Kita sering dihadapkan dengan beberapa bacaan dengan gaya penulisan yang khas yang di mana ketika kita membaca tulisan itu kita langsung memiliki persepsi tentang penulis tersebut. Antara setiap penulis pasti ketara bedanya. Dan memang esensi tulisan adalah refleksi dari apa yang penulis pikirkan
Hal ini sejalan dengan teori psikologi behaviorisme menyatakan bahwa perilaku manusia dapat dijelaskan dan diprediksi berdasarkan stimulus yang diterima dari lingkungan dan respons yang dihasilkan oleh individu terhadap stimulus tersebut. Oleh karena itu, apa yang tampak dari individu (baik itu perilaku maupun respons terhadap stimulus) adalah refleksi dari proses pembelajaran dan pengalaman yang dihadapi individu dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Tetapi apa saja bentuk dari gaya maupun karakteristik pada sebuah tulisan? Yuk simak!
1. Penulis Terstruktur
Penulis dengan karakteristik terstruktur cenderung memiliki kepribadian yang tertata dan sistematis dalam cara berpikir dan bertindak. Mereka menyukai perencanaan dan pengaturan yang terstruktur, sehingga dapat mengorganisir ide-ide secara logis dan menghasilkan tulisan yang tersusun rapi dan mudah dipahami oleh pembaca.
Penulis terstruktur seringkali membuat kerangka tulisan yang terdiri dari poin-poin penting, sehingga memudahkan mereka dalam menyusun tulisan dengan alur yang terarah dan efektif. Dengan karakteristik ini, penulis terstruktur mampu menghasilkan tulisan yang memperlihatkan kejelasan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi, serta mampu memperkuat pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
2. Penulis Impulsif
Lain halnya dengan tipe terstruktur, penulis dengan karakter impulsif tidak memiliki garis besar terhadap apa yang ditulis. Bisa jadi pada penulisan yang ditulis bersifat dadakan karena kerap menulis tanpa persiapan atau spontan dan secepat mungkin mengeksekusi apa yang ada dipikirannya. Sehingga tulisannya dapat terlihat acak-acakan dan kurang terstruktur sehingga beberapa informasi di dalamnya tidak dapat tersampaikan dengan tepat karena penyampaian yang kurang memperhatikan kesesuaian tata bahasa.
3. Penulis Deskriptif
Kali ini penulis dengan karakteristik deskriptif memiliki kemampuan dalam memperhatikan detail kecil pada penulisannya. Penulis ini cenderung mampu menggambarkan suatu hal pada kata-kata yang jelas dan terperinci sehingga pembaca dapat membayangkan secara mudah maksud dari tulisan tersebut. Bahkan cenderung memiliki nilai tulisan yang mampu membangkitkan emosi dan menghidupkan cerita karena memiliki daya imajinatif kuat dan kreatif dalam mendeskripsikan tulisan
4. Penulis Argumentatif
Penulis dengan karakteristik argumentatif mampu menyajikan tulisannya secara logis dan persuasif dengan kerap menguatkannya sesuai data, fakta, dan informasi yang relevan dan tak jarang menggunakan sudut pandang lain untuk memperkaya argumennya.
Kepribadian pada karakteristik ini cenderung kritis dan analitis yang tinggi dalam memandang sebuah permasalahan. Bahasa yang digunakan biasa tersusun secara jelas dan lugas sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah maksud dari sang penulis.
5. Penulis Singkat dan Padat
Penulis pada karakteristik ini cenderung menggunakan kalimat pendek tanpa mempertimbangkan jumlah kata yang tersusun. Penulis tidak suka membuang waktu dan energi untuk terlalu mengekspresikan gagasan, biasanya penulis ini memiliki kepribadian yang praktis dan efisien dalam berpikir dan bertindak bahkan cenderung menghindari pengulangan dan kalimat yang berlebihan, serta memilih kata-kata yang tepat dan sederhana untuk memudahkan pembaca dalam memahami pesan yang disampaikan.
Catatan tambahan
Pada hakikatnya semua penulis itu memiliki keunikannya masing-masing. Terlalu kompleks pemikiran dan perilaku seseorang jika hanya didefinisikan dalam satu atau dua hal klasifikasi. Maka, setiap penulis dapat memiliki kombinasi yang lebih luas dari beberapa karakteristik di atas. Hal ini tergantung pada preferensi dan gaya menulis masing-masing penulis.
Semoga bermanfaat dan selamat menulis!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tim PPK Ath-thobib Universitas Jambi Ubah Rumah Terlantar Jadi Wadah Ekspansi Anti-Stunting
-
Resmi! Tim PPK Ormawa Opening Program STARLING Guna Turunkan Risiko Stunting
-
Kompak! Mahasiswa Universitas Jambi dan Warga Legok Beraksi Goro Toga Tangkul
-
Cegah Stunting: Penyuluhan Stunting dan PHBS Disambut Antusias Warga Legok Jambi
-
Begini Kata Mantan Direktur WHO tentang Pandemi di Seminar Internasional FKIK UNJA
Artikel Terkait
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
-
Apa Gaya Rambut Shayne Pattynama? Tukang Cukur Timnas Bocorkan Potongan Andalan Skuad Garuda
-
Mengenal Gaya Rambut Poodle Perm, Dikait-kaitkan dengan Kasus Ivan Sugianto
-
Disamakan dengan Cristiano Ronaldo, Gaya Selebrasi Marselino Ferdinan Usai Kalahkan Arab Saudi Jadi Omongan
-
Tingkatkan Kompetensi, Polda Jambi Gelar Pelatihan Pelayanan Prima
Hobi
-
Julian Oerip Pemain Keturunan Mirip Tijjani Reijnders Grade A
-
Pujian Berkelas Legenda Inggris ke Timnas Indonesia: Sedang Naik Daun
-
Gegara Belanda, Jayden Oosterwolde Masih Tunda Tawaran Timnas Indonesia dan Suriname
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
Terkini
-
Manganya Berakhir, You and I Are Polar Opposites Siap Diadaptasi Jadi Anime
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Tertahan di Zona Nyaman, Bagaimana Pengaruh Pertemanan Terhadap Masa Depan?
-
Intip Harga Tiket Konser Kyuhyun Super Junior di Jakarta, Mulai Rp1,35 Juta
-
3 Drakor Ciamik yang Dibintangi Bae Doona, Ada The Silent Sea