Exco PSSI Arya Mahendra Sinulingga meladeni komentar-komentar warganet yang mempertanyakan hukuman kericuhan yang terjadi di BRI Liga 1.
Keributan antar supporter kembali terjadi pada BRI Liga 1 musim 2023/2024, kericuhan tersebut terjadi pada saat pertandingan yang mempertemukan antara Persik Kediri VS Arema FC yang digelar di Stadion Brawijaya, Kediri.
Dari video yang sudah beredar, tercatat bahwa kisruh tersebut dilakukan oleh 25 orang oknum pendukung dari Arema FC yang datang langsung ke Kediri.
Melalui akun Instagram @pengamatsepakbola, banyak sekali warganet yang bertanya-tanya tentang ketegasan PSSI dalam menangani kejadian ini. Tak tanggung, Arya Mahendra Sinulingga selaku exco PSSI langsung menjawab komentar-komentar tersebut.
BACA JUGA: Diprotes, Bima Sakti Beber Alasan Tak Lakukan Seleksi Timnas Indonesia U-17 di Papua
“Ngomong doang yang banyak, tapi ketegasannya enggak ada. Omong kosong ah @erickthohir @arya.m.sinulingga,” tulis sindir akun Instagram @fir***.
Melihat hal tersebut, Arya langsung memberikan komentar penjelasan.
“Komdis akan memutuskan, mereka sedang bekerja. Lihat PSM sudah dihukum pasal berlapis. Karena menjatuhkan hukuman bukan tinggal hukum, karena harus adil,” tulis jelas Arya.
“Ada tahapan untuk pengurangan poin, sudah baca aturannya? Bukan langsung pengurangan poin. Kalau belum baca peraturannya, kita susah diskusi,” lanjut Arya Sinulingga menanggapi komentar yang mempertanyakan soal hukuman pengurangan poin.
BACA JUGA: Geram Suporter Penyusup, Erick Thohir: Jangan Lupa Peristiwa Kanjuruhan!
Melihat kericuhan yang terjadi kembali ini, banyak sekali pecinta sepak bola yang menyayangkan kejadian ini. Bahwasanya keributan ini merupakan kali ketiganya dalam tiga pekan awal bergulirnya liga kasta tertinggi di Indonesia, BRI Liga 1.
Di mana kerusuhan sebelumnya terjadi pada saat laga PSM Makassar VS Dewa United dan Persis Solo VS Persebaya Surabaya. Kedua kericuhan tersebut sudah mendapati hukuman resmi dari komdis PSSI berupa denda, larangan memakai atribut, dan hukuman berat lainnya.
Dalam situasi ini, jika ingin membangun kualitas sepakbola tanah air menjadi semakin maju dan berkembang, bukan hanya PSSI yang harus berbenah, melainkan dari kalangan supporter pun harus menyadari tindakan-tindakan apa saja yang seharusnya tidak dilakukan dan bisa merugikan baik dari pihak klub atau citra sepak bola Indonesia di mata FIFA.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Timnas Indonesia Wajid Pertajam Lini Serang jika Ingin Lolos Piala Dunia 2026!
-
Kenapa Penalti Justin Hubner Diulang? Ternyata Begini Alasannya!
-
Bak Emi Martinez, Ernando Ari Unjuk Tarian Usai Blok Tendangan Penalti
-
Miliki Squad Lebih Mahal, Apakah Timnas Indonesia U-23 Bisa Taklukan Qatar?
-
Menerka Peluang Timnas Indonesia Lawan Qatar di Piala Asia U-23
Artikel Terkait
-
Cek Fakta: Kesabaran Sudah Habis Gegara Kembali Dicurangi, Indonesia Akhirnya Pilih Keluar dari AFF?
-
Thomas Doll Bongkar Pentingnya Kemenangan Persija atas Bhayangkara FC: Bukan Sekedar 3 Poin
-
Diprotes, Bima Sakti Beber Alasan Tak Lakukan Seleksi Timnas Indonesia U-17 di Papua
-
Tampil Tajam, 4 Striker Muda BRI Liga 1 Bisa Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23
-
Tagar Teco Out Menggema, Supporter Bali United Singgung Soal Ganti Luis Milla
Hobi
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Bersinar di AFF U-23, Dony Tri dan Rayhan Hannan Tembus Tim Utama Persija?
-
Jadwal Formula 1 GP Hungaria 2025, Lando Norris Ingin Cetak Sejarah
-
Percaya Diri, Fabio Quartararo Anggap Dirinya Setara dengan Marc Marquez
-
Pernah Bikin Masalah, Kenapa Pelindung Kaca Helm MotoGP Boleh Disobek?
Terkini
-
Mengapa Bendera Bajak Laut One Piece Berkibar Jelang HUT NKRI ke-80?
-
SEVENTEEN "Clap": Lagu Rock yang Ajak Bertepuk Tangan di Hari yang Sial
-
Berbahasa Inggris Hingga Emosional, Ini 3 B-side Album Key SHINee "Hunter"
-
Cuma Satu Season, Ini 5 Rekomendasi Anime Romance yang Patut Ditonton
-
Echoes oleh ENHYPEN: Teman Melamun saat Tengah Malam, Liriknya Penuh Makna