Dalam rangka mempersiapkan skuat terbaik untuk gelaran Piala Dunia U-17, pelatih Timnas Indonesia U-17 coach Bima Sakti menyatakan bahwa dirinya tak menutup kesempatan para pemain diaspora untuk bergabung dalam skuat. Namun coach Bima memberi syarat setidaknya tiga hal bagi para pemain yang ingin menjadi bagian dari timnya.
Syaratnya antara lain sang pemain memiliki ayah atau ibu yang berpaspor Indonesia, pemain sendiri saat ini berpaspor Indonesia, dan pemain diaspora tersebut harus memiliki kualitas yang lebih baik dari para pemain di Timnas sebelumnya. Tiga syarat yang cukup masuk akal karena selain berorientasi pada kekuatan skuat, juga mempertimbangkan efektifitas waktu.
Mengenai syarat yang kedua, yakni syarat mengenai para pemain diaspora yang harus memiliki paspor Indonesia, sejatinya sangat relevan dengan kondisi skuat Timnas U-17 saat ini.
Selain akan meminimalisir keruwetan proses naturalisasi yang bisa saja memakan banyak waktu dan dikhawatirkan tak selesai hingga penyelenggaraan turnamen, hal tersebut juga menjadi sebuah garansi tersendiri bagi masa depan Timnas Indonesia.
Kita tak menampik kenyataan bahwa semenjak ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ataupun U-17, banyak talenta-talenta muda keturunan Indonesia yang menyatakan hasratnya untuk memperkuat Timnas Indonesia. Hal ini tentu saja menjadi sebuah hal yang sangat riskan, ketika PSSI membuak kran naturalisasi lebar-lebar kepada para pemain muda tersebut.
Pasalnya, bisa saja kenyataan pahit akan terjadi dan dirasakan oleh Indonesia. Mengingat usia para pemain yang masih berada di bawah 17 tahun, kans pemain-pemain tersebut untuk kembali berpindah federasi masih terbuka lebar.
Terlebih lagi, FIFA sendiri telah membuat aturan bahwa jika seorang pemain belum pernah memperkuat timnas senior suatu negara, atau bermain di timnas senior sebelum berusia 21 tahun, maka pemain tersebut masih memiliki kesempatan untuk berpindah kewarganegaraan.
Mungkin saja coach Bima melihat celah tersebut, sehingga tak ingin turnamen Piala Dunia U-17 di Indonesia hanya dijadikan "batu loncatan" oleh para pemain diaspora untuk memperlihatkan kualitasnya kepada dunia.
Karena sudah bukan sebuah rahasia lagi, perhelatan berkelas dunia di bawah naungan FIFA, selalu memilik daya tarik tersendiri bagi para pemandu bakat, baik di tingkatan klub maupun di tingkatan negara.
Jadi, logis sekali ya coach Bima memberikan syarat demikian bagi para pemain diaspora!
Baca Juga
-
Lengserkan Branko Ivankovic, Cinta Lama Timnas China kepada STY Berpotensi Mekar Kembali
-
Imbas Kalah Telak dari Malaysia, Timnas Vietnam Jadi Bahan Olok-Olokan Media China
-
Sebut Indonesia Bakal Kalah dari Malaysia, Tak Ada yang Salah dengan Komentar Pundit Vietnam
-
Indonesia Sudah Pasti, Bagaimana Perhitungan Peluang Lolos Tim-Tim ASEAN ke Piala Asia 2027?
-
Hadiah Juara Piala Presiden 2025 Rp5,5 Miliar, Besar Mana dengan Kampiun Liga 1 dan Liga 2?
Artikel Terkait
-
TC Timnas U-17 Digelar Mulai Hari Ini, Ada 6 Pemain Diaspora yang Dipilih Bima Sakti
-
Kiper Tartip Keoinhouan Curi Perhatian Usai Terbantai Timnas Indonesia di Piala AFF, Mendadak Fans Tanah Air Membelot ke Laos
-
Pernyataan Lengkap Buro Happold Soal Polemik JIS: Pembangunan Tak Sesuai Panduan
-
Resmi Pelatih Timnas Indonesia Mundur dari Jabatannya sebelum Kualifikasi Piala Asia 2024
-
Terbukti! Para Pemain yang Dicoret STY, Karir Mereka Kini Makin Amburadul
Hobi
-
Tanpa Pelatih Kepala, Arema FC Jalani Game Taktikal dalam Latihan Perdana
-
Saddil Ramdani Tak Sabar Ikut Latihan, Persib Bandung Bersiap Menuju Piala Presiden
-
Media Italia Bongkar Masa Depan Jay Idzes Bersama AC Venezia, Seperti Apa?
-
Patrick Kluivert Nilai Lini Depan Buruk, Dua Nama Ini Bisa Jadi Solusi Timnas Indonesia
-
Pecat Imran Nahumarury, Malut United FC Bakal Rekrut Pelatih Asing?
Terkini
-
4 Ide Padu Padan Outfit Minimalis dan Modis ala SinB VIVIZ
-
Lagu Black Mirror oleh ONEUS: Refleksi Canggih di Dunia Penuh Layar
-
Ulasan Novel Happiness Battle: Sisi Gelap Kehidupan Ibu-Ibu Sosialita
-
Direncanakan Tayang Awal 2026, Produksi The Pitt Season 2 Resmi Dimulai
-
Review Novel Jadi Siapa Pemenangnya? Pilih Orang Baru atau Cinta Pertama?