Pekan kedua guliran liga 1 Indonesia langsung mendatangkan ujian bagi induk sepak bola Indonesia, PSSI. Setelah match day pekan pertama lalu relatif berjalan aman, kondusif dan nyaris tanpa insiden, tidak demikian halnya dengan pekan kedua lalu.
Salah satu hal yang ditakutkan oleh PSSI dan sang ketua umum Erick Thohir, yakni kisruh di antara para pendukung akhirnya terjadi, bahkan ketika kompetisi masih berjalan dua pekan saja. Adalah suporter PSM Makassar yang kedapatan melakukan pelanggaran aturan yang telah ditetapkan oleh federasi.
Pada pertandingan antara PSM Makassar melawan Dewa United yang berlangsung di Stadion Gelora B. J Habibie Pare-pare Sulawes Selatan tersebut, suporter tuan rumah tiba-tiba saja berulah. Mereka yang datang ke stadion, justru saling berjibaku dengan sesama pendukung PSM Makassar. Parahnya lagi, hal tersebut terekam jelas oleh para suporter lainnya, sehingga pada akhirnya viral di berbagai media sosial.
Tentu saja hal ini sangat membahayakan bagi persepakbolaan Indonesia saat ini. Pasalnya, induk sepak bola dunia, FIFA sendiri saat ini tengah memantau perkembangan industri sepak bola di Indonesia, buah dari penunjukan mereka terhadap negeri ini menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-17 pada akhir tahun ini.
Menyikapi sikap sensitif yang ditunjukkan kepada FIFA, sekaligus untuk membangun kepercayaan induk sepak bola dunia tersebut, PSSI beberapa waktu lalu mengumumkan larangan bagi para suporter untuk mendukung secara langsung klubnya di laga away atau tandang. Sebuah hal yang dinilai bisa meminimalisir bentrokan-bentrokan tak berguna dari para pendukung yang bisa saja membuat FIFA kembali merevisi kepercayaan yang telah diberikan.
Namun sayangnya, baru juga pekan kedua dimulai, suporter PSM Makassar justru sudah membuat ulah. Bukan dengan suporter klub lain, mereka justru berjibaku dan saling serang dengan rekan-rekan sendiri karena tak ada pendukung lawan yang hadir dalam pertandingan tersebut. Entah apa yang ada di dalam pikiran mereka, sehingga kembali membuat Indonesia kini berada di posisi yang rumit di mata FIFA.
Kini, kita tinggal menunggu ketegasan dari PSSI, apakah rencana pengurangan poin dan hukuman-hukuman terhadap klub dan suporter pelanggar aturan akan diterapkan kepada PSM Makassar ini? Yang jelas, semua menunggu ketegasan dari federasi demi target dan tujuan yang jauh lebih besar.
Baca Juga
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Di Balik Kegagalan Meraih Juara, Ada Deja Vu yang Menghantui Timnas Indonesia
-
Timnas Filipina dan 3 Alasan Piala AFF U-23 Edisi 2025 Tak Akan Terlupakan oleh Mereka
-
Piala AFF U-23 dan Tebaran Ancaman Filipina Terhadap Kekuatan Mapan Sepak Bola Asia Tenggara
-
Piala AFF U-23 dan Raihan Gelar Individu yang Terasa Hambar bagi Seorang Jens Raven
Artikel Terkait
-
Bocor Tim Ranger Medsos Erick Thohir, Said Didu: Sejak Gunakan ATM Bank BUMN untuk Kampanye, Integritasnya Sudah Dipertanyakan
-
Erick Thohir Tegaskan WSBK Mandalika Tidak Dihapus: Masih Negosiasi Royalti
-
Edisi Bucin, Ketum PSSI Erick Thohir Berikan Ucapan Romantis untuk Sang Istri Elizabeth Tjandra
-
Kritik Persija Jakarta Terlalu Banyak Kesalahan Kontra Persikabo 1973, Thomas Doll: Saya Tidak Suka Melihatnya
-
Ketum PSSI Erick Thohir Sepakat Hentikan Liga 1 Musim ini, Bagaimana Nasib Pemain Persib, Persija, Persebaya, dan Lainnya?
Hobi
-
Bermain Cerdas, Hidup Hebat: Pelajaran dari Lapangan Futsal
-
Umumkan Skuad, Persib Bandung Usung Misi Hattrick BRI Super League 2025/26
-
Pikul Beban Sendiri di Aprilia, Marco Bezzecchi Rasakan Tekanan Mental
-
BRI Super League: Kondisi Prima, Persik Kediri Percaya Diri Tatap Kompetisi
-
Pemain Keenam: Ketika Teknologi Menjadi Kunci Tim Juara
Terkini
-
4 Essence Toner Efektif Mencerahkan Wajah, Aman untuk Bumil dan Busui
-
Review HP Omnibook Ultra Flip 14: Tipis Buat Gaya, Kuat Buat Kerja
-
Dari Lapak ke Harapan: Mahasiswa KKN UMBY Ramaikan UMKM di Bantul Expo 2025
-
Review Film Sihir Pelakor: Teror Sabdo Pandito dalam Balutan Horor Religi
-
Ulasan Novel Hazel Says No: Keberanian Hazel dalam Menolak Eksploitasi