Setiap klub sepakbola selalu memiliki perjalanan tersendiri. Terkadang mereka mengalami masa keemasan, terkadang pula harus berjibaku di kubangan yang penuh dengan perjuangan. Bahkan, ada pula klub yang harus bertahun-tahun selalu stagnan dan tak mampu bersaing untuk bermain di kasta yang lebih tinggi.
Sebuah hal yang pastinya sangat tak diharapkan, karena beberapa di antara mereka justru pernah berjaya di kasta tertinggi kompetisi sepak bola tanah air. Dilansir dari laman bolatimes.com (30/7/2023), setidaknya ada 4 klub yang kini harus rela bertahun-tahun berkutat di Liga 2 Indonesia. Sudah tahu klub mana sajakah itu? Kita bahas bersama!
1. PSIM Jogjakarta.
Menurut sejarahnya, PSIM Jogjakarta yang mewakili persepakbolaan tanah Mataram ini pernah berjaya di pentas sepak bola kasta tertinggi di Indonesia. Dalam catatan transfermarkt.com, PSIM tercatat pernah menjadi juara Liga Indonesia pada edisi 1931/1932, dan menjuarai divisi dua pada musim 2004/2005. Namun sayangnya, semenjak terdegradasi pada musim 2005/2006, PSIM Jogjakarta belum bisa kembali ke kompetisi tier utama di negeri ini dan banyak berkutat di Liga 2 Indonesia.
2. Perserang Serang.
Berdiri semenjak tahun 1958, Perserang Banten sejauh ini masih betah berkompetisi di Liga 2 Indonesia. Disadur dari laman bolatimes.com (30/7/2023), Perserang pernah tampil cukup mengejutkan di musim 2017 dengan finish di peringkat ketiga kompetisi. Namun sayangnya, setelah itu penampilan klub yang berjuluk Laskar Singandaru ini justru semakin merosot dan tak mampu sekalipun merengkuh tiket promosi ke Liga sepak bola tertinggi di negeri ini.
3. PSBS Biak.
Berdiri sejak tahun 1968, prestasi tertinggi PSBS Biak adalah sebagai kampiun divisi satu Liga Indonesia pada tahun 2010 lalu. Perlu digarisbawahi, divisi satu Liga Indonesia saat itu adalah kasta kedua kompetisi sepak bola Indonesia, sehingga saat ini setara dengan Liga 2 Indonesia. Namun sayangnya, setelah promosi divisi utama lebih dari sedekade yang lalu, PSBS Biak Numfor saat ini lebih sering berkutat di Liga 2 Indonesia dan belum mampu kembali promosi ke kasta kompetisi tertinggi.
4. PSPS Riau.
Dari empat klub yang ada, PSPS Riau atau PSPS Pekanbaru ini bisa dikatakan yang paling tragis. Pasalnya, di dekade 2000 an, klub ini merupakan salah satu klub besar di pentas sepak bola Indonesia. Bahkan, saat itu PSPS Pekanbaru sempat dijuluki Los Galacticos-nya Indonesia, karena proyek mereka yang merekrut para pemain Timnas Indonesia secara massif. Nama-nama tenar di Timnas yang seangkatan dengan Bejo Sugiantoro, pernah berbaju klub ini sebelum pada akhirnya meredup dan kini lebih banyak berkutat di pentas Liga 2.
Dari empat klub yang telah kita bahas, kira-kira klub mana ya yang akan promosi ke pentas tertinggi?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tragisnya Timnas Indonesia U-23, Terjungkal di Kandang Sendiri karena Taktik dari Mantan Pelatih
-
Bikin Sakit! Ini 3 Duplikasi Taktik STY oleh Kim Sang-sik di Final Piala AFF U-23
-
Laga Final Piala AFF U-23 dan Reduksi Permainan Timnas Indonesia U-23 yang Kian Terlihat Nyata
-
Piala AFF U-23: Timnas Vietnam Berikan Tamparan Keras bagi para Pengkritik Shin Tae-yong
-
Final Piala AFF U-23 dan Pembelajaran Mahal dari Junior Shin Tae-yong kepada PSSI
Artikel Terkait
-
Deretan Pemain Lokal Paling Gacor hingga Pekan ke-5 BRI Liga 1 2023-2024, Ada Eks Penyerang Liga Belgia
-
Maciej Gajos Masih Belum Gacor bersama Persija, Begini Komentar Thomas Doll
-
Ryo Matsumura Akui Kehadiran The Jakmania di SUGBK Bikin Persija Bersemangat Lawan Persebaya
-
3 Fakta Menarik Bergabungnya Levy Medinda dengan Persib Bandung
-
Jadwal PSIS Semarang, di Bulan Agustus ada 2 Laga Kandang, MenjamuArema dan Persib Bandung
Hobi
-
Tragisnya Timnas Indonesia U-23, Terjungkal di Kandang Sendiri karena Taktik dari Mantan Pelatih
-
Bikin Sakit! Ini 3 Duplikasi Taktik STY oleh Kim Sang-sik di Final Piala AFF U-23
-
Kalau Gagal Oper, Salah Siapa? Yuk Cek Oksitosin dan Kepercayaan Tim Futsal
-
Tendangan Rabona di Futsal? Ini Cara Melakukannya Tanpa Malu-Malu!
-
Laga Final Piala AFF U-23 dan Reduksi Permainan Timnas Indonesia U-23 yang Kian Terlihat Nyata
Terkini
-
Buku The Proudest Blue: Ketika Hijab Jadi Simbol Keberanian dan Identitas
-
Vivo Y400 4G Segera Rilis ke Indonesia, Desain Layar HP Flagship dan Lulus Sertifikasi Tahan Air
-
Studio Rosid: Menyusuri Jejak Ingatan dalam Sunyi yang Terawat
-
Mengungkap Greenwashing: Menjual Keberlanjutan, Menyembunyikan Kerusakan
-
Review Film Mickey 17, Angkat Isu Sosial yang Keras Dibalut Humor Gelap