Menjelang mulainya musim baru 2023-2024, tim sepak bola Eropa sangat disibukkan dengan mempersiapkan banyak hal. Salah satu yang wajib dilakukan adalah menyiapkan komposisi skuat dengan aktif di bursa transfer, seperti membeli dan menjual pemain bahkan mengganti pelatih sekalipun.
Tak hanya itu, persiapan lain yang tak kalah penting adalah mempersiapkan jubah tempur bagi seluruh tim yang akan berlaga. Ya, kostum pemain dewasa ini adalah hal yang memiliki peran krusial dalam perkembangan industri sepakbola.
Jersey merupakan ladang cuan yang besar bagi sebuah tim. Selain karena penjualannya yang menyumbang pemasukan, hal tersebut juga disebabkan karena pada umumnya sebuah jersey menyediakan ruang bagi sponsor yang bersedia membayar mahal demi menampilkan perusahaannya pada setiap pertandingan.
Sponsor utama pada jersey klub sepak bola utamanya tim-tim besar Eropa biasanya terpampang pada bagian dada. Namun, pada musim depan, ternyata ada beberapa tim besar Eropa yang tidak menampilkan sponsor pada jersey mereka alias jersey polosan. Berikut daftarnya:
1. AS Roma
Kuda hitam asal Italia, AS Roma tidak mencantumkan sponsor pada jersey terbaru yang dirilis pada awal Juli lalu. Jersey baru dari Giallorossi masih menggunakan warna merah marun dengan strip tiga garis kuning khas Adidas yang merupakan apparel baru mereka. Selain logo Serigala dan Adidas di bagian dada depan serta slogan tim di leher bagian belakang, tidak ada lagi sponsor yang melekat pada jersey tersebut.
Alasan dibalik polosnya jersey AS Roma musim depan adalah karena tim ibu kota ini telah memutus kontrak dengan sponsor mereka di musim lalu, Digitalbits. Perusahaan cryptocurrency itu telah gagal dalam memenuhi kewajiban keuangan mereka terhadap klub sehingga Roma memutuskan untuk tampil bersih pada musim depan.
2. SS Lazio
Rival sekota AS Roma, SS Lazio rupanya juga melakukan hal serupa yakni tidak memasang logo sponsor pada seragam mereka di musim depan. Jersey Elang Ibu Kota ini seperti biasa menggunakan warna biru langit dengan bayangan elang dan sedikit kombinasi warna putih pada bagian kerah dan ujung lengan.
Jersey yang diproduksi oleh apparel Mizuno ini tidak disertai dengan sponsor, hanya terdapat logo klub dan apparel di bagian depan. Rupanya, Lazio sengaja tampil polosan karena belum mencapai kesepakatan dengan pihak manapun. Selain itu, polosnya jersey ini juga mendukung tema 70-an yang terkesan klasik dan simpel. Terlebih lagi, Lazio juga lebih sering mengenakan jersey polos pada setiap musim.
3. Sevilla FC
Raja Liga Eropa, Sevilla FC ternyata juga tidak memiliki sponsor pada jersey terbarunya. Jersey tim La Liga ini diproduksi oleh apparel Castore dengan menampilkan desain tradisional yang terinspirasi dari tahun 2000-an. Didominasi warna putih dengan lis merah pada bagian kerah dan lengan, jersey ini menampilkan nuansa vintage yang kian kental dengan polosnya bagian depan.
Bagian depan dari jersey terbaru Sevilla hanya dihiasi dengan logo klub di dada kiri serta logo apparel di dada kanan. Selebihnya, hanya ada motif abstrak yang siluet di seluruh bagiannya. Selain karena faktor tema masa lalu, polosnya jersey juara 7 kali Liga Eropa ini dipengaruhi oleh belum dicapainya kesepakatan dengan sponsor baru. Senada dengan Lazio, Sevilla juga lebih sering mengenakan jersey polosan tiap tahunnya.
4. Chelsea FC
Raksasa London yang tengah terseok-seok, Chelsea menjadi tim besar yang jersey-nya cukup mengejutkan. Mengusung tema 90-an, jersey The Blues pastinya didominasi warna biru dengan sentuhan warna emas dan putih pada bagian ketiak dan ujung lengan serta logo klub dan apparel yang berwarna keemasan.
Menariknya, jersey yang diproduksi oleh Nike ini dirilis tanpa menampilkan sponsor di bagian depan. Hal ini cukup mengejutkan mengingat tim yang telah dua kali menjuarai Liga Champions ini biasanya menjual mahal sponsor di jersey mereka. Rupanya, polosnya jersey Chelsea musim depan disebabkan karena habisnya kontrak dengan sponsor musim lalu, Three serta gagalnya kesepakatan dengan Paramount+ serta Stake.com.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
'Berjudi' di Bukit Penanjakan, Spot Sunrise Terbaik dan Terburuk Gunung Bromo
-
Pemilu 2024 di Depan Mata, Yuk Simak Tutorial Mencoblos Pilihan Kita Agar "Sah"
-
Tak Perlu Ke Malaysia, Nasi Kandar yang Viral Itu Ternyata Ada Juga di Malang
-
Update Ranking Bulutangkis Dunia Februari 2024, Mana Wakil Indonesia?
-
Pendakian Gunung Tanggung Pasuruan, Nanjak Minimal View Maksimal
Artikel Terkait
-
Cara Mendaftar Erasmus Mundus Scholarship, Kuliah Gratis di Eropa
-
Apa Itu Beasiswa Erasmus Mundus? Program Studi S2 ke Eropa
-
Gencatan Senjata Hanya 'Tabir Asap', Hamas: Perang Tak Akan Berakhir
-
Balasan China? Produsen Mobil Didesak Hentikan Investasi di Negara Pendukung Tarif Eropa
-
Eks-Timnas Belanda Sebut Mees Hilgers Layak Berkarir di Klub Besar Eropa
Hobi
-
Rizky Ridho, dan Akselerasi Kejutannya yang Selalu Jadi Ancaman bagi Pertahanan Lawan
-
Indonesia vs Jepang, GBK yang Tidak Asing bagi Kubo dan Sugawara
-
Meski Berisikan Penyerang Hebat, Striker Satu Ini Bisa Jadi Opsi Tambahan bagi STY di Piala AFF 2024
-
Seri Terakhir MotoGP 2024 Pindah ke Barcelona, Ini Komentar Pecco Bagnaia
-
Luca Marini Percaya Diri Honda Bisa Samai Kekuatan Ducati: Asal Cerdas!
Terkini
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings