Siapa di antara kalian yang gemar menulis karya sastra? Saya kira, sebagian dari kalian tentu menyukai kegiatan tersebut. Baik itu menulis puisi, cerpen, novel, drama, atau esai, kalian semua pasti tahu bahwa ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari menulis karya sastra.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan kepada kalian mengenai tiga manfaat menulis karya sastra yang Wajib Kalian Ketahui! Dan apabila kalian penasaran dengan penjelasan yang akan saya paparkan, silakan kalian baca artikel ini sampai selesai.
BACA JUGA: Sering Terlupakan, Berikut 4 Cara Melatih Kepekaan Menangkap Ide Tulisan
1. Meningkatkan Daya Pikir
Menulis karya sastra selalu bisa meningkatkan daya pikir. Mengapa demikian? Ketika kita menulis puisi, cerpen, novel, drama, atau esai, maka kita akan menuliskan sesuatu yang pernah kita alami sebelumnya; sedang kita alami; atau sesuatu yang kita bayangkan akan terjadi pada diri kita.
Ketika kita menuliskan sesuatu yang pernah kita alami sebelumnya, maka pikiran kita akan berusaha untuk menangkap momen atau ingatan tertentu terhadap sesuatu atau seseorang.
Begitupun ketika kita menuliskan sesuatu yang sedang kita alami maupun yang sedang kita bayangkan akan terjadi pada diri kita, maka pikiran kita akan berusaha keras untuk menangkap kejadian-kejadian yang sedang terjadi atau yang sedang berada di dalam imajinasi kita.
Maka dari itu, ketika kita menulis karya sastra, maka sejatinya pikiran kita sedang berusaha keras untuk menangkap suatu momen yang kita kehendaki.
Bedanya hanya terletak pada sesuatu yang sifatnya lampau (yang pernah kita alami sebelumnya), sesuatu yang sedang terjadi, dan sesuatu yang sifatnya masih di dalam imajinasi (yang kita bayangkan akan terjadi pada diri kita).
BACA JUGA: Waspada! 4 Bahaya Kucing Makan Tikus, Bisa Keracunan hingga Kena Penyakit
2. Mempertajam Rasa
Ketika kita menulis karya sastra, kita tidak akan semata-mata menitikberatkan karya kita kepada aspek rasionya saja. Bila demikian halnya, maka karya kita akan cenderung kering dan membosankan; dan itulah yang membedakan antara karya sastra dengan karya tulis yang lainnya.
Di dalam karya sastra, aspek intelektual dan aspek emosi sama pentingnya. Maka dari itu, ketika kita menulis karya sastra, kita memerlukan ketajaman rasa sebagai person yang menulis karya tersebut. Hal itu dikarenakan di dalam karya sastra, juga terdapat tokoh-tokoh (termasuk narator) yang memerlukan karakter.
Bagaimana bisa karakter pada tokoh-tokoh yang akan kita ciptakan dapat terbentuk, sedangkan kita sendiri tidak bisa menajamkan rasa untuk memberikan karakter pada tokoh-tokoh tersebut?
Selain itu, ketajaman rasa juga diperlukan sebagai bentuk penyajian karya kita kepada orang lain. Bagaimana dan seperti apa karya kita disampaikan, juga memerlukan ketajaman rasa.
BACA JUGA: Punya Umur Tanam Pendek, Inilah 5 Sayur yang Cepat Panen dan Menguntungkan
3. Meningkatkan Kepekaan
Sejatinya, karya sastra tidak pernah jauh dari kehidupan kita. Di dalam karya sastra, hal-hal yang sifatnya remeh-temeh harus tetap diperhatikan. Seperti contoh ialah daun yang jatuh.
Daun yang jatuh bisa diangkat menjadi sebuah karya sastra (baik sebagai inti cerita atau sebagai latar suasana), bila kita mampu menuliskannya dengan tepat. Dan untuk bisa menuliskannya dengan tepat, kita memerlukan pengamatan dan kepekaan yang intens terhadap berbagai gejala alam di sekitar kita.
Dengan melakukan pengamatan dan meningkatkan kepekaan, pikiran kita akan terangsang untuk selalu menangkap berbagai hal yang terjadi di sekitar kita. Lebih daripada itu, pikiran kita juga akan senantiasa terangsang dalam menangkap berbagai momen keindahan.
Nah, itu tadi adalah sedikit penjelasan mengenai tiga manfaat menulis karya sastra yang Wajib Kalian Ketahui! Adapun penjelasan ini merupakan penjelasan saya pribadi, berdasarkan pengalaman saya selama menulis karya sastra.
Dan selain hal-hal yang saya jelaskan di atas tadi, menulis karya sastra juga bisa memberikan manfaat lain bagi kalian, lho, salah satunya adalah memberikan keuntungan finansial. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian semakin tertarik untuk menulis karya sastra?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film Never Back Down: Kisah Remaja yang Mendalami Mix Martial Arts
-
Ulasan Film Warrior: Kisah Kakak-beradik yang Kembali Bertemu di Atas Ring
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
Ulasan Film The Fighter: Kisah Seorang Pria Meraih Gelar Juara Tinju Dunia
-
Ulasan Film Rocky: Kisah Petinju Lokal Meraih Kesuksesan di Dunia Tinju
Artikel Terkait
-
Manfaat Quality Time Ayah dan Anak seperti yang Dilakukan Raffi Ahmad-Rafathar, Efeknya Gak Main-Main!
-
Bahaya Makan Jeruk Bali Saat Konsumsi Obat, Ini Penjelasan Dokter!
-
Benarkah Cokelat Bisa Menjaga Kesehatan Jantung? Ini Faktanya
-
Ulasan Buku Momwriter's Diary, Jadi Ibu Berdaya sekaligus Penulis Produktif
-
Satu Abad Pramoedya Ananta Toer: 'Bumi Manusia' Jadi Bacaan Wajib Mahasiswa di Amerika, di Indonesia Ditinggalkan
Hobi
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Persik Kediri Bidik Kemenangan di Bali, Badai Cedera Tak Jadi Penghalang?
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase
-
J-Hope BTS dan IVE Dikonfirmasi Tampil di Festival Lollapalooza Berlin 2025