Malang tak datang ditolak, mujur tak dapat diraih itulah perumpamaan timnas putri U-19 dalam semifinal Piala AFF Wanita U-19. Akibat kartu merah di awal laga terhadap kiper, Thailand mengalahkan Indonesia dengan telak.
Kalau boleh berandai-andai, pertandingan pasti akan berjalan alot ketika timnas putri U-19 dalam formasi lengkap. Rentetan kemenangan di fase grup dapat menjadi modal bagus hadapi Thailand.
Bahkan meski harus bermain dengan 10 pemain, fighting spirit pemain tetap luar biasa. Tujuh gol yang bersarang di gawang timnas putri Indonesia tidak mengendorkan semangat juangnya. Mereka tetap mampu bergerak sepanjang laga.
Dengan tanpa bermaksud menyalahkan Fani, kartu merah yang diterima hendaknya menjadi pelajaran berharga. Pelanggaran yang dilakukan, mau dibela bagaimanapun, layak diganjar kartu merah. Maka, akan lebih bijak jika membiarkan satu gol melesak ke gawang, namun tim tetap utuh.
Pertimbangan ini yang seharusnya dilakukan. Dengan menyisakan 87 menit waktu bertanding bersih, jelas berat bagi tim. Sedangkan di bawah mistar adalah kiper cadangan yang belum pernah ditampilkan sepanjang even.
Lebih berat lagi, yang harus dihadapi adalah Thailand. Tim tangguh di samping Vietnam yang merajai sepak bola wanita Asia Tenggara. Thailand dalam urusan prestasi, jelas di atas Indonesia.
Kesalahan kecil Fani ini akhirnya berakhir fatal bagi tim. Penyesalan yang dilakukan setelah mendapat kartu merah, tidak bisa membantu tim. Performa menawan dengan kebobolan 1 gol selama fase grup, hilang semuanya.
Namun meski harus menerima kekalahan telak, acungan jempol patut diberikan pada timnas putri U-19. Penampilan ciamik mereka memberikan jaminan prestasi lebih baik pada masa mendatang. Kepiawaian coach Rudy Eka Priyambara dalam membentuk dan melatih anak-anak timnas putri U-19 terbukti berhasil.
Bagi PSSI sendiri, keberadaan timnas putri U-19 perlu ditindaklanjuti. Timnas putri U-19 sudah menjadi sebuah kerangka tim yang baik. Pembenahan di beberapa sisi dipastikan membuat mereka layak berdiri sejajar dengan Vietnam dan Thailand.
Kekalahan dari Thailand tidak perlu ditangisi. Laga perebutan tempat ketiga harus dioptimalkan untuk menebus kekalahan dari Thailand kemarin. Saatnya timnas putri U-19 melampiaskannya pada Myanmar.
Baca Juga
-
Mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025 Tidak Hanya Untungkan Timnas Indonesia
-
Tambah 4 Pemain Diaspora, Harusnya PSSI Berani Revisi Target SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Borong 2 Gol Kemenangan ke Gawang Arema FC, Eksel Runtukahu Penuhi Janjinya
Artikel Terkait
-
Alwi Farhan Rebut Tiket ke Perempat Final BAJC 2023 Usai Kalahkan Wakil Thailand
-
Gercep! Singapura Sudah Tentukan Musuh untuk FIFA Matchday September, Timnas Indonesia Lawan Siapa?
-
Shin Tae-yong Bisa Panggil Pemain Eropa Gantikan 3 Nama yang Dilarang AFC Main di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024
-
Ckckck! Masalah Tinggi Badan Jadi Sorotan di Skuad Timnas Indonesia U-17, Pemain dengan Kondisi Begini Auto Gigit Jari
-
Kegiatan Bisnis Mulai Bangkit di Kuartal II, BI Ungkap Datanya
Hobi
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
Terkini
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Sinopsis dan Kontroversi Drama China Love dan Crown, Layakkah Ditonton?
-
5 Rekomendasi Drama China Misteri Baru 2025 untuk Temani Akhir Pekan
-
Indonesia di Mata Ji Chang Wook: Perjalanan Healing yang Penuh Makna
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan