Drawing yang relatif mudah didapatkan oleh Timnas Indonesia. Di putaran pertama babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia akan berhadapan dengan sesama negara dari kawasan Asia Tenggara, Brunei Darussalam. Menghadapi tim sekelas Brunei tentu menjadi sebuah hal yang sangat menguntungkan. Pasalnya, kedua negara memiliki perbedaan level kekuatan yang sangat signifikan, sehingga bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mengambil keuntungan.
Namun, anak asuh coach Shin Tae Yong itu tentu tak boleh terlalu percaya diri. Pasalnya, meskipun memiliki kekuatan yang bisa dikatakan di bawah mereka, Brunei Darussalam masih memiliki kans untuk membuat kejutan yang bisa saja berujung sangat menyakitkan bagi Indonesia dan para pendukungnya.
Telebih lagi, dalam sejarah pertemuan kedua kesebelasan yang tercatat di laman 11v11.com, Timnas Indonesia pernah merasakan dua kali pengalaman pahit saat berjumpa dengan The Bees. Tahun 1983 di Merlion Cup, dan tahun 1990 di ajang Pesta Sukan Merdeka, Indonesia pernah dibuat terkapar oleh negara yang berada di bagian utara pulau Kalimantan tersebut.
Dalam catatan lain, di selain di level senior, Indonesia bahkan juga pernah merasakan pengalaman pahit di level junior, tepatnya di pentas kelompok umur U-23 tahun. Pada pentas Hassanal Bolkiah Trophy edisi 2012, Indonesia yang sukses menembus partai puncak gelaran di Brunei Darussalam, secara mengejutkan harus terhempas setelah di babak final dikandaskan oleh tuan rumah dengan skor cukup meyakinkan, dua gol tanpa balas.
Hal tersebut menjadi sebuah hal yang sangat menyakitkan, pasalnya dalam perjalanannya menuju partai final, Indonesia berhasil menghentikan tim kuat Vietnam dengan skor 2-0 di babak semi final. Namun mereka justru pada akhirnya takluk dari Brunei Darussalam yang secara level permainan berada di bawah mereka.
Berkaca dari beragam pengalaman pahit yang pernah dialami oleh para penggawa Garuda, Timnas Indonesia harus benar-benar menaruh kewaspadaan besar kala bertemu dengan Brunei. Optimis boleh, percaya diri boleh, namun jangan sampai muncul rasa meremehkan kekuatan lawan, yang pada akhirnya justru menjadi bumerang bagi Timnas Indonesia sendiri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tragisnya Timnas Indonesia U-23, Terjungkal di Kandang Sendiri karena Taktik dari Mantan Pelatih
-
Bikin Sakit! Ini 3 Duplikasi Taktik STY oleh Kim Sang-sik di Final Piala AFF U-23
-
Laga Final Piala AFF U-23 dan Reduksi Permainan Timnas Indonesia U-23 yang Kian Terlihat Nyata
-
Piala AFF U-23: Timnas Vietnam Berikan Tamparan Keras bagi para Pengkritik Shin Tae-yong
-
Final Piala AFF U-23 dan Pembelajaran Mahal dari Junior Shin Tae-yong kepada PSSI
Artikel Terkait
-
5 Striker Calon Mesin Gol Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Nomor Punggung Elkan Baggott Setelah Resmi Bertahan di Ipswich Town
-
Breaking News: Elkan Baggott Bertahan di Ipswich Town, Sah Cetak Sejarah di Championship!
-
Misi Khusus Timnas Indonesia U-17 Saat Hadapi Barcelona dan Kashima Antlers FC
-
Bawa Viking FK Melesat ke Posisi Kedua Kasta Tertinggi Norwegia, Shayne Pattynama Buka Suara
Hobi
-
Tragisnya Timnas Indonesia U-23, Terjungkal di Kandang Sendiri karena Taktik dari Mantan Pelatih
-
Bikin Sakit! Ini 3 Duplikasi Taktik STY oleh Kim Sang-sik di Final Piala AFF U-23
-
Kalau Gagal Oper, Salah Siapa? Yuk Cek Oksitosin dan Kepercayaan Tim Futsal
-
Tendangan Rabona di Futsal? Ini Cara Melakukannya Tanpa Malu-Malu!
-
Laga Final Piala AFF U-23 dan Reduksi Permainan Timnas Indonesia U-23 yang Kian Terlihat Nyata
Terkini
-
Buku The Proudest Blue: Ketika Hijab Jadi Simbol Keberanian dan Identitas
-
Vivo Y400 4G Segera Rilis ke Indonesia, Desain Layar HP Flagship dan Lulus Sertifikasi Tahan Air
-
Studio Rosid: Menyusuri Jejak Ingatan dalam Sunyi yang Terawat
-
Mengungkap Greenwashing: Menjual Keberlanjutan, Menyembunyikan Kerusakan
-
Review Film Mickey 17, Angkat Isu Sosial yang Keras Dibalut Humor Gelap