Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Ezna Artoria
Ilustrasi Novel Jejak Langkah (DocPribadi/ Ezna Artoria)

Novel dengan judul Jejak Langkah merupakan novel bagian ketiga dari Tetralogi Buruh karya Pramoedya Ananta Toer, salah satu penulis Indonesia terkemuka dan paling produktif menghasilkan karya selama masa hidupnya. Novel ini secara garis besar menceritakan perjuangan melawan kolonialisme Belanda di Indonesia pada abad ke-20, Minke memasuki fase pengorganisasian masa untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialisme.

Dalam novel ketiga Tetralogi Buru berjudul Jejak Langkah ini mengisahkan perjalanan hidup Minke, seorang tokoh utama yang didasarkan pada sosok Tirto Adhi Soerjo, seorang aktivis nasionalis pada masa kolonial. Minke adalah seorang pribumi yang cerdas dan berpendidikan, yang berjuang melawan diskriminasi dan mencari keadilan bagi rakyat Indonesia.

Novel ini memaparkan kompleksitas politik dan sosial pada masa itu, serta ketegangan antara pribumi dan penjajah Belanda. Pramoedya Ananta Toer dengan cerdik menggambarkan konflik rasial, penindasan budaya, dan konflik ideologi yang melibatkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Minke dengan segenap kepiawaiannya menyatukan kekuatan-kekuatan dari berbagai elemen masyarakat melalui pengorganisasian atau konsolidasi guna melawan penindasan kolonialisme.

Salah satu hal yang membuat "Jejak Langkah" begitu menarik adalah penggunaan bahasa yang kaya dan deskriptif oleh Pramoedya. Ia mampu menghadirkan suasana dan lanskap kolonial Indonesia dengan detail yang menakjubkan. Pembaca dibawa untuk merasakan kehidupan sehari-hari, kegembiraan, kesedihan, dan keputusasaan yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel ini.

BACA JUGA: Pantai Nglambor, Tempat Wisata di Gunungkidul dengan Panorama Alam Indah

Pramoedya juga berhasil menampilkan karakter-karakter yang kompleks dan mendalam. Minke adalah tokoh yang sangat kuat, berjuang untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesulitan dalam hidupnya. Novel ini juga menggambarkan perempuan-perempuan kuat dalam perjuangan kemerdekaan, seperti Nyai Ontosoroh dan Annelies. Alur cerita dan konflik dipaparkan secara kompleks dan bertingkat, sehingga semakin mewarnai perjalanan cerita seorang Minke sebagai tokoh utama dan membuat novel ini sangat menarik untuk dibaca.

Melalui "Jejak Langkah," Pramoedya Ananta Toer juga menyampaikan pesan-pesan yang mendalam tentang pentingnya mempertahankan identitas budaya, nasionalisme, dan perjuangan untuk keadilan sosial. Ia menggambarkan semangat perlawanan terhadap penjajah serta keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kesetaraan.

Secara keseluruhan, "Jejak Langkah" adalah sebuah novel yang luar biasa dan memikat. Karya ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah Indonesia, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan mengenai tema-tema universal seperti identitas, perjuangan, dan keadilan.

Pramoedya Ananta Toer melalui gaya penulisannya yang khas berhasil menciptakan sebuah karya sastra yang menginspirasi dan bernilai tinggi. Hal paling penting dari novel ini, yakni membangunkan kesadaran kuat akan identitas kita sebagai suatu bangsa yang harus terus memacu diri memberikan kebaikan bagi peradaban dan kemajuan bangsa.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ezna Artoria