor yang membuat sepak bola Maroko menjadi maju hingga dapat melangkah jauh di Piala Dunia 2022. Langkah federasi Maroko bisa menjadi salah satu acuan bagi pemerintah dan PSSI untuk mengembangkan sepak bola Indonesia menuju ke arah yang lebih baik.
Baca Juga
-
Pratama Arhan Main di K-League, Ini Rangkingnya di Jajaran Liga Top Asia
-
Rekap Tim Asia Tenggara di Pekan Perdana Piala Asia 2023, Thailand Menang!
-
Ini Pemain Indonesia yang Masuk dalam Daftar Unggulan di Malaysia Open 2024
-
Veda Ega Pratama Ikut Ajang Ini! 3 Fakta Red Bull MotoGP Rookies Cup
-
Peluang Cetak Sejarah! Ini Sepak Terjang Tim Asia Tenggara di Piala Asia
Artikel Terkait
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Hasil Timnas Indonesia U-20 vs Yaman: Skor Akhir 0-0, Garuda Muda Tanpa Kemenangan di Piala Asia U-20 2025
-
Sosok Amithya Ketua DPRD Kota Malang, Politisi yang Temui Massa Demo Indonesia Gelap
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Nomor Tak Lazim Sandy Walsh di Debut Bersama Yokohama Marinos
Hobi
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Persik Kediri Bidik Kemenangan di Bali, Badai Cedera Tak Jadi Penghalang?
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase
-
J-Hope BTS dan IVE Dikonfirmasi Tampil di Festival Lollapalooza Berlin 2025