Diprotes, Bima Sakti Beber Alasan Tak Lakukan Seleksi Timnas Indonesia U-17 di Papua

Hayuning Ratri Hapsari | M. Fuad S. T.
Diprotes, Bima Sakti Beber Alasan Tak Lakukan Seleksi Timnas Indonesia U-17 di Papua
Pelatih Timnas U-17, Bima Sakti (pssi.org)

Pasca mengumumkan dua belas kota yang menjadi tempat penyelenggaraan seleksi Timnas Indonesia U-17, induk sepak bola Indonesia, PSSI mendapatkan beragam protes.

Akun Instagram resmi federasi, @PSSI bahkan dipenuhi dengan komentar-komentar dari para warganet yang merasa tak puas dengan pembagian zona dan wilayah seleksi yang dilakukan oleh federasi.

Alasan utama para pemrotes sangat jelas, karena dari 12 kota yang telah dirilis oleh PSSI, tak ada satu pun kota yang berada di wilayah kepulauan Maluku dan Papua.

Hal tersebut dinilai sangat tak masuk akal, mengingat selama ini bakat-bakat emas dari dua wilayah tersebut selalu bermunculan dan menjadi andalan bagi Timnas Indonesia di berbagai level usia.

Tak ingin terlalu berpolemik mengenai tak adanya kota di wilayah Maluku dan Papua yang masuk dalam daftar penyelenggaraan seleksi, pelatih kepala Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti akhirnya buka suara.

Mantan asisten pelatih Luis Milla tersebut menjelaskan bahwa tak adanya wilayah Maluku dan Papua dalam list adalah demi efisiensi waktu, karena Timnas U-17 sendiri juga dikejar waktu penyelenggaraan.

Tak hanya itu, coach Bima juga menyatakan bahwa untuk daerah Indonesia Timur, bisa bergabung dengan titik lokasi seleksi terdekat, yakni di Pulau Sulawesi. Di Pulau Sulawesi sendiri, tim pemantau bakat Timnas U-17 memplot kota Manado dan Makassar menjadi tempat seleksi.

"Papua nanti gabung di Manado atau di Makassar," jelas Bima.

Lebih lanjut, Bima Sakti juga menjelaskan bahwa daerah-daerah lain yang menjadi titik seleksi, selalu kedatangan peserta dari daerah lain yang terdekat dengan titik tersebut.

"Ya mereka ini bergabung. Ini juga kemarin yang di Palembang juga ada yang dari Jambi, Lampung, jadi mereka datang. Nanti di Medan ya dari Aceh, dari semua daerah. Kalau keliling ke semua daerah, waktunya habis," beber Bima seperti disitasi dari akun TikTok Langkat TV.

Nah, jika melihat dari penjelasan coach Bima, salah satu sebab mengapa Maluku dan Papua tidak masuk dalam titik seleksi, dikarenakan efisiensi waktu. Karena kita tahu, hingga bergulirnya Piala Dunia U-17 nanti, PSSI hanya memiliki waktu maksimal lima bulan untuk mempersiapkan tim terbaiknya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak